Ep 114. Warisan Dewa Pedang
Di pemakaman semua orang berkumpul, semua jiwa yang sudah tiada bangkit, kepulangan Dewi Athena menjadi kabar bahagia di benak semua orang, immortal Lou yang ingin gurunya hidup kembali, Dewi Athena tidak bisa mengabulkan permohonan sosok yang sudah membantunya untuk kembali, ia memberikan sebuah cincin yang menyimpan semua catatan basis Kultivasi dan pusaka tingkat tinggi.Dewi Athena memberikan informasi cara agar gurunya bisa hidup kembali, yaitu pergi ke neraka menjemput jiwa yang terkurung, pintu neraka dijaga oleh anjing berkepala tiga. Setelah beberapa saat semua orang berbalik pergi, nona Zen menggendong Lan Shi mengikuti rombongan Dewi bulan, sedangkan semua jiwa kembali tertidur.Kehilangan seorang guru membuat sosok terkuat dunia persilatan berduka, dari usia lima tahun immortal Dong Lun merawat Lou dan Yu er, mereka hidup bersama cukup lama, setelah itu terpisah saat kekacauan terjadi, semua orang sudah tiba diEp 115. Menjual Pusaka Dewa KunoDi pagi hari dua sosok berdiri di depan kamar, merasakan ada yang janggal membuat nona Zen merasa tidak aman untuk tinggal lebih lama, ia berjalan ke kediaman Dewi bulan, tidak butuh waktu lama Nona Zen sudah berada di depan pintu, Dewi bulan yang merasakan kehadiran Nona Zen menyuruhnya untuk masuk."Sepertinya ada yang ingin kamu beritahu?" "Aku akan meninggalkan wilayah klan langit, aku membutuhkan izin agar bisa naik turun tangga… aku ingin melihat kota!""Oh, baiklah… tapi ingat tujuh hari lagi kita akan berangkat menuju klan samudra!" ucap Dewi bulan mengibaskan tangannya."Bagaimana cara menggunakan?""Kamu dan putramu sudah memiliki izin untuk keluar-masuk wilayah klan!""Terimakasih, aku pergi dulu!" Nona Zen berbalik pergi menuju tangga suci, di tas gendongan bocah Lan Shi bermain dengan baling-baling, 30 menit kemudian Nona Zen sudah berada di depan tangga, saat meli
Ep 116. Acara LelangNona Zen dan Lan Shi berada di kediaman rumah lelang, keluarga Tan adalah keluarga kecil yang mengelola rumah lelang, sebelum itu Nona Zen merasakan ada yang janggal saat berada di kediaman klan langit, ia memutuskan untuk pergi meninggalkan wilayah klan langit dan turun ke dataran kota suci. Keluarga Tan terdiri dari tiga orang, dan seribu pasukan penjaga.Tan Mu memiliki status sebagai kepala keluarga sekaligus pemilik rumah lelang, Tan Ye adalah putra satu-satunya, dan Tan Min adalah istri Tan Mu, keluarga Tan hampir punah karena mengalami pembantai seperti keluarga Yu (Yu-er), Tan Mu, istri dan anaknya berhasil melarikan diri saat pembantaian terjadi, mereka tidak tahu siapa yang telah melakukan pembantaian tersebut karena semua orang mengenakan jubah dan topeng hitam.Di dalam kamar Nona Zen duduk berkultivasi, di sampingnya pelayan bermain bersama Lan Shi, pelayan yang memiliki basis kultivasi dewa, mengerutkan kening meliha
Ep 117. Acara lelangMalam Hari di acara rumah lelang yang diadakan di kota suci, semua orang berdatangan agar bisa melihat pusaka langit dewa kuno, setiap perwakilan klan hanya boleh mendatangkan dua orang, itu dilakukan untuk menghindari agar kekacauan tidak terjadi, kalau ada yang tidak disetujui maka Dewi bulan akan membatalkan acara lelang. Tidak lama menunggu sosok tua berjalan ke panggung lelang, di sampingnya Tan Ye dan prajurit penjaga membawa beberapa peti. "Selamat Datang semuanya!" "Untuk mempersingkat waktu, perkenalkan aku Tan Mu pemilik rumah lelang, malam ini ada beberapa barang yang akan kamu jual… barang pertama adalah sebuah panah emas, meskipun tidak terlalu kuat tapi ini juga berguna!" Tan Ye membuka salah satu peti, disana terlihat sebuah panah emas milik putri Lien, jiwa immortal Lou terguncang hebat melihat panah milik putri, ia menatap tajam ke arah petinggi klan samudra, jiwa amarah bisa dirasakan dua sosok dari k
