Share

Hanya ibu tiri

"Wow, motornya bagus sekali!" puji Satria pada Dito yang duduk santai di atas motornya.

"Iya, dong!" jawabnya pongah. "Ini keluaran terbaru," lanjutnya dengan menepuk body motor.

Satria melihat sekitar, memastikan tidak ada yang mengikutinya. Kemudian, dia kembali memuji motor milik Dito yang terlihat sangat mengkilap dan bersih. Meski pujian sederhana, sudah membuat yang dipuji terbang, karena bangga.

"Kalau boleh tahu, beli di mana?" tanya Satria. "Siapa tahu, dapat recomendasi harga bisa kurang," imbuhnya.

"Tenang, Om. Kalau om mau beli, saya yang kasih diskon sepuluh persen!" Dito berkata dengan pongah, sambil menepuk dadanya.

Satria berlagak sangat senang, dan antusias untuk membeli. Meminta Dito untuk memberikan alamatnya, agar dia bisa segera meluncur. Dito yang terus dipuja-puji, tentunya tidak membiarkan Satria pergi sendiri. Dengan suka rela dia mengantarkan lelaki yang tadi dia ikuti.

"Dit, haus nih, mampir mini market, ya," Satria mencoba mencari alasan.

Dito pun menghenti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status