Ep 10. Membasmi Perampok
Di bawah rembulan tanpa sinar bintang, tiga sosok berkemah di pinggir sungai, immortal Chu Ren dan Anin Shi sudah tertidur pulas, immortal Lou merasakan kehadiran beberapa orang di sekitar, ia langsung melesat memeriksa keadaan, sebelum itu immortal Lou memasang formasi pelindung untuk kedua orangnya."Siapa yang melakukan perjalanan di hutan ini?"Beberapa menit kemudian immortal Lou melihat rombongan penduduk, ia menghampiri semua orang."Paman, apa yang terjadi, dan kalian ingin kemana?""Desa kami di serang perampok, banyak penduduk desa tiada, rumah-rumah dibakar, dan harta di rampas… sekarang kamu ingin pergi menuju ibukota!""Siapa perampok itu?""Aku juga tidak mengetahuinya, tapi aku tahu dimana mereka tinggal!""Katakan?""Di lembah desa bunga teratai!""Terimakasih paman, kalian silahkan lanjutkan perjalanan… tidak jauh dari sini ibukota!""Terimakasih nak?"Penduduk desa melanjutkan perjalanan, immortal Lou berbalik menyusul dua sosok yang tidur di pinggir sungai, tidak butuh waktu lama ia melihat api unggun mulai meredup, immortal Lou menambah ranting kayu, saat itu juga api kembali membara."Guru, adik Yu er, dimana kalian sekarang… aku merindukan kalian!""Aku yakin kalian masih hidup!""Kamu tidak tidur?" ucap Anin Shi membuka matanya."Kamu, kenapa bangun?""Aku tidak bisa tidur!"Anin Shi berjalan menghampiri immortal Lou "apakah aku boleh duduk disini!""Silahkan!"Anin Shi duduk di samping immortal Lou, ia menyandarkan kepalanya di bahu pria di samping, setelah itu melihat bulan tanpa bintang."Apa kamu marah?""Untuk apa aku marah, bersandarlah aku tidak melarang!""Terimakasih!""Lou, aku ingin memberitahu sesuatu!""Katakan!""Ibumu ingin kita menikah!""Anin Shi, sebenarnya aku ingin menikah dari dulu… tapi keadaan seperti ini? Tidak mungkin bisa, aku harus memperbaiki masalah yang belum tuntas!""Aku mengerti, tapi sepertinya? Kamu mencintai Putri Lien?""Benar, dia orang yang menyelamatkanku, aku ingin bersamanya selamanya, aku tidak ingin ada orang yang menyentuh atau melukai putri, aku berhutang nyawa kepadanya!"Anin Shi memegang tangan immortal Lou "jagalah dia!""Aku pasti menjaga semua orang yang berada di dekatku!"Di bawah langit malam, Anin Shi merasakan kedamaian, sejak kecil kedua orang tua immortal Lou ingin menikahkan mereka, namun keadaan membuat pernikahan selalu saja tertunda, di zaman kuno pernikahan saudara sering terjadi, atau pernikahan sedarah. Anin Shi tertidur pulas, immortal Lou merebahkan perempuan di sampingnya."Tidurlah, aku juga mengantuk!"—-------Matahari mulai terbit menyinari hutan luas, immortal Lou dan yang lainnya terbangun dari tidur, immortal Chu langsung berpamitan untuk kembali ke kediaman keluarga, sedangkan Lou dan Anin Shi menuju lembah desa teratai, immortal Lou ingin memusnahkan semua para perampok, tidak butuh waktu lama immortal Lou sudah melihat markas perampok, ia menghitung jumlah semua orang yang berada di markas."Berapa?" tanya Anin Shi."Empat Ratus!""Apakah kamu yakin?""Heh… cuma empat ratus orang, apa yang harus ditakutkan!" ucap immortal Lou melesat lebih dulu!"Satu sosok muncul di atas langit "Tapak Langit Menembus Bumi!