Ketiganya terus menatap ke arah Fu Xi yang hanya terdiam, mereka ingin Fu Xi memberitahu mereka apa alasannya yang tiba-tiba mau membangun perguruan, karena yang mereka tahu Fu Xi bukan orang yang hanya mau melakukan apapun tanpa memikirkan semua dengan sangat jelas."Aku tahu apa yang kalian pikirkan," ucap Lalang."Dia melakukan semua itu memang bukan tanpa sebab, dia pengen memantaskan dirinya untuk menikahi seorang wanita," sambung Lalang."Apa!"Mendengar perkataan Lalang mereka sangat terkejut, mereka tidak menyangka Fu Xi melakukan semua itu hanya untuk menikahi seorang wanita.Mereka juga berpikir Memangnya wanita seperti apa yang ingin dinikahi Fu Xi, karena FunXi sendiri tidak lemah dan bahkan memiliki dua ekor naga lalu kenapa Fu Xi masih harus membangun sebuah perguruan pikir mereka."Mulut mu benar-benar tidak bisa dijaga, kamu tidak seharusnya mengatakan itu karena yang pantas mengatakannya hanya dia sendiri," ucap Lulang."Aku hanya mengatakan yang sebenarnya," sahut La
Fu Xi yang merasa pertarungan mulai membosankan langsung melebarkan sayapnya, bermain mainya sudah cukup dan sudah waktunya untuk mengakhiri pertarungan yang sebenarnya.Dari atas Fu Xi bersiap langsung mengeluarkan seluruh kekuatannya, Fu Xi rencana mengeluarkan kekuatan untuk menyerang raja ras Ogre yang saat ini berada di bawahnya.Keempat mantan senior yang melihat betapa besarnya Serangan yang akan dikeluarkan Fu Xi langsung menghindar menjauh, keempatnya baru pertama kali melihat Fu Xi mempersiapkan serangan yang sangat besar seperti saat ini."Turunlah, jangan hanya banyak gaya di atas sana," ucap Raja ras Ogre sambil menengadahkan kepalanya.Ras Ogre selalu mengandalkan kekuatan fisik, kekuatan seperti yang dikeluarkan Fu Xi saat ini sama sekali tidak membuatnya ketakutan."Lemparkan saja kemari, aku akan menerima yang kamu lemparkan itu manusia!" Teriak Raja ras Ogre.Mendengar itu Fu Xi hanya tersenyum, setelah melihat para mantan seniornya sudah menjauh Fu Xi langsung melem
Fu Xi menggunakan penglihatan tajamnya untuk mencari tempat judi batu terbesar di beberapa tempat, setelah menemukan beberapa tempat judi terbesar Fu Xi bergegas turun ke bawah, Fu Xi yang memasuki kota memutuskan merubah penampilannya menggunakan mantra.Fu Xi berubah wajahnya menjadi lebih muda, penampilannya seperti lebih seperti tuan muda kaya yang ingin menghamburkan uangnya."Silahkan masuk Tuan muda, rumah judi kami satu satunya rumah judi terbesar, sekali masuk Tuan muda akan ketagihan," ucap pelayan yang melihat Fu Xi berdiri di depan pintu."Menarik, kalau begitu beritahu aku bagaimana peraturannya," sahut Fu Xi yang langsung berjalan mengikuti pelayan di depannya.Sang pelayan tersenyum melihat Fu Xi yang masuk ke dalam, rumah judi mereka banyak mengandung tipuan orang biasa memang akan ketagihan tapi tidak mudah bagi mereka menemukan batu jiwa asli.Di dalam ruangan tingkat pertama Fu Xi berdecak pelan, dari banyak batu yang ada di ruangan itu hanya ada tiga batu jiwa, ta
Fu Xi yang menaiki tingkat ketiga kembali memperhatikan semua yang ada di sekelilingnya, Fu Xi merasa sangat senang karena di tingkat ketiga lebih banyak batu jiwa, bahkan batu jiwa di tingkat ketiga memiliki banyak batu jiwa kualitas tinggi."Bagaimana peraturannya di sini?" Tanya Fu Xi sambil diam-diam tersenyum."Peraturannya sama seperti sebelumnya, tapi harga yang harus dibayar 7 keping emas," ucap sang pelayan.Tak lagi bertanya Fu Xi mengeluarkan seratus lima keping emas, sang pelayan yang melihat itu terdiam dirinya berpikir apa mungkin Fu Xi juga menyadari semua batu jiwa yang ada di tingkat ketiga."Tuan muda silahkan pilih lima belas batu," ucap sang pelayan.Semua orang yang memperhatikan Fu Xi dari awal ikut naik ke atas, mereka menebak nebak apa kali ini Fu Xi juga bisa menemukan batu jiwa seperti sebelumnya.Fu Xi kembali berpura-pura melihat-lihat semua batu padahal dirinya sudah mengetahui semuanya, semua batu yang sudah terpencar dipegang olehnya dengan sangat santai
