"Jangan memikirkan lagi soal itu," pinta Jelios sembari menatap Belle dengan tatapan memohon dan kembali berkata, "Bukankah yang paling penting adalah apa yang ada sekarang dan apa yang kita jalani sekarang?"Belle menatap Jelios dengan sorot matanya yang terlihat begitu kecewa seolah apa yang diuca
"Apa ada yang pernah mengatakan padamu bahwa, kau sangat tampan untuk seorang asisten sekretaris?" tanya Yuri dan itu sudah ketiga kalinya. Yuri, dia benar-benar sudah sangat mabuk setelah meminum hampir 1 botol wine yang memiliki kadar alkohol 45%. Sungguh, Jhon tidak bisa menolak saat Yuri terus
"Aku sungguh, tidak mengerti apa maksud anda menanyakan tentang cucu Anda kepadaku, Nyonya Terren," ujar Jelios lalu tersenyum setelahnya. Jelios membatin di dalam hatinya, padahal sebelumnya dia mengganti kata aku dengan kata saya karena ingin terlihat sopan, namun pada akhirnya Jelios benar-benar
Yuri tersenyum melihat makanan yang ia buat. Telur mata sapi, sosis, juga ada saus tomat yang ia buat sendiri. Yuri benar-benar tidak bisa berbohong bahwa dia cukup bahagia pada akhirnya bisa memasak seorang diri saja. Yah, tapi jika saja menoleh ke belakang di tempat pembuangan sampah, maka pasti s
Setelah kepergian Tuan dan Nyonya Terren, Belle benar-benar tidak banyak berbicara dan hanya diam sejak tadi. Yah, tiba-tiba saja dia berpikir bahwa, seharusnya dia ikut saja ke mana sepasang suami istri dari keluarga Terren yang katanya adalah nenek dan juga pakai kandungnya. Bagaimanapun, saat ini
Tanpa menunggu lama lagi, mereka langsung saja menjalankan mobilnya menuju ke tempat di mana yang diinginkan oleh Belle yaitu, kediaman Nyonya Dan juga tuan Terren. Selama di dalam perjalanan, Belle sama sekali tidak mengatakan apapun karena dia juga masih merasa ragu apakah benar kedua orang itu a
"Sayang!" panggil Jelios dengan nada yang berteriak keras, "Sayang, aku mohon! Keluarlah, ayo kita pulang! Aku salah, aku salah karena tidak menjelaskan dengan detail sampai kau paham. Tolong, sayang." ucap lagi Jelios. Jelios sebenarnya sudah sejak tadi terus berteriak memanggil Belle berharap ben
"Nenek akan mengirim mu keluar negeri, kau bisa tenang di sana dan melahirkan juga dengan nyaman. Dokter akan berada untukmu 24 jam sehingga kau tidak perlu merasa takut jika terjadi sesuatu dengan kehamilanmu." ucap Nyonya Terren. Belle menghela nafasnya. Dia menatap Nyonya Terren lalu menanyakan