“Dia teman Yao Chen! Tentu saja dia akan berat sebelah membela Yao Chen!” Beigong Yu yang diungkap Li Yaren segera menimