Xiao Long tetap menunduk, tudung jubah menutupi hampir seluruh wajahnya.
Lien Li yang duduk di dekat ayahnya berbisik, "Pendekar itu mengatakan tidak ingin memberitahu namanya, Ayah."
"Begitu," tanggap Lien Feng sedikit kecewa. "Kalau begitu di manakah kalian berasal?"
"Sepertinya Tuan Lien ini banyak sekali pertanyaannya." Han mencibir, melihat Xiao Long dengan ekor mata.
Xiao Long tak enak terus seperti itu. "Tidak ada yang bisa aku katakan jika itu tentang informasi pribadi."
"Hahah tentu saja tidak masalah, maaf aku tidak tahu. Makanlah. Jika tuan-tuan bersedia menginaplah di rumah kecil ini, sebuah kehormatan bagi kami untuk menyambut kebaikan tuan."
Xiao Long dan Han tidak menolak. Tidur di kediaman walikota tentunya berbeda dengan tidur di hutan. Tidak ada nyamuk atau binatang buas yang akan mengganggu. Dan juga di rumah ini jauh lebih hangat. Malam buta berlalu, Han sama sekali tidak bisa tidur.
Han membaringkan tu
Upacara pemakaman Lien Ning diselimuti duka, hingga acara berakhir Lien Li masih terus berada di makam ibunya. Tangisnya tak pernah berhenti. Ayahnya tak ada di sana. Lien Feng terbaring sekarat dan dikawal puluhan prajurit. "Penjagaan yang terlambat," sindir Han saat melewati barisan prajurit. Semua telah terjadi. Pelayan setia keluarga Lien, pengawal walikota dan istri dari Lien Feng menjadi korban di malam berdarah itu. Para penduduk turut berdukacita. Mereka tak tahu apa-apa soal sekelompok perampok tersebut. Han sempat berbalik badan. "Kau jaga perempuan itu. Aku akan melihat keadaan ayahnya." Xiao Long mengangguk pelan. "Tolong jaga dia." Butuh waktu lama sampai menunggu Lien Feng sembuh, dia mendapatkan luka tusuk di perut. Di waktu itu Xiao Long dan Han memutuskan untuk tinggal lebih lama demi memastikan keselamatan Lien Li. Ada begitu banyak tamu datang, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang penting. Saudara dari
"Arrghh!" teriak Han tak sanggup lagi. Panas matahari, bau dekil, hiruk-pikuk pasar dan debu jalanan yang berterbangan di depan hidungnya membuat otak Han mendidih. Pikirannya dibuat dangkal di tengah kerumunan manusia berisik dan kumuh ini, lagi dan lagi mereka memasuki wilayah padat yang kotor. Tempat para penjahat dan kriminalitas beranak-pinak.Setelah beberapa hari berlalu Xiao Long memutuskan untuk membeli cincin penyimpanan, demi menjaga harta mereka tidak dicuri. Namun harga benda itu hampir meraup semua uang yang diberikan Lien Li. 1800 keping emas melayang, berganti dengan sebuah benda kecil yang kini tersemat di jari Xiao Long.Cara bekerja cincin ruang penyimpanan cukup mudah. Hanya pemilik yang telah meneteskan darah ke cincin itu yang dapat mengeluarkan harta yang disimpan di dalamnya.Terlepas dari kebangkrutan mereka karena membeli cincin penyimpanan, sekarang mereka dihadapkan sebuah masalah baru yang tidak diduga.Kota
"Bagaimana dengan kalian sendiri?"Zheng Yu mengulas senyum tengil, "Hei, tunjukkan pada mereka harta berharga kita."Teman-temannya berdiri, membuka sebuah peti kayu berisi berbagai adonan kue, daging dan juga buah-buahan. Han tak pernah percaya jika Zheng Yu mengatakan dia membeli itu semua."Kau memang rajanya kalau soal mencuri."Terdengar ledakan tawa dari mulutnya, Zheng Yu justru merasa bangga. "Bagaimana, bagaimana? Sepakat? Kalau bukan karena teman juga tak akan aku tawarkan padamu.""Jadi tugas kami apa?" tanya Xiao Long akhirnya. Zheng Yu menarik senyuman kembali. Dia menyuruh anak buahnya untuk menyiapkan kursi khusus untuk dua tamu baru mereka.Setelah ketiganya saling duduk berhadap-hadapan Zheng Yu menjawab, "Hajar orang bernama Yan Zi. Usianya dua puluh empat tahun kurang lebih, kulitnya putih. Ada ukiran bunga hitam di tangan kirinya. Tapi kalian harus berhati-hati, orang itu jago berkelahi. Bisa tumbang dibuatnya kalau
Di akhir pertarungan yang berat sebelah, Yan Zi mundur lalu lari dari Xiao Long. Anak-anak buahnya berpencar ke berbagai arah sambil mengumpat-umpati mereka bertiga. Mengancam akan membalas sepuluh kali lipat lebih parah dari apa yang mereka perbuat.Tak terima mereka kabur Han menghalangi jalan Yan Zi, laki-laki itu berhenti. Menyaksikan bagaimana Han menatapnya mengejek, kekalahan memalukan ini tak akan pernah dilupakannya seumur hidup."Habis kalah kau ingin kembali ke kandangmu lagi? Ingin memanggil anak buahmu yang lain, begitu?"Han tertawa sinis, "Percuma aku biarkan kalian lepas jika beberapa hari kemudian kalian datang membalas."Secara cepat sebuah belati bergerak ke arah Yan Zi, laki-laki terlambat menyadari. Lengan kanannya robek dibuat Han, darah mengalir deras di sana tanpa henti. Tak ada ampunan lagi, Han menghabisi sejadi-jadinya sampai wajah Yan Zi sulit dikenali.Xiao Long berulang kali ingin menghentikan Han, tapi Zheng
