Perjalanan Kang Taeshin untuk mendapatkan bola Kristal Kebersamaan Dewa telah berakhir. Kini, perjalanan terakhir dari 7 pendekar akan di lakukan oleh Choi Bai Lu.Bai Lu terlihat kebingungan saat dirinya berada di gunung Halla. Ia sebelumnya tidak pernah ke sini, karena selama ini ia menghabiskan hari-harinya dalam perjalanan, hanya untuk menemui Ogumsha serta mencari keberadaan batu merah suci.Ketika ia berada di gunung Halla, Bai Lu bertemu dengan Kye Ryong yang merupakan perwujudan seekor hibrida dari ayam dan juga naga. Berkepala ayam jantan, namun bertubuh naga sakti. Kye Ryong juga merupakan sahabat sejati yang selama ini selalu menemani Han Yuram beribu-ribu tahun lamanya."Kau siapa?" Bai Lu menatap wajah Kye Rong yang tengah memandanginya dengan tatapan mata yang terlihat sangat sulit diartikan."Kau reinkarnasi sahabatku, Han Yuram. Benar, kan?""Kau tahu diriku?" Bai Lu menunjuk dirinya sendiri dan tampak terkejut begitu sosok Kye Ryong mengetahui tentang dirinya yang seb
Setelah ke-7 pendekar berhasil mendapat bola Kristal Kebersamaan Dewa, mereka terlihat seperti merenungkan sesuatu. Merasa memiliki kesempatan emas untuk memperbaiki kesalahannya di masa lalu, mereka tampak memandangi bola kristal mereka dengan rasa penyesalan yang teramat dalam."Kenapa mereka berekspresi seperti itu?"Bai Lu terlihat bingung saat melihat semua teman-temannya tampak bersedih, bahkan Lee Gon dan Choi Yeon juga terlihat meneteskan air mata mereka."Mungkin, mereka semua masih terngiang-ngiang akan kenangan singkat mereka di kehidupan kedua mereka, Pendekar."Wiggle Azura menghampiri Bai Lu dan ikut memandangi Lee Gon serta yang lainnya."Azura, apa kau bisa membantuku kembali?"Bai Lu menatap Azura dengan berharap agar ia bisa membantunya."Ada apa, Pendekar Han?""Kau bisa mencari tahu keberadaan Yeongwan di mana? Aku sangat mengkhawatirkannya.""Sesuai permintaanmu, Pendekar Han. Aku, Roc, dan Rukh akan mencari Pendekar Yeongwan."Bai Lu menganggukkan kepalanya. Setel
"Yuram, apa kau serius akan mencari keberadaan Yeongwan? Apa itu tidak berbahaya? Bukankah, Yeonhwan sendiri yang mengatakan bahwa ia akan kembali jika keadaan tubuhnya sudah membaik?" tanya Ling Fei begitu mendapat kabar bahwa Azura, Roc, dan Rukh mencari tahu tentang keberadaan Yeongwan saat ini."Iya, Ling Fei. Kita harus mencari tahu keberadaan Yeongwan. Aku takut, jiwa siluman serigala yang berada di dalam tubuhnya itu akan membuatnya kehilangan arah. Kita jangan sampai membuat hal itu terjadi.""Sepertinya, gerhana bulan juga akan terjadi pada malam ini." ujar Asahi sambil menatap ke atas langit hingga membuat Bai Lu dan juga Ling Fei mengikuti gerak matanya, dan menatap ke atas langit yang terlihat mendung dan di selimuti awan hitam."Aku pikir, Yeongwan juga akan beraksi pada malam ini." Lee Gon juga mulai merasa khawatir kalau Yeongwan tiba-tiba saja akan melakukan hal-hal yang bisa membuat kekacauan di dunia manusia."Jadi, kita harus bagaimana, Yuram? Apa kita akan melawan
Daun-daun dan tanaman lainnya yang semula terlihat hijau, mulai terlihat berwarna hitam pekat seperti tak bernyawa. Bahkan, malam ini udara terasa lebih dingin dari biasanya hingga menusuk tulang rusuk, rongga mulut, dan menggelitik seluruh tubuh dengan merasakan hawa yang mulai terasa mencekam.Malam yang berkabut tebal dan suara angin yang berbisik-bisik kecil seperti menandakan kehadiran seseorang yang akan datang ke desa Seoulmyun untuk menghancur leburkan seisinya.Bai Lu menatap ke arah langit malam yang tak ada satu pun bintang yang menghiasi malam hari ini. Gerhana bulan mulai terjadi ketika bulan dan matahari persis berada di antara bumi. Kendati bulan hanya jadi bayangan bumi, sebagian sinar mataharinya telah sampai ke bulan.Sinar matahari yang telah sampai ke bulan sudah melewati atmosfer bumi. Atmosfer bumi pun menyaring sebagian sinar birunya. Dan hal inilah yang menyebabkan bulan berwarna merah dari bumi, hingga terjadinya proses gerhana bulan total."Gerhana bulan tela