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Gerbang hancur dan semua penjaga terluka perah, gendang peringatan di pukul saat itu juga, Anin Shi muncul di samping immortal Lou."Sangat terburu-buru!""Haha… Anin Shi, kita harus terlihat keren!""Keren apanya!""Siapa kalian!" ucap salah satu anggota perampok."Aku adalah orang yang membela kebenaran, dan memberikan dukungan kepada kejahatan!""Eh… apa katamu!" tanya Anin Shi."Maksudnya dukungan untuk memberikan kematian!""Dasar tidak tahu diri, kamu berani menyerang dua orang!""Aku tidak takut, meskipun kalian berjumlah 10.000? itu masih kurang!""Dasar nekat!""Semuanya, ayo serang!"Immortal Lou dan Anin Shi melesat lebih dulu menuju semua pasukan perampok, teknik bertarung tingkat tinggi langsung digunakan dua sosok, gerak begitu cepat membuat semua orang berpikir untuk maju lebih dulu. Immortal Lou menarik tangan Anin Shi, ia memutar badan, Anin Shi menerima gerakan dari immortal Lou, pedang berat terayun menghantam musuh di sekitar."Aaaaaaaaaaaaaaaaaa!" teriak beberapa orang tewas.Immortal Lou melemparkan Anin Shi ke langit, saat itu juga Anin Shi menarik semua kekuatan dengan pedang berat."Pedang Penghancur Gunung!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Lou meredakan kuda-kuda "Tapak Langit Dunia Persilatan!""Yeaaaaaaaaaaaaaaaaa!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Tapak Langit Dunia Persilatan melesat tanpa henti, semua musuh berkeringat dingin melihat kekuatan yang dimiliki dua sosok, Anin Shi melesat ke arah semua orang, dalam waktu singkat sosok cantik sudah berlumuran darah musuh, di sisi lain Immortal Lou juga berlumur darah musuh, mendengar ledakan beberapa kali, tiga sosok pimpinan perampok keluar dari persembunyian, mereka menatap tajam ke atau immortal Lou dan Anin Shi."Anak muda, berani sekali kalian mengacau disini?" ucap immortal Su Nin"Immortal Su Nin, immortal Chang Li, immortal Mong!" ucap semua pasukan memberikan hormat.Immortal Lou menunjuk "Kalian sudah menyerang desa dan membunuh penduduk, maka tempat ini harus aku hancurkan!""Kamu tidak memiliki rasa takut, sepertinya kamu memiliki kemampuan anak muda!""Anin Shi, kamu lawan nenek tua itu. Dua orang itu serahkan kepadaku!""Oke!"Anin Shi muncul di hadapan immortal Chang Li, sebuah pedang berayun membuat angin berhembus kencang."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Pedang dan pedang berat berbenturan, immortal Chang Li merasakan tangannya bergetar setelah menahan serangan Anin Shi."Bagaimana?""Nona muda, kemampuanmu sungguh hebat!""Kamu juga memiliki kemampuan!"Dua sosok memulai pertarungan, kilatan cahaya menghiasi langit markas perampok, immortal Lou merapalkan segel tangan."Lihatlah ini!""Yeaaaaaaaaaaaaaaaaa!" tubuh immortal Lou berselimut Petir."Badai Petir!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR 50x!"Hujan Petir membuat semua orang berlarian, dua sosok pimpinan perampok mengepalkan tangannya saat melihat tehnik pemuda kurus."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Semua pasukan tewas tanpa perlawanan, immortal Lou mengarahkan semua petir ke bangunan."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!" bangunan hancur.Dua sosok muncul di depan immortal Lou, dua buah pedang terayun ke atau leher immortal Lou.Immortal Lou meredakan kuda-kuda "Teknik Bertarung Gajah Mengamuk!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Lou melesatnya dua tapak sekaligus, dua sosok di buat mundur beberapa langkah, setelah itu immortal Lou muncul di hadapan immortal Su Nin."Tendang Petir!""Cepat sekali!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" immortal Su Nin terlempar menghantam bangunan.Immortal Lou mellihat ke arah immortal Mong "Tapak Langit Jatuh!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Dua sosok memutahkan seteguk darah segar, mereka berkeringat dingin melihat gerakan dari pemuda kurus."Anak muda, siapa kamu… aku yakin mengetahuinya? kalau kamu memberi tahu!"Immortal Lou memunculkan inti Petir, petir berkilatan di kedua tangan, pandang dua sosok memucat melihat kematian didepan mata."Sebelum kematian, aku akan memberitahu siapa aku sebenarnya… aku adalah immortal Lou Ren, Legenda petarung yang dianggap sudah mati!""Aaaaa!" teriak dua sosok menghembuskan nafas terakhir."Tidaaaaaaaaak!" teriak Chang Li melihat dua saudaranya tewas."Aku akan membunuhmu!"Anin Shi muncul di belakang immortal Chang Li "matilah!