Share

Kurangnya Aku Tu Apalagi Sih, Ma?

Bab 37) Kurangnya Aku Tu Apalagi Sih, Ma?

"Kamu pikir aku membual?" Wanita tua begitu gampang tersulut.

Pengalaman pahit di masa muda membuat hatinya keras. Seperti dulu ia di perlakukan oleh mertuanya, nenek Fahri, seperti itulah sikap yang ia tunjukkan kepada Hanum. Bahkan kata-kata yang terlontar barusan adalah kata-kata yang dulu ia dengar dari ibu mertuanya untuk menekan dan membuatnya tunduk.

Dia memang tidak bisa membalas perlakuan menyakitkan ibu mertuanya, tapi ia berjanji dalam hati, menantu-menantunya harus merasakan apa yang pernah ia rasakan dulu.

Makanya ia tak suka Hanum berdagang. Hanum sudah mendapatkan uang hasil pernjualan gabah tahun ini tanpa sedikitpun menjejakkan kakinya di lumpur sawah, bahkan itu mengurangi jatahnya, yang seharusnya Ismah dapatkan seperti tahun-tahun yang lalu.

Lha, sekarang Hanum berdagang pula. Penghasilannya menjadi double. Tetap dapat nafkah dari suami dan mendapatkan uang tambahan dari hasil jualan. Baginya ini tidak adil. Sebagai ist
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status