Tubuh Lee Gon tersungkur cukup jauh begitu emosi Yeongwan sudah mulai memuncak. Ia bahkan berhasil mengangkat satu pohon yang cukup tinggi besar dan melemparkannya ke arah Lee Gon. Namun, Taeshin yang melihatnya tidak berdiam diri begitu saja. Ia langsung menghadangnya dengan kekuatan tangannya, hingga membuat pohon itu terbelah dua."Lee Gon!! Kau tak apa-apa?" Yeon datang menghampiri Lee Gon dan membantunya untuk berdiri."Aku tidak apa-apa, Yeon. Aku baik-baik saja.""Syukurlah kalau kau tidak apa-apa. Kekuatan Yeongwan semakin malam semakin kuat, kita harus bagaimana?"Lee Gon menatap ke arah bulan yang sudah mengalami gerhana bulan total, di mana bulan tersebut berwarna merah, dan terlihat begitu besar dengan jaraknya yang terlihat begitu dekat sekali dengan bumi."Gerhana bulan sudah sepenuhnya terjadi, maka dari itu kekuatannya semakin terasa bertambah kuat. Nyawa kita dan warga setempat pun terancam bahaya. Aku berharap suatu keajaiban akan terjadi."Sementara itu, di lain tem
"Apa? Pasukan gerhana bulan?" tanya Lee Gon tak mengerti."Aku pernah mendengar sebuah kisah tentang pasukan Gerhana Bulan dari mendiang orang tuaku, Gon~shii." Yeon mulai menceritakan apa yang ia tahu kepada Lee Gon, "Pasukan Gerhana Bulan ini adalah sekelompok mahluk mitos yang hanya muncul setiap gerhana bulan terjadi. Mereka adalah mahluk-mahluk mitos yang memiliki kekuatan khusus dan sangat spesial, jika gerhana bulan terjadi. Mereka akan sangat berbahaya jika sudah berkumpul untuk menyerang siapa pun yang akan menghalangi tujuan mereka."Choi Yeon menatap ke arah pasukan Gerhana Bulan yang di maksud. Mereka pun mulai muncul dengan segala jenisnya dan juga bentuknya dari segala arah."Mereka adalah mahluk-mahluk malam yang sangat berbahaya, Gon~shii. Sangat mustahil untuk bisa mengalahkan mereka semua," tutur Taeshin sambil menatap ke arah Yeongwan yang kembali melonglong, dan mengaum bagaikan suara serigala untuk memberikan tanda kepada kawan-kawannya."Mereka begitu banyak dan
Ling Fei mulai berlari untuk menghampiri Yeongwan. Para mahluk mitos lainnya juga mulai mendekati Ling Fei serta menyerangnya. Bai Lu yang melihatnya tidak akan membiarkannya begitu saja. Ia langsung berjalan lebih cepat dari saudaranya, dengan melempar beberapa bunga Lily ke arah wajah para mahluk mitos itu.Bai Lu juga menyemburkan tetesan darah miliknya dengan sekali lemparan, hingga mengenai tubuh para mahluk mitos tersebut yang langsung merasakan rasa ngilu dan perih seperti terbakar api."Ling Fei, sekarang!" teriak Asahi memberikan kode.Begitu Ling Fei hampir mendekati Yeongwan, akan tetapi manusia serigala itu terlanjur mendorong Ling Fei, Bai Lu, Asahi, dan Lee Gon dengan kekuatan tenaga dalamnya yang energinya itu keluar dengan sangat besar, hingga membuat para pendekar itu terhempas jauh ke udara.Namun, Lee Gon tidak tinggal diam begitu saja. Ia langsung menahan serangan Yeongwan dengan cara menancapkan pedang Keabadian miliknya ke dalam tanah dengan begitu kuat, agar ia
Setelah pertarungan dengan pasukan Gerhana bulan itu berakhir, Bai Lu dan teman-teman pendekarnya yang lain membantu warga desa Seoulmyun untuk memperbaiki rumah mereka yang hancur, dan mengamankan kembali para warga ke tempat tinggal mereka.Beberapa mayat yang tergeletak di dasar tanah pun, mereka kuburkan dengan layak, dan secara masal. Bai Lu dan teman-teman pendekarnya pun membuat sebuah ramuan khusus untuk mengobati luka-luka yang mereka alami, akibat serangan pada malam gerhana bulan kemarin."Kapan kita kembali melanjutkan perjalanan kita, Fei~ah?" tanya Bai Lu saat melihat Ling Fei tengah memandangi desa Seoulmyun yang mulai terlihat lebih baik dari sebelumnya."Kita lebih baik beristirahat dulu, Yuram. Teman-teman yang lain pasti merasa lelah karena akhir-akhiri ini kita banyak mengalami pertempuran besar, hingga membuat tenaga dan energi mereka semua terkuras habis.""Bagaimana, jika kita melatih tenaga dalam bersama agar kita bisa menyalurkan energi satu sama lainnya. Sepe