Ep 118. Semakin Tinggi Semakin Sulit Melihat KebawahTujuh hari berlalu.Di kediaman Dewi bulan semua petinggi sudah berkumpul, mereka mengatur rencana untuk menjemput semau keluarga Nona Zen atau immortal Lou, untuk menghindari pertumpahan darah dewi bulan memberitahu kalau ia membutuhkan dana agar dewa laut mau membebaskan semua keluarganya yang ditahan. Nona Zen melihat ke arah Lan Shi, ia begitu terpukul atas apa yang menimpa dirinya dan semua keluarga."Itulah cara satu-satunya agar dewa laut mau melepaskan semua keluargamu, kalau kita mengibarkan bendera perang? Maka nyawa keluargamu akan terancam!" ucap Dewi bulan."Apa yang mereka inginkan?" "Satu peti emas untuk setiap orangnya!""Baiklah, akan aku penuhi itu…!" "Nak, utamakan nyawa keluargamu!" ucap dewa Qin."Iya!" "Ayo kita berangkat!" ucap Dewi bulan berdiri.Semua petinggi berjalan meninggalkan tempat tersebut, yang hanya boleh
119. Tubuh bayangan berwarna emasDi atas langit tertinggi dua sosok melesat tebang dengan kecepatan 1200 km/jam, di belakang mereka ratusan dewa dari klan samudra mengejar, kematian Gu Yo membuat tamparan keras bagi dewa laut, salah satu petinggi klan harus tiada di tangan seorang manusia lemah. Dewa Gu Yo adalah saudara dewa laut, mereka sudah hidup bersama sejak kecil."Mereka terus mengejar?" "Berpegangan kepadaku!""Iya!"Dewi bulan menarik tangan sosok disampingnya, Lou jatuh dipelukan Dewi bulan, setelah itu mereka menghilang dari pandangan semua pasukan klan samudera, Dewi bulan dan immortal Lou muncul di depan gerbang kota, mereka berjalan memasuki gebang."Cepat sekali!""Em.. tapi itu membutuhkan energi besar pula!""Dewi, semua keluargaku mungkin berada di rumah lelang?""Baiklah, aku akan kembali ke klan.. tubuhku lelah sekali!""Terimakasih Dewi atas bantuan ini!"
Ep 120. Dendam Yang TerlupakanImmortal Lou mendapatkan kekuatan warisan, sekarang sosoknya seperti tubuh jiwa, benda di balik tubuh bisa dilihat secara langsung karena sosok Lou transparan, leluhur gerbang dosa dan sisi gelap begitu senang setelah Lou bertambah kuat, di alun-alun kota sosok tampan berjalan, semua orang berkeringat dingin melihat sosok hantu, Lou hanya mengabaikan semua orang, ia berjalan menuju kediaman rumah lelang, tidak berapa lama Lou melihat putri Lien duduk sendiri."Sayang!"Putri Lien melihat ke arah Lou "ada apa dengan tubuhmu? Kenapa bisa tembus pandang?""Ini gabungan dari jiwa suci dan jiwa Dewi Athena, mungkin selamanya aku begini…. Tapi tenang saja kamu masih bisa menyentuhku!" "Aneh sekali!" ucap putri Lien mengajak suaminya duduk.Putri Lien menyadarkan kepala di bahu immortal Lou "sayang, aku merindukan benua tengah!""Aku juga, aku merindukan Chu Ren, dan yang lainnya!" "Aku
Ep 121. Kolam Air SuciSetelah melakukan perjalanan beberapa hari, Immortal Lou dan yang lainnya sudah tiba di kaki gunung, mereka melihat hutan begitu lebat dan gunung begitu tinggi, tidak berapa lama mereka melihat arus sungai menuruni gunung, immortal Lou mencoba menyentuh air tersebut, rasa dingin dapat dirasakan, setelah itu immortal Lou dan yang lainnya melesat terbang menuju puncak gunung."Mungkin sumber air ada di puncak gunung!""Em.. aku sudah tidak sabar!" sahut Lusun."Lihat, ada danau!""Indah sekali!""Ayo!"Semua orang mendaratkan kaki di pinggir danau, immortal Lou menggendong Lan Shi, sedangkan yang lainnya sudah tercebur di danau, rasa dingin menembus tulang membuat semua orang tersentak kaget, tidak lama setelah itu suhu dingin kembali normal seperti biasa, di pinggir danau Lou dan Lan Shi duduk melihat semua orang."Bagaimana?""Air ini, semua energiku mengalir dengan lancar!"
Ep 122. Rencana Membuka Gerbang NerakaSetelah selesai berendam di danau air suci, immortal Lou mengajak semua orang berangkat menuju klan langit, ia ingin berpamitan kepada Dewi bulan dan semua anggota klan langit, ia juga ingin berterima kasih atas bantuan telah mengembalikan keluarga, sebelum itu semua orang di pihak immortal Lou mendapatkan keberuntungan dari ikan pelangi, sekarang mereka memiliki tubuh suci dan energi suci, rasa senang terlihat di wajah semua orang. Satu hari berlalu akhirnya rombongan immortal Lou sudah berada di depan gebang klan."Immortal Lou, ada yang bisa kami bantu?" tanya Prajurit penjaga."Aku ingin bertemu Dewi bulan, aku ingin berterimakasih karena sudah mau membantu keluargaku kembali!""Oh, ayo kita masuk saja!" "Terimakasih!" Immortal Lou dan yang lainnya berjalan memasuki gerbang, mereka menuju kediaman Dewi bulan, di kediaman Dewi bulan sudah terlihat semua pentinggi berkumpul, tidak berapa lama suara langkah kaki