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Anin Shi menyimpan pendang ke cincin ruang "Itulah akibatnya mengalihkan perhatian saat bertarung!"Anin Shi memeriksa isi cincin penyimpanan milik immortal Chang Li, sedangkan immortal Lou memeriksa cincin penyimpanan dua sosok yang sudah tewas, hasil rampokan berada di cincin penyimpanan, immortal Lou dan Anin Shi langsung meninggalkan tempat tersebut, mereka berencana mengambilkan semua harta kepada penduduk desa, setelah itu berangkat menyusul rombongan putri Lien.Bersambung…Ep 11. Filsafat Cinta Immortal Lou dan Anin Shi sudah berhasil memusnahkan kelompok perampok, kabar gembira terdengar di telinga semua penduduk, sekarang mereka tidak perlu khawatir tentang perampok, kabar tersebut juga terdengar ke telinga keluarga kerajaan, sekali lagi semua orang di buat ternganga, putri Lien menyadari kabar dari ciri-ciri yang disebutkan kalau dua orang itu adalah Lou dan Anin Shi.Di halaman istana semua orang sudah berkumpul, mereka akan mengantar kepergian putri Lien dan pangeran Shu Fu. Satu-persatu Prajurit menyiapkan bekal untuk melakukan perjalanan ke benua tengah. Kaisar Shu Zhi berjalan menghampiri dua sosok yang tidak lain adalah Pangeran Shu dan Putri Lien."Berhati-hatilah, semoga perjalanan ini menyenangkan!" "Ayah, ini bertujuan menghentikan pemberontakan!" "Emm… itu, haha… terserah kamu saja!" "Kami akan berangkat!""Kakak jangan lupa oleh-oleh!" teriak putri min atau adik Pangeran."Adik, tunggu aku pulang!" Pangeran dan putri Lien berbalik ke
Ep 12. Putri Lien diculikDi tengah lautan sebuah kapal cukup besar sedang melakukan pelayaran, kapal tersebut adalah kapal yang ditumpangi pangeran dan putri Lien. Tidak lama kemudian lima kapal dengan bendera merah mendekati kapal mereka, salah satu prajurit langsung untuk melaporkan kepada pangeran Shu Fu."Lapor, ada lima buah kapal bajak laut merah… mereka dari aliansi bajak laut!" "Apa? Lima buah kapal?" "Benar!""Siapkan semua pasukan untuk bertempur!" ucap pangeran dengan wajah panik."Putri, kamu bersembunyilah dan jaga pedang ini!" ucap pangeran."Kenapa kamu tidak menggunakannya?""Kekuatanku tidak cukup untuk menggunakan kekuatan pedang milik immortal Lou!""Berhati-hatilah!" Putri berlari membawa pedang terbang, ia bersembunyi bersama pelayan lainnya, sedangkan pangeran berjalan keluar dengan sebuah tombak. Saat berada di luar kapal, pangeran melihat pertempuran sudah terjadi, ia melesat ke arah salah satu orang yang terlihat seperti salah satu pemimpin. "Pangeran Be
Ep 13. Kehancuran bajak laut merahKabar putri Lien diculik pemimpin aliansi bajak laut merah sampai ke telinga immortal Lou, sekarang pangeran berada di kapal dengan luka di sekujur tubuh, ia menunggu kedatangan immortal Lou. Tidak lama setelah itu langit dan bumi bergetar memperlihatkan satu sosok terbang dengan kecepatan tinggi, pangeran tersadar kalau sosok tersebut tidak lain adalah immortal Lou."Pangeran, bagaimana keadaanmu?" "Aku hanya mengalami luka-luka, yang terpenting sekarang adalah keselamatan putri Lien!" Immortal Lou memberikan tiga butir pil penyembuhan"Sembuhkan lukamu, aku akan segera pergi!"Dalam waktu singkat semua luka tidak terasa sakit, semua luka yang dialami juga mengering. Immortal Lou meminta pangeran untuk menunggu di kapal, sedangkan ia akan berangkat sendiri menuju wilayah aliansi bajak laut."Apakah kamu mengetahui tempat mereka?" "Di Mana?" "Pelabuhan benua barat, disana ada bangun besar dengan bendera merah!" "Baiklah, aku meminta pedang itu!"
