Share

Kematian

"Dari mana saja kamu? Pah. Bahkan cucumu sudah di kebumikan, kamu baru datang!" Mamah berteriak dan memukuli dada bidang Papah, Papah diam membisu, namun air matanya meluruh.

Aku hanya mampu memandang wajahnya sesaat, lalu kembali menatap tanah basah bertabur bunga di depanku.

Papah memeluk erat Mamah. "Maafkan Papah," hanya kata-kata itu yang ia ucapkan. 

Aku diam membisu. Dengan langkah gontai, Airin memegang erat lenganku, menuntunku menuju mobil.

Kami semua kembali menuju pulang ke rumah, pandanganku kembali kosong, pikiranku di penuhi dengan dendam dan dorongan untuk membalas.

Setibanya kami di rumah, aku merebahkan diri di ruang keluarga bersama Airin, Mamah dan juga Papah.

"Pah, tolong jelaskan! Papah dari mana saja? Kenapa penampilan Papah lusuh begini?" tanya Mamah.

Papah menghela napas berat. "Papah dan anak buah menyelidiki Ibu mertua Rosa! Sepertinya ada permainan di keluarga mereka. Papah curiga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status