"Hahaha! Memang anjing yang patuh!" Iskandar tertawa terbahak-bahak. Kemudian, dia berkata, "Arya, mulai hari ini ganti saja margamu. Kamu sah menjadi anggota Sekte Torkas."Arya merasa sangat berterima kasih. Dia menyahut, "Terima kasih atas restumu, Pak."Saat ini, terdengar helaan napas dari tengah-tengah kobaran api. Terlihat 2 sosok perlahan-lahan berjalan keluar. Mereka tidak lain adalah Yoga dan Raja Naga.Meskipun tubuh mereka menjadi hitam karena asap, tidak ada luka apa pun. Kejadian ini membuat Iskandar dan lainnya tak kuasa merinding.Bagaimana bisa kedua orang itu bertahan hidup di tengah ledakan? Parahnya, mereka bahkan tidak terluka! Tidak mungkin tubuh mereka lebih kuat dari baja, 'kan?Kekuatan Yoga telah mencapai tingkat bentala sekarang, sedangkan fisiknya telah mencapai tingkat jumantara. Ledakan seperti ini tidak akan bisa melukainya. Dia bahkan menggunakan fisiknya untuk melindungi Raja Naga. Jika tidak, Raja Naga mungkin akan terluka sedikit.Raja Naga memelototi
Yoga terkekeh-kekeh dan berkata, "Kalau begitu, terima kasih atas hadiah luar biasa Pak Iskandar. Kematianmu nggak bakal sia-sia karena kamu menutupi kekuranganku dalam ilmu sihir."Iskandar tidak kuat lagi menghadapi ini. Dia berteriak histeris, "Beraninya kalian! Jangan macam-macam ya! Menyerap esensi darahku sama dengan melanggar hukum alam! Ka ... kalian nggak boleh melakukannya!""Kebetulan sekali, aku senang melanggar hukum alam!" Yoga terkekeh-kekeh. Kemudian, dia segera memerintahkan, "Raja Naga, saatnya beraksi.""Baik." Raja Naga sontak memukul dada Iskandar, lalu mengerahkan kekuatan menyerap yang luar biasa. Sekujur tubuh Iskandar menegang, aliran kabut darah keluar dari tubuhnya.Itu adalah esensi darah Iskandar. Raja Naga pun memasukkan semua esensi darah itu ke tubuh Yoga. Esensi darah berubah menjadi lahar yang membakar tubuh Yoga. Yoga bisa merasakan seluruh organ tubuhnya terbakar, membuatnya kesakitan hingga sesak napas.Namun, Yoga segera menyerap dan menyatukan sem
Dengan kata lain, esensi darah itu adalah harapan dan masa depan Sekte Torkas. Jadi, kematian Iskandar sama dengan mengakhiri masa depan Sekte Torkas.Apri segera memberi tahu Dewa Digdaya apa yang terjadi. Setelah mendengarnya, Dewa Digdaya murka. Dia membentak, "Dasar bodoh! Bukannya sudah kubilang jangan bertindak gegabah? Gara-gara kebodohan kalian, Yoga jadi makin kuat sekarang. Kalau sampai rencanaku gagal, Sekte Torkas harus menanggung akibatnya!"Apri menghardik, "Jangan bertele-tele! Jalankan rencana kita sekarang. Sekalipun sekteku musnah, dendam putraku tetap harus dibalaskan!""Nggak boleh!" tolak Dewa Digdaya dengan lugas. "Sekarang belum waktunya. Kalau membuat Yoga makin berwaspada, kita hanya akan kalah telak!""Aku nggak peduli! Kamu nggak tahu betapa tragisnya kematian putraku!" pekik Apri dengan berang.Dewa Digdaya memperingatkan dengan serius, "Apri, sebaiknya dengarkan nasihatku. Kalau kamu bertindak semena-mena dan merusak rencanaku, aku bisa saja langsung memusn
Jahanam Langit? Ternyata leluhur Jahanam Langit, salah satu penjaga Penjara Jahanam! Eksistensinya jelas setara dengan leluhur Jahanam Bumi!Tanpa diduga, pria tua seperti leluhur Jahanam Langit bersedia mendengar perintah Winola. Apri memang tidak tahu Winola mencari Yoga untuk membalaskan dendam Iskandar atau untuk merebut esensi darah. Yang jelas, dia ingin Yoga mati!Apri berkata, "Baik, Senior. Aku akan segera mengirim semua informasinya kepadamu." Dia sangat yakin Yoga akan mati dibunuh leluhur Jahanam Langit.Yoga kembali ke perkotaan. Tiba-tiba, Wenny meneleponnya dan bertanya, "Yoga, gimana?""Aku sudah mendapat liontin itu kembali," sahut Yoga."Syukurlah!" Wenny merasa sangat lega."Kenapa?" tanya Yoga."Tanpa liontin itu, ayah dan para pamanku kumat lagi. Mereka menggila dan ingin membunuh orang. Situasi sangat gawat," sahut Wenny.Yoga mengernyit. Sebenarnya dia ingin memutuskan hubungan dengan Wenny dan tidak ingin ikut campur urusannya lagi, tetapi masalah ini berkaitan