Fu Xi langsung berpindah tempat ke tempat Wane tinggal, dari luar jendela rumah Wane Fu Xi bisa melihat Wane yang duduk santai menunggu kabar baik dari para penjaganya."Kenapa mereka lama sekali, apa mungkin mereka masih bersenang senang," ucap Wane sambil tersenyum."Siapa yang kamu tunggu?" Tanya Fu Xi yang sudah menggunakan wajah aslinya."Siapa kamu?" tanya Wane terkejut melihat seseorang yang tidak dikenalnya masuk melalui jendela."Ahhhh, kamu tidak mengenaliku," ucap Fu Xi yang langsung kembali merubah wajahnya seperti sebelumnya."Kamu!"Wane terlihat sangat terkejut karena Fu Xi merubah wajahnya, Wane terkejut karena orang yang menjadi target penjaganya malah kembali mendatanginya."Penjaga yang kamu kirim sudah mati, tidak perlu kamu tunggu lagi," ucap Fu Xi."Itu tidak mungkin," sahut Wane tidak percaya."Terserah Jika kamu tidak mempercayainya, tapi aku benar-benar sudah membunuh mereka, aku datang kemari hanya untuk memperingatkan mu kamu mencari masalah dengan orang yan
Setibanya di kota Fu Xi bergegas menuju sebuah tempat lelang, dari yang dilihat Fu Xi menggunakan penglihatan tajamnya di pelelangan ada dua puluh kitab dan gulungan jurus, walau masih kurang banyak Fu Xi berpikir tidak ada salahnya untuk mendapatkan semua itu lebih dulu.Setibanya di tempat lelang Fu Xi melihat masih tidak ada orang di sana, kitab jurus dan gulungan jurus sudah tersusun rapi di dalam tempat lelang, karena kitab dan gulungan jurus akan digunakan untuk para muridnya Fu Xi berpikir tidak mungkin untuknya mencuri untuk mendapatkannya."Siapa kamu?" Tanya Soun, pemilik tempat lelang yang melihat Fu Xi dari tadi terus memperhatikan dari luar."Aku tentu saja ingin mengikuti lelang," ucap Fu Xi."Maaf tapi pelelangan baru buka besok," sahut Soun."Kalau boleh tahu apa yang ingin kamu lelang?" Tanya Soun."Tidak ada, aku hanya ingin mengikuti lelang, aku memiliki banyak uang bukankah wajar jika aku mengikuti lelang untuk menghabiskan uang ku," ucap Fu Xi membuat Soun terdiam
Sang Alchemist yang berhasil menyusul Fu Xi merasa sangat senang, sang Alchemist bergegas menghalangi jalan Fu Xi yang mau berjalan keluar dari kota.Sambil menatap Fu Xi yang hanya diam sang Alchemist berjalan menghampiri Fu Xi dan berdiri di depannya, keduanya hanya terdiam beberapa saat menatap satu sama lain."Apa kamu masih mencari banyak kitab dan gulungan jurus?" Tanya sang Alchemist."Tentu saja," ucap Fu Xi dengan jujur."Aku berikan kamu sebuah peta yang akan membawamu ke tempat gulungan dan kitab jurus berada, Tapi sebagai gantinya berikan pil yang sama seperti yang kamu berikan tadi kepada pemilik lelang tadi," sahut sang Alchemist."Kenapa aku harus mempercayai mu," ucap Fu Xi."Aku sangat membutuhkan pil itu, aku berani menjamin kalau aku sama sekali tidak berbohong padamu," sahut sang Alchemist sambil menyodorkan peta yang baru diambilnya dari dalam saku.Fu Xi langsung mengambil peta yang diberikan sang Alchemist, setelah memperhatikan dengan teliti Fu Xi mulai yakin k
Sambil memasukkan semua ke dalam cincin ruang nya Fu Xi masih tidak mengerti, sebenarnya dari mana semua yang ada di dalam peti itu, apa asal usul tempat yang saat ini di datangi nya."Benar bukan, aku tidak berbohong pada mu, ada banyak gulungan dan kitab jurus di dalam kotak itu," ucap sang Alchemist."Aku hanya merasa aneh, memangnya apa sebenarnya ruang bawah tanah ini?" Tanya Fu Xi yang masih penasaran sama seperti sebelumnya."Dulunya di pulau ini ada sebuah perguruan yang tidak terlalu besar, perguruan itu gagal karena hanya menerima beberapa murid sejak dibuka sampai ditutupnya perguruan, tak lama setelah perguruan di buka beberapa murid bahkan keluar dari perguruan itu," ucap sang Alchemist menjelaskan ke Fu Xi."Kenapa seperti itu?" Tanya Fu Xi."Kenapa apanya?" Tanya sang Alchemit tidak mengerti."Kenapa tidak ada murid yang mau masuk perguruan itu? Tidak mungkin hanya karena perguruan itu berada di pulau yang cukup jauh dari tempat lain," ucap Fu Xi."Aku juga tidak menger