Fu Xi menghampiri para muridnya yang sibuk berlatih dengan sangat serius, di saat para murid sibuk berlatih para ketua mereka malah berebutan memainkan game yang ada di ponsel, melihat itu Fu Xi tidak menyalahkan mereka dan hanya menggelengkan kepala."Ketua utama," ucap salah satu murid yang menyadari keberadaan Fu Xi."Salam ketua utama," sahut semua serentak."Bangunlah, bagaimana pelatihan kalian?" tanya Fu Xi menatap ke 40 muridnya."Kami sudah banyak peningkatan ketua," sahut salah satu murid."Bagus, kalian semua harus menjadi yang terkuat, jangan sedih karena perguruan ini yang hanya memiliki sedikit murid, kalian tetaplah saling membantu dan buktikan kalau kalian semua bisa mengalahkan perguruan yang memilik banyak murid," ucap Fu Xi."Baik ketua," sahut semua serentak."Ketua karena ketua sudah kembali kenapa kita tidak mengadakan pesta," ucap satu murid dibarisan paling depan."Kita akan melakukannya di lain waktu saja, karena aku juga tidak akan selama berada di perguruan
Fu Xi yang naik ke atas kapal memutuskan mencari tempat di pinggir kapal, Fu Xi sadar dirinya menumpang dan tidak bagus bagi seseorang yang menumpang malah mengganggu orang lain terutama Pangeran Zang sang pemilik kapal.Setelah mencari tempat yang tepat untuknya beristirahat Fu Xi menyandarkan tubuhnya, Fu Xi mulai menutup matanya walau kapal masih belum siap berlayar.Di tempat lain Pangeran Zang dari kerajaan Boya terlihat mencari seseorang, semua sudah siap tapi dirinya tidak melihat pria yang ingin menumpang tadi."Bantu aku mencari pria itu," ucap Pangeran Zang."Ada apa Pangeran? Apa Anda berubah pikiran?" tanya salah satu pelayan setia Pangeran Zang."Aku hanya meminta mencarinya, jika dia ada di sini biarkan saja minta awak kapal mulai berlayar," ucap Pangeran ZangTap tap tap.Suara langkah kaki membuat Pangeran Zang melihat ke arah suara, melihat salah satu penjaganya yang datang Pangeran Zang hanya diam dan memperhatikannya."Pangeran dia ada di pinggir kapal," ucap penjag
Tok tok tok.Suara ketukan pintu kamar tidak mengejutkan Fu Xi sama sekali, Fu Xi yang sudah tahu siapa yang datang langsung memintanya masuk saja karena pintunya memang tidak dikunci olehnya dan tentu saja itu sengaja dilakukan oleh Fu Xi."Permisi Tuan, Aku ingin mengantarkan makanan," ucap pelayan Pangeran Zang."Terima kasih silakan taruh saja di meja," sahut Fu Xi."Tuan boleh pelayan rendahan ini bertanya," ucap pelayan."Tentu saja, Memangnya pengen kamu tanyakan," sahut Fu Xi."Apa benar anda ketua utama perguruan Naga kembar? Jika itu memang benar bisakah aku meminta bantuan," ucap pelayan lagi."Aku tidak akan menutupinya aku memang adalah ketua utama perguruan naga kembar," sahut Fu Xi."Kalau begitu bolehkah aku minta tolong, aku ingin adik ku masuk ke perguruan Naga kembar tapi tidak pernah menemukan perguruan naga kembar itu sendiri, apa perguruan Naga kembar pindah tempat? Dan kemana aku harus mencarinya?" tanya pelayan itu penuh harap."Perguruan naga kembar tidak pind
Sesampainya di lautan kematian Fu Xi tanpa menunggu Pangeran Zang langsung melompat turun ke laut, Fu Xi disambut ara paus pembantai yang sedari awal sudah mengintai dari kejauhan.Bertepatan dengan Fu Xi yang menghadapi para paus Pangeran Zang bergegas melompat ke bawah, Pangeran Zang terus berenang ke bawah mencari tongkat ramalan yang sedari awal sudah menjadi tujuannya.Sesampainya di kedalaman tongkat yang sudah terlihat membuat Pangeran Zang bergegas semakin menyelam ke bawah, tongkat yang sudah ada di depannya di pegangnya dan bersiap dibawa naik ke atas."Ini... ."Tidak menyelesaikan perkataannya Pangeran Zang yang baru memegang tongkat kehilangan kesadarannya, saat itu Fu Xi yang masih menghadapi salah satu paus bisa melihat dari kejauhan kalau Pangeran Zang tidak sadarkan diri dan paus lain sedang mengarah padanya."Sial, kenapa dia malah pingsan," gumam Fu Xi yang langsung menghilang berpindah tempat."Itu karena dia memegang tongkat ramalan secara langsung," sahut Anying.