Ep 14. Air mata kekasihDi aula utama dua sosok sendang duduk yang tidak lain adalah Bin Ren dan putri Lien, sedangkan Lou masih belum sadarkan diri. Bin Ren melihat putri Lien dengan rasa kasihan, ia bisa melihat wanita malang di depannya mengalami hidup yang sangat berat. Putri Lien hanya diam tanpa mengatakan apapun, ia tidak tahu harus berkata apa saat bertemu ibu Lou."Putri, aku tau kamu sangat menyayangi putraku… aku memiliki satu permintaan?" "Apa itu?" tanya putri Lien."Jauhi putraku dan lupakan perasaan yang kalian miliki," ucap Bin Ren.Tubuh putri Lien bergetar hebat mendengar permintaan Bin Ren, saat itu juga air mata menjawab permintaan sosok di depannya."Maafkan aku, bukannya aku tidak merestui hubungan kalian.. tapi?""Tapi apa? Aku sangat menyayanginya" ucap Putri sambil menangis."Kalian tidak akan bisa memiliki keturunan, itu hanya percuma… untuk menjadi bagian dari kami, kamu harus memiliki darah suci!" Putri Lien berlutut dikaki Bin Ren "aku mohon, jangan pisa
Ep 15. Kasih sayang orang tuaPermintaan Bin Ren membuat jiwa putri Lien terguncang, demi putra kesayangan Bin Ren terpaksa memberikan permintaan pahit kepada putri. Tujuh hari berlalu setelah kepergian Putri Lien. Lou yang terbaring pingsan membuka matanya, pandangan pertama sosok cantik Anin Shi. Lou melihat ke arah pakaiannya yang sudah tergantikan, setelah itu ia melihat ke arah Anin Shi.Lou berbangun sambil memegang kepalanya "berapa lama aku pingsan? Dan siapa yang menggantikan pakaianku?""Aku, kamu tidak sadarkan diri tujuh hari!" "Apa? Lama sekali!""Iya, kamu terkena racun pemakan usia!""Mungkin pedang itu diselimuti racun saat menusukku?""Ibumu berhasil membersihkan semua racun di tubuhmu!"Lou melihat sekeliling "dimana putri Lien?" "Dia sudah pergi!""Bagaimana bisa?""Itu, kamu tanyakan saja pada ibumu!" "Dimana ibu sekarang?" "Aula utama!" "Terimakasih!" Lou berjalan menuju aula utama, Anin Shi mengikuti dari belakang, tidak butuh waktu mereka sudah berada di a
Ep 16. Menuju ibu kota benua tengah.Satu hari berlalu di pelabuhan benua tengah, sekarang rombongan Pangeran Shu Fu sudah siap melakukan perjalanan menuju ibukota. Semua pasukan di perintahkan menyamar sebagai penduduk biasa, itu dilakukan untuk menghindari masalah yang akan terjadi. Sambil melakukan perjalanan mereka juga akan mencari informasi.Tiga sosok keluar dari kapal menggunakan topeng, setelah itu berangkat bersama semua pasukan. Disisi lain beberapa orang mengintai pergerakan pangeran dan yang lainnya, mereka sudah mengetahui siapa yang baru saja datang kalau bukan putri Lien dan suaminya pangeran Shu Fu."Ikuti mereka, serang saat malam tiba!""Baik bos!" ucap salah satu orang yang mengintai."Jangan biarkan mereka hidup, atau kita akan dimarahi pimpinan besar!" "Siap bos!" Beberapa sosok melesat pergi mengikuti rombongan pangeran Shu Fu, Lou bisa merasakan kalau ada beberapa orang mengikuti mereka dan langsung memberitahu pangeran secara diam-diam."Terimakasih!" ucap p
Ep 17. Dendam Immortal Ling Di tengah hutan beberapa tenda terpasang, mereka adalah rombongan pangeran Shu Fu dan putri Lien. Semua orang sadang menunggu immortal Lou kembali, beberapa saat kemudian Lou datang bersama para petani, saat berada di hadapan Putri mereka langsung membungkukkan badan memberi hormat."Hormat putri, maafkan kesalahan kami karena sudah berencana melaksanakan pembunuhan… kami hanya membutuhkan makan!" "Berdirilah, semua orang pasti memiliki kesalahan… perbaiki kesalahan itu dan jangan diulangi!" "Terimakasih!"Semua orang duduk membentuk lingkaran penuh, salah satu orang menceritakan kepada putri Lien kalau selama ini mereka tidak menerima dana hidup dari keluarga kerajaan dan hanya bekerja tanpa upah. "Begitulah putri, kamu tidak tahu apa yang terjadi di istana… kami hanya rakyat biasa yang membutuhkan kasih sayang dari pemimpin!""Maafkan aku dan keluargaku, aku akan memberitahu ini kepada ayah. Tapi sebelum itu ayah selalu membagikan sumberdaya kepada se
Ep 18. Tekanan Batin Raja QinSetelah beberapa hari rombongan pangeran Shu Fu sudah tiba di ibukota, mereka langsung menuju istana kerajaan. Di belakang rombongan beberapa penduduk desa mengikuti mereka untuk mendapatkan keadilan, sumberdaya yang tidak sampai ke tangan rakyat membuat banyak penduduk menderitanya dan mati kelaparan.Penduduk tidak berani melakukan demo karena kabar palsu yang di sebarkan, kabar tersebut adalah? kalau raja akan menghukum mati siapa saja yang datang untuk mengeluh atau mengkritisi pemerintahan. Tidak berapa lama mereka sudah tiba di halaman istana, penjaga menghampiri mereka.Pangeran Shu membuka topengnya lebih dulu "aku ingin bertemu yang mulia!" "Maaf pangeran, yang mulia tidak menerima tamu untuk saat ini!" "Tidak mungkin!" teriak putri Lien membuka topeng lalu menampar wajah prajurit.Semua penjaga gerbang istana ketakutan, mereka langsung berlutut memohon ampun. "Ampun, kami hanya menerima perintah dari jenderal He Yong!" "Ikut aku!" ucap Putri