Share

BAB 18 - Kematian Si Pemberontak

Adam menatap Cerrish dengan tatapan tulus. Meskipun masih ada keraguan dalam dirinya, dia merasa lega karena Ajudannya itu akhirnya menyetujui keputusannya. Namun, ketenangan mereka terganggu oleh teriakan pelayan di luar istana.

"KYAAA! ADA YANG MATI DI SINI!"

Adam dan Cerrish saling berpandangan, khawatir dengan berita mendadak tersebut. Tanpa berkata apa-apa, mereka berdua bergerak menuju pintu keluar, berjalan cepat melewati koridor-koridor yang indah di dalam istana menuju taman rumah kaca.

Ketika mereka sampai di taman, pemandangan yang mengerikan menyambut mereka. Seorang lelaki dengan wajah pucat terbaring di tanah, darah mengalir dari luka di lehernya. Beberapa prajurit keamanan istana telah berkumpul di sekitar mayat tersebut, mencoba mengumpulkan bukti dan mengamankan area tersebut.

Adam dan Cerrish mendekati pelayan itu dengan hati-hati. Cerrish merasa ada yang tidak beres dengan kejadian ini, sementara Adam mencoba untuk tetap tenang.

"Apa yang terjadi di sini?" tanya Ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status