Fu Xi yang sudah berada di dalam mulut paus pembantai langsung berjalan ke dalam, bau di dalam mulut sang paus sangat menyengat kalau bukan karena dirinya terpaksa untuk menjadi sangat kuat tidak mungkin dirinya akan masuk ke dalam mulut seekor paus.Setelah berjalan masuk Fu Xi baru sadar kalau perut paus sangat besar, Fu Xi merasa perut paus tidak ada bedanya dengan gua terlihat gelap dan lembab, isinya juga sama sekali tidak bisa dibayangkan oleh Fu Xi."Banyak sekali tulang-tulang di dalam sini, berarti bukan aku manusia pertama yang datang kemari tapi kenapa banyak yang ingin datang kemari jika yang mengetahui cara kultivasi melalui mutiara itu hanya aku," ucap Fu Xi."Atau mungkin kah sebenarnya sudah ada yang mengetahui tentang kultivasi mutiara itu," sambung Fu Xi."Itu tidak mungkin karena jika ada orang lain yang mengetahui tentang kultivasi itu 7 faksi keluarga itu serta kekaisaran pasti akan langsung datang kemari," sahut Anying."Benar juga, kalau begitu Kenapa mereka sem
Fu Xi berpikir kalau hanya pelindung itu sangat mudah dihadapinya, pelindung berbeda dengan segel kalau hanya pelindung bisa dihancurkan dengan pukulan keras menggunakan kekuatan penuhnya.Roh pedang yang melihat Fu Xi seperti menyepelekan tujuh pelindung hanya bisa menggelengkan kepala, memang benar hanya ada tujuh pelindung dan pelindung berbeda dengan segel tapi tetap saja menghancurkannya tidak semudah membalikkan telapak tangan."Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Lalang."Kenapa masih ditanya, tentu saja menghancurkan pelindung itu," ucap Fu Xi."Seperti ini," sambung Fu Xi yang langsung mengeluarkan kekuatan dan memusatkan di tangannya.Baaaaaaaaaaaaaaaaam.Satu serangan yang dilempar oleh Fu Xi mental begitu saja, melihat serangannya yang gagal Fu Xi terdiam sejenak padahal kalau hanya pelindung dipukul seharusnya langsung pecah."Aku sudah mengatakannya itu bukan sembarang pelindung," ucap roh pedang.Fu Xi tidak menjawab perkataan roh pedang, Fu Xi sadar kalau dirinya terlal
Di dunia masa depan keenam keluarga yang sudah tidak menemukan ada tanda-tanda keberadaan Fu Xi terlihat semakin gelisah, mereka semakin yakin kalau Fu Xi sudah pergi meninggalkan dunia masa depan.Tuan Zi, ketua Dakh dan semua yang berkumpul menyampaikan pemikiran mereka masing-masing, mereka sudah mencari Fu Xi ke manapun dan tidak menemukannya, semua yakin kalau FunXi sudah pergi kembali ke dunianya."Kalian masih santai di sini walau sudah menebak apa yang terjadi," ucap anak kecil yang tiba-tiba muncul."Kamu... .""Kepala keluarga Liau, ke mana saja kamu? Sudah sangat lama tidak berkumpul," ucap ketua Dakh."Untuk apa berkumpul sedangkan yang kita cari memang tidak beradi di dunia ini," sahut anak kecil dengan serius."Jadi dia benar-benar tidak ada di sini? Beberapa bulan ini kita sudah membuang buang waktu," ucap Tuan Zi."Beruntunglah perbedaaan waktu di sini cukup jauh, saat ini baru 3 minggu lebih berlalu masih ada waktu tiga bulan sebelum tubuh Anying akan membusuk, dia pa
Fu Xi menarik mutiara tujuh warna itu menggunakan kekuatannya dan memegangnya erat, Fu Xi memperhatikan dengan sangat teliti mutiara itu sebelum menuruti perkataan Anying yang menyuruhnya memurnikannya.Setelah memperhatikannya dengan sangat teliti Fu Xi yang sudah siap perlahan menarik nafas panjang dan menghembus kannya dengan cepat, Fu Xi kembali menutup matanya sambil memegang erat mutiara yang ada di tangannya itu.Deg.Deg.Perasaan aneh dirasakan oleh Fu Xi tepat setelah menutup matanya, Fu Xi yang menutup matanya bisa merasakan kalau saat ini dirinya merasakan panas dari api, dinginnya es, serta sejuknya angin dan beberapa perasaan lain yang sama sekali tidak bisa dijelaskannya perasaan seperti apa itu.Walau merasakan semua itu Fu Xi sama sekali tidak terganggu, Fu Xi terus memurnikan mutiara yang ada di tangannya dengan sangat bersungguh-sungguh.Memurnikan mutiara tidak sulit tapi membutuhkan waktu yang cukup lama, Fu Xi yang memurnikan mutiara membutuhkan waktu satu bulan