Menghela napas pelan, Yao Chen berkata ke Li Yaren. “Kak Li, bisakah kita pergi ke pasar terdekat? Aku ingin mencari pedang atau senjata lainnya.”Demi mendengar permintaan Yao Chen, Li Yaren benar-benar tidak lagi tertawa dan memandang heran.“Adik Yao! Kau masih kekurangan setelah meludeskan benda-benda di rak koridor tadi?” tanya Li Yaren dengan kedua alis terangkat tinggi-tinggi.Tak ingin menjelaskan alasan sebenarnya, Yao Chen cukup menganggukkan kepala saja.“Ayo kalau begitu. Aku juga ingin jalan-jalan lebih jauh dari ini.” Li Yaren tersenyum. “Kau siap dengan segala konsekuensinya?”Yao Chen menatap Li Yaren. Benaknya mulai menerka-nerka maksud perkataan Li Yaren. ‘Apakah dia memaksudkan mengenai perlindungan kami di sekte ini?’“Aku siap, Kak!” Yao Chen percaya diri dia takkan kenapa-kenapa bila nekat keluar dari lingkungan Sekte Matahari Merah.Dengan begitu, dia dan Li Yaren tidak lagi akan dilindungi oleh aturan yang bisa melindungi keselamatan mereka karena telah keluar
“He heh! Kau yakin ingin kabur?” Li Yaren terkekeh dengan seringaian aneh.Hal mengejutkan yang terjadi kemudian, mendadak saja tanah di bawah pemuda yang hendak kabur tadi bergolak sebelum akhirnya melonjak membentuk kotak padat yang mengepung pemuda itu dari berbagai sisi.“Argh!” Belum sempat si pemuda merespon menggunakan ilmu kultivasinya, penjara tanah itu sangat cepat berubah ukuran dan mendesak pemuda di dalamnya, lalu ….Craass!Darah menyembur keluar dari sela-sela tanah yang meremas tubuh pemuda tadi.“Hah?” Kedua kawan lainnya menatap linglung atas apa yang terjadi.Namun, Li Yaren tidak membuang waktu dan melakukan hal sama pada mereka berdua.“Arrghh!”“Arrrghh! Tidaaakk!”Craass! Splaasshh!Darah muncrat dari sela-sela tanah yang memadat meremas tubuh mereka tanpa ampun.Melihat itu, Yao Chen merasakan punggungnya menjadi dingin, bulu kuduk meremang di tengkuknya.‘I—itu … kekuatan macam apa itu?’ batinnya sambil bergidik ketakutan. ‘Metode yang cepat dan kejam, tapi ef
“Sial!” Su Tingnam memukul meja di depannya ketika dia menerima laporan bahwa Yao Chen memenangkan semua pertarungan putaran terakhir yang sudah ada. “Apakah tak ada satu pun orang yang becus mengurus dia?”Mata Su Tingnam melotot ke arah pengikutnya. Murid-murid di depannya semua menundukkan kepala. Dia meneriaki mereka tanpa ingat bahwa dirinya juga terus dikalahkan Yao Chen sebelum ini.Tapi siapa yang berani mengucapkan protes pada Su Tingnam? Latar belakang keluarganya saja sudah membuat orang bergidik.Di tribun, Yao Chen selesai menyaksikan kehebatan Li Yaren dan beberapa murid senior Sekte Bilah Langit yang memenangkan putaran kelima.“Yao Chen, sebentar lagi giliranmu menantang Su Tingnam. Apa kau sudah bersiap?” Ximen Hugeng menoleh ke Yao Chen di dekatnya.“Sudah, Guru.” Yao Chen menyahut sambil mengangguk.Kepala Ximen Hugeng mengangguk-angguk.Tak berapa lama, Yao Chen kembali naik ke arena dan menyeru, “Yao Chen dari Sekte Bilah Langit menantang Su Tingnam dari Sekte Mat
“Hmph!” Yao Chen bergumam keras sembari memukulkan cambuknya ke arah Su Tingnam.Dikarenakan kejutan keluarnya cambuk di tangan Yao Chen, menyebabkan perhatian Su Tingnam terganggu sejenak.“Hah?!” Su Tingnam menyeru.Ini mengakibatkan Su Tingnam harus lekas menghindari pukulan cambuk itu. Maka pedang esnya lekas memblokir energi dari cambuk.“Hmph!” Yao Chen menggunakan kesempatan untuk menusukkan pedangnya dan itu lekas ditahan Su Tingnam.Namun, dengan cepat Yao Chen mengganti dengan serangan menggunakan cambuknya sehingga Su Tingnam harus lekas mengalihkan fokus ke cambuk.Yao Chen terus mengkolaborasikan serangan pedangnya dengan cambuk agar Su Tingnam kewalahan. Dengan ini, dia menjadi tau bahwa lawannya tidak memiliki senjata lainnya kecuali pedang es saja.Di antara penonton, ada yang berteriak, “Hei, kau bocah topeng tengik! Kau curang! Kenapa menyerang Tuan Muda Su dengan dua senjata?!”Sudah jelas dia pengikut Su Tingnam. Segera saja teriakannya diikuti makian empat musuh l
