Belle nampak terkejut, tapi dia terlihat cukup hebat untuk menyembunyikan keterkejutannya itu. "Nona Yuri?" ucap Belle lalu memaksakan senyumnya. "Ada apa?"Yuri tersenyum lalu menjawab, "Tadinya, Aku ingin langsung tidur Karena aku sudah benar-benar sangat lelah ditambah lagi, besok aku akan pergi
Yuri menatap Belle dengan tatapan yang begitu aneh untuk belle artikan. Belle merasa, Yuri sedang mengancamnya melalui tatapan matanya yang begitu menyorot penuh dengan kekesalan. Bibir Yuri memang tersenyum, tapi senyum yang ditampilkan oleh Yuri itu benar-benar terasa menakutkan sekali. Belle men
Setelah mengatakan itu, Yuri memutuskan untuk berjalan, menjauh, meninggalkan kamar Belle dan menuju kamar yang akan dia gunakan untuk tidur bersama dengan Jelios. Kepergian Yuri barusan benar-benar membuat Belle tidak bisa menahan dirinya lagi. Belle menangis Tanpa suara, tubuhnya gemetar cukup he
"Paman, kemana paman akan pergi dengan membawa koper?" Tanya Belle penasaran. Tadinya, Belle hanya ingin pergi ke dapur untuk meminta pelayan membuatkan susu untuknya. Akan tetapi, di perjalanan menuju ke dapur, Belle dikejutkan dengan Jelios yang tengah menyeret sebuah koper, sedangkan Yuri ada di
Belle menggelengkan kepalanya tidak percaya mendengar percakapan yang sangat sadis itu. Panggilan Tuan dari pelayan rumah itu, jelas saja di tunjukkan kepada Jelios bukan?Belle menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya erat-erat karena dia tidak ingin sampai dia mengeluarkan suara dan disadari
Belle masih mengunci dirinya hingga pagi lagi tiba. Perutnya benar-benar sangat lapar, tapi dia tidak berani keluar dari kamarnya. Namun, semakin lama dia juga semakin tidak tahan karena perutnya benar-benar menjadi sakit. Belle memutuskan untuk kembali meminum air keran cukup banyak, namun sayangny
Belle menyandarkan punggungnya di sandaran kursi, sebentar memejamkan matanya sembari merasakan kelegaan yang tidak bisa dia jelaskan dengan kata-kata. Belle kembali membenahi duduknya, dia mengeluarkan sesuatu yang dia selipkan di dadanya yaitu, sertifikat kepemilikan harta benda milik ibunya. Bel
Belle mengepalkan tangannya. Kedua bola matanya benar-benar tertuju kepada sepasang mata Jhon yang terus menatap lurus kearahnya. Belle, benar-benar bingung harus bagaimana dia menjawab atau menanggapi Jhon barusan. Jhon menghela nafasnya, melangkahkan kakinya untuk bisa semakin dekat dengan Belle