Share

Tak Semua Bisa Dibeli dengan Uang

Livia terkejut mendapati Agnes ada di situ. Terlebih lagi, saat ini, dia sedang kencan dengan calon sugar daddy-nya.

Dia pun menatap Agnes dengan kesal. Dia tak mau Agnes merusak rencananya yang sejauh ini terbukti berhasil.

“Livia, siapa orang yang tak punya sopan santun ini? Dia temanmu?” tanya si pria berusia 40-an tahun itu.

“Abaikan saja dia, Om. Sebenarnya dia ini adik iparku, tapi dia sudah diusir oleh ayahnya sendiri. Suaminya mantan narapidana. Wajar saja kalau dia tak punya sopan santun,” jelas Livia, melirik Agnes dengan benci.

Giliran Agnes yang terkejut. Dia tahu Livia tak pernah menyukainya, tapi haruskah dia mengatakan sesuatu sejahat itu?

“Oh, suaminya mantan narapidana? Pantas saja,” kata pria itu.

“Iya, Om. Begitulah kalau punya pasangan kriminal. Kelakuannya tak bisa diharapkan. Makanya, Om, kita abaikan saja dia. Anggap saja dia tak ada,” tanggap Livia.

Agnes menatap Livia tak percaya. Dan dia masih tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

“Livia, kenapa malam-mal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status