Share

Bab 570

Desi menjelaskan, "Sejujurnya aku ini pembantunya. Aku baru kerja selama seminggu. Kalau dia mati, aku bisa mendapat gaji sebulan cuma-cuma. Enam jutaan, lho! Kalau dia hidup, aku harus terus melayaninya. Sial sekali, 'kan?"

"Iya, sial sekali," sahut Endang.

Desi berkata lagi, "Kamu tahu siapa yang melukainya? Aku yakin kamu nggak akan bisa menebaknya."

"Oh? Siapa?" tanya Endang. Hasrat bergosipnya seketika bangkit.

"Putra dan menantunya!" ujar Desi.

"Mana mungkin! Kamu pasti bohong," sergah Endang kaget.

Desi memperingatkannya, "Kecilkan suaramu, jangan sampai ada yang dengar. Aku mana mungkin berani bohong soal masalah seperti ini. Aku lihat kejadiannya dengan mataku sendiri, kok! Tadinya aku kira dia sudah mati, tak kusangka nyawanya panjang juga. Tahu begini, seharusnya aku menusuknya sekali lagi."

Setelah terdiam beberapa saat, Desi berbisik lagi, "Endang, aku mau minta bantuanmu."

Endang bertanya, "Bantuan apa?"

"Waktu kamu bersih-bersih di ICU nanti, tolong bantu aku cabut selan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ahmad Pati
smakin menjengkelkan ceritax ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status