Gong Xiang terdiam sejenak, dia memastikan sekali lagi"Biang Iblis Pemakaman? Itu adalah tempat yang ingin aku kunjungi. Di desa mana itu kalau boleh tahu?""Di laut Teiyang, tuan.""Tidak begitu jauh." Gong Xiang menengok sekitar. "Tapi akan sangat sulit karena tak ada satu pun yang boleh meninggalkan kota ini.""Mengurus surat perizinan mungkin akan memakan waktu paling lama empat hari. Kau tahu saja ulah penjaga kota, mereka lebih memilih menggoda perempuan dibanding membereskan pekerjaannya." Salah satu penduduk bercelutuk, pemuda kedai juga mengiyakan. Sudah berurusan dengan orang-orang penting seperti mereka.Seseorang datang memecah kerumunan sembari berteriak. "Berikan kami jalan!"Zheng Yu kembali. Lalu berjongkok di depan Han"Ke mana saja kau-!?" Xiao Long benar-benar kehilangan kesabaran. Dia ingin menyalahkan Zheng Yu, andai dia tadi tidak menahan Xiao Long untuk menarik Han semua ini tak akan terjadi. Racun telah menyebar.
"Cepatlah." Mata Zheng Yu tertuju pada Xiao Long yang panik. "Kami tidak tahu jalan ini masih bagus atau tidak. Mungkin saja buntu karena ditimbun pasir atau batu. Atau juga ada binatang buas di dalam."Satu ketukan yang amat keras mendarat di besi tersebut. Xiao Long dan Zheng Yu sama-sama berpaling ke ujung jalan di mana dua orang prajurit tersebut akan datang. Mereka sudah begitu dekat. Kepanikan tersebut membuat teman-teman Zheng Yu lebih ceroboh lagi. Besi berkarat yang telah diangkat di tangan mereka jatuh ke tanah.Dua penjaga kota datang dengan membawa obor api. Mereka melihat anak jalanan tersebut tengah tersenyum kikuk. Lantas salah satunya memutar bola mata malas."Kalian lagi ... Kalian lagi! Tidak bosan-bosannya membuat masalah! Mau kutampar muka kalian yang jelek itu sekali lagi?!" gertaknya. Zheng Yu menggaruk pipinya. "Kami hanya mencari seekor tikus. Semuanya baik-baik saja."Pria berkumis itu mengerutkan alis, melihat satu per
Tiga hari semenjak Han tidak sadarkan diri, kini Gong Xiang dan Xiao Long tiba di kawasan hutan terlarang yang akan mengantarkan mereka pada rumah Sang Dewi Ular. Dikatakan bahwa wanita itu tak sembarangan menerima tamu. Kebanyakan tewas saat melewati hutan ilusi. Gong Xiang sempat menanyakan pada warga setempat tentang keberadaan wanita itu. Mereka hanya tahu lewat cerita-cerita, tidak ada yang tahu pasti di mana letaknya tinggal.Melewati hutan yang dilindungi kabut putih, Gong Xiang menyuruh Xiao Long untuk tetap waspada. Mereka tidak tahu bahaya apa yang sedang mengincar. Pandangan mereka pendek, terhalangi kabut-kabut putih yang semakin lama semakin tebal.Dalam situasi seperti ini Xiao Long hanya bisa mengandalkan pendengarannya. Tidak ada yang mendekat. Saat sedang berusaha memusatkan pendengaran, Gong Xiang tiba-tiba menepuk pundaknya. Xiao Long tersentak."Kita harus cepat keluar dari kabut ini!""Racun?""Benar!" Gong Xiang mulai kalang
Xiao Long hampir tidak bisa bernapas. Dari matanya dia dapat melihat kalajengking itu dengan jelas. Matanya cukup banyak, tidak seperti kalajengking biasa. Xiao Long sama sekali tidak bisa menggunakan pedangnya yang terjatuh di bawah kakinya. Sementara siluman itu mulai mendekatkan Xiao Long ke mulut untuk dimakan."Tangan-tangan Setan."Secara tak diduga beberapa tangan muncul di balik punggung Xiao Long. Menyerang kepala kalajengking itu dengan ganas. Terakhir kali Xiao Long menggunakan teknik ini, dia sampai kehilangan kesadaran. Namun Xiao Long telah berlatih lebih banyak untuk mengendalikan kekuatan serta pikirannya. Dalam kurun waktu lima menit, Tangan-tangan Setan berhasil melepaskan Xiao Long dari cengkraman musuh.Xiao Long langsung mengambil pedangnya. Selagi Siluman itu panik, dia menyerangnya dengan tiga jurus terkuat. Kedua capit terpotong, jatuh ke tanah dan mengucurkan darah hitam kental. Tak habis sampai di sana, Xiao Long mengakhiri nyawa