Share

20. Dua Kehidupan

Bunyi senjata api terdengar memekakan telinga menggema di dalam ruangan yang tertutup rapat. Di ujung sana seorang lelaki tampak terkapar bersimbah darah. Selongsong peluru tepat menembus ke dalam jantungnya.

Ada sorot mata tajam dan helaan napas kasar terdengar bersamaan dengan selongsong yang jatuh.

“Huh!”

Elektra berjalan pelan menghampiri korban itu sambil menurunkan pistolnya. Langkah kakinya terlihat anggun. Bunyi sepatu high heels-nya yang bersentuhan dengan lantai yang keras terdengar menambah kesan angker seorang wanita pembunuh berdarah dingin.

Dengan ujung sepatunya, Elektra membalik tubuh lelaki yang sudah tidak bernyawa itu. Dia memastikan lelaki itu benar-benar sudah menghembuskan napas terakhirnya.

“Cepat bahwa dia dan bersihkan tempat ini!” Elektra memerintahkan kepada anak buahnya yang lain untuk segera melenyapkan pria itu.

Elektra menatap marah sekaligus puas melihat seorang anak buahnya yang baru saja dihabisinya. Elektra bukan tanpa alasan melakukan semua itu, an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status