“Du Buiheng, lekas buka formasinya!” Sima Honglian berseru sambil terbang ke arena.Tak hanya dia, di belakangnya menyusul semua guru pendamping Sekte Bilah Langit.“Jangan! Tidak bisa begitu!” Du Buiheng lekas menyeru untuk mencegah Sima Honglian kembali membuka paksa formasinya. “Kalau dibuka sekarang, hawa panas dan dingin dari dalam akan menyembur keluar dan bisa melukai banyak murid di sini!”Sima Honglian dan yang lainnya tertegun. Mereka tidak memperkirakan itu karena hanya terfokus pada keselamatan Yao Chen saja.“Kalian, sebaiknya tenang dan bersabar.” Salah satu tetua Sekte Matahari Merah terbang mendekat ke mereka. “Tak boleh gegabah asal membuka formasi. Taruhannya adalah nyawa para murid dari berbagai sekte. Kalian tak ingin dianggap pendosa, bukan?”Sima Honglian mendelik marah mendengar ucapan tetua itu.“Tapi murid kami di dalam sana mengalami ketidakadilan!” Sima Honglian sudah kehilangan kesabarannya.“Apakah ini tujuan Sekte Matahari Merah menggunakan formasi? Untuk
"Jangan! Jangaaann!" jeritan putus asa terdengar dari dalam arena. Itu suara Su Tingnam.Seketika, semua elemen es di dalam arena menghilang dan kabut tebal masih belum bubar.“Hmph!” Yao Chen sudah mendapatkan suntikan kekuatan lagi dari Gao Long, sehingga kesadarannya pulih.Melesat cepat ke Su Tingnam yang kaget, dia memukul pedang Tingkat Langit di tangan Su Tingnam menjadi serpihan menggunakan Api Murninya.“Du Buiheng, buka formasinya!” teriak salah satu tetua Sekte Matahari Merah karena curiga dengan apa yang terjadi di dalam arena.Itu karena yang berteriak histeris adalah Su Tingnam, bukan Yao Chen.“Gao Long!” teriak Yao Chen sambil meninju perut Su Tingnam hingga lawannya roboh dan dia bisa menduduki tubuh Su Tingnam yang sudah tak berdaya.Gao Long paham keinginan Yao Chen dan memberikan suntikan apinya. Yao Chen sudah menyimpan kembali Api Murninya dan kabut mulai menipis.“Da—dantianku!” Su Tingnam bisa merasakan dantian dia mulai retak dan bisa hancur jika Yao Chen memu
“Bocah itu, sepertinya berbeda.” Seorang murid senior Sekte Bilah Langit menatap Li Yaren yang sedang bersiap di arena.Dia tidak salah, karena saat ini Li Yaren dipenuhi dengan emosi yang bergolak di hatinya ketika mengingat betapa Yao Chen dilukai separah itu oleh tetua Sekte Matahari Merah.“Huh! Pesolek sepertimu, hanya perlu aku kebiri saja!” Lawannya berteriak sebelum dia meraung sambil menyemburkan aura Qi-nya.Disertai tatapan dingin, Li Yaren membuka kipas kertas lipatnya. Ada kilatan dingin di matanya saat menatap lawan.Dengan ledakan aura Qi warna hijau, Li Yaren mengibaskan kipasnya yang lekas membawa energi elemen angin.“Ufh!” Lawannya lekas menangkis energi Qi angin menggunakan pedangnya.Namun, dia tidak sempat menghindari beberapa tebasan Qi angin Li Yaren yang mengenai tubuhnya.Qi angin Li Yaren menguarkan energi tajam ketika menyayat beberapa bagian tubuh lawan.“Argh! Sialan!” Lawan berseru kesal. “Huh! Kau hanya beruntung!”Lawan segera menyerbu kembali ke Li Ya
“Apa kau bilang? Aku lemah?” Wu Hao emosi mendengar ejekan Zhang Xuan.Namun, pada detik berikutnya, tombak berbilah panjang di tangan Zhang Xuan membentuk tekanan udara yang sangat kuat sebelum akhirnya meledakkan auranya ke arah Wu Hao."Harh!" Wu Hao memblokir serangan itu sekuat tenaga meski akhirnya lengan bajunya tercabik-cabik dan tangannya sangat kesakitan. Bahkan kedua pedangnya hampir terlepas dari tangan.Zhang Xuan tak berhenti dan menggerakkan tombaknya ke depan. Ketika tombak itu bergetar cukup kencang, hal tersebut menciptakan gelombang Qi petir menyerbu Wu Hao bagaikan ombak ganas."Bajingan!" seru Wu Hao dengan raungan murka ketika dia merasakan kedua tangannya harus menahan sakit lebih banyak ketika disengat sangat keras oleh gelombang petir yang bergulung-gulung datang padanya.Saking kuatnya ombak petir yang menggulung Wu Hao, pemuda itu tak kuat lagi dan terpental sejauh belasan meter ke belakang dan muntah darah.Wu Hao segera berdiri kembali dan menebaskan Qi pe