Share

Part (33)

Belle menundukkan kepalanya sendu, tangan yang semula memegang pulpen kini melepaskannya. Keputusan guru bahwa ia melakukan wawancara bersama Dahlia membuatnya resah.

“Aku harap dia tidak mengajak Elvan,” rapal Belle membereskan bukunya dan bergegas ke kantin.

Di sana sudah ramai dengan murid yang mengantri panjang, Belle memperhatikan sekeliling mencari kios yang tidak ramai. Kemudian, datang memesan dan duduk di bangku yang tersedia.

Sejenak, Belle berusaha menenangkan pikirannya disaat tempat itu menjadi semakin bising. Tak memikirkan apapun dikala banyaknya suara yang beradu bersama.

“Belle!” panggil seseorang dari belakang.

“Astaga, aku baru saja makan!” erangnya meletakkan sendok itu ke mangkok dan menoleh ke arah suara yang memanggil namanya.

“Nanti kita bertemu di mana?” tanya Dahlia duduk di sebelah Belle.

Gadis itu ingat bahwa sepersekian menit sebelumnya sedang bersama Elvan dan kini ada di dekatnya.

Belle melanjutkan makannya, “Tidak tahu, kenapa kau terburu-buru?”

“Ay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status