Yoga merasa agak terharu melihat sikap Wenny yang seperti ini. Dia menimpali, "Tenang saja. Mereka nggak bakal bisa melukaiku. Menjauh sedikit supaya kamu nggak terluka."Wenny berkata lagi, "Kamu nggak tahu apa yang telah mereka alami. Sudah banyak orang yang mati karena mereka ...."Sebelum Wenny selesai berbicara, ayah dan paman-pamannya mengerahkan seluruh energi internal mereka. Energi dahsyat sontak menyerbu ke arah Yoga dan Wenny.Dalam sekejap, Wenny merasa pusing dan sesak napas, bahkan mulai berhalusinasi. Wenny merasa dirinya berada di tengah-tengah lautan mayat dan lautan darah. Otak Wenny seperti akan meledak.Yoga membantu Wenny menahan sebagian besar tekanan itu. Tanpa bantuan Yoga, Wenny mungkin sudah mati karena tekanan itu.Yoga cukup terkejut. Kekuatan orang-orang ini jauh lebih hebat dari yang dibayangkannya. Faktanya, dia merasa agak tertekan.Entah apa yang dialami orang-orang ini. Bagaimana bisa energi mereka begitu tajam dan suram? Padahal, energi jahat Raja Nag
Setelah pulang, Yoga mulai mempelajari Liontin Duo Naga. Ini adalah barang peninggalan orang tuanya. Pasti ada rahasia yang tersembunyi di dalamnya.Namun, setelah menghabiskan setengah hari, Yoga tidak menemukan apa pun dan hanya bisa menyerah.Yoga datang ke ladang obat. Tanaman obat tingkat sembilan yang ditanamnya sudah mulai berdaun dan seharusnya akan matang dalam waktu singkat.Begitu matang, Yoga bisa menggunakannya untuk mengobati penyakit kesepuluh tetua Aula Haima. Kekuatan tempur mereka pasti akan pulih.Saat ini, Yoga berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin kekuatan untuk bersiap-siap menyerang Penjara Jahanam.Hagi akan memimpin Sekte Hagisana. Selain itu, masih ada Pasukan Binatang Buas, para tetua Aula Haima, Raja Naga, dan pasukan kesepuluh jenderal itu. Pasukan Kirin juga sudah berkumpul berkat Token Suci Kirin. Hanya dengan perintah dari Yoga, mereka akan langsung beraksi. Selain itu, Yoga masih punya senior dan juniornya yang membantu.Meskipun demikian, Yoga tahu se
Yoga dan Wilson bertemu di suatu forum medis internasional. Keduanya mempunyai perbedaan pendapat yang sengit tentang pengobatan tradisional dan enggan mengalah untuk satu sama lain.Pada akhirnya, Wilson mencari seorang pasien yang menderita epilepsi parah. Pengobatan modern gagal menyembuhkan pasien itu. Wilson mengatakan jika Yoga berhasil mengobatinya, dia akan berguru kepada Yoga.Alhasil, hanya dengan beberapa tusukan jarum, Yoga berhasil meredakan gejala pasien. Sesudah pengobatan 2 kali, epilepsi pasien itu pun tidak pernah kambuh lagi.Setelah kejadian ini, Wilson menjadi sangat mengagumi Yoga, bahkan menyingkirkan prasangka buruknya terhadap pengobatan tradisional. Dia juga menyatakan permintaan maafnya di majalah medis internasional.Wilson bersikeras untuk menepati janjinya, yaitu berguru kepada Yoga. Akan tetapi, Yoga malas meladeninya dan tidak menganggap serius taruhan itu. Tanpa diduga, Wilson malah merasa bangga dengan statusnya yang merupakan murid Raja Agoy yang Perk
Bahasa Daruna Wilson kurang baik sehingga tidak memahami ucapan Vania. Dia bertanya, "Apa katanya? Dia sedang memujiku ya?"Yoga mengerlingkan matanya dan menyahut, "Terserah kamu saja.""Terima kasih banyak." Wilson malah tersenyum gembira.Setelah terkejut sesaat, Vania berkata, "Oh ya, Bos, tadi Wenny mencarimu.""Ada urusan apa?" tanya Yoga.Vania menjawab, "Dia tanya apa kamu akan ikut pertemuan psikiatri internasional? Selain itu, apa kamu kenal dokter sakti yang mengobati penyakit gila Raja Naga? Kalau kenal, dia minta tolong untuk diperkenalkan."Sepertinya Wenny benar-benar buntu kali ini, sampai-sampai mencari koneksi untuk berkenalan dengan dokter hebat.Wilson tiba-tiba bertanya, "Guru, kamu yang mengobati penyakit gila Raja Naga, 'kan?""Gimana kamu bisa tahu?" tanya Yoga balik."Pertemuan psikiatri internasional diadakan khusus untukmu. Aku ingin memberimu penghargaan medis tahunan. Kuharap kamu bisa hadir," sahut Wilson.Yoga awalnya ingin langsung menolak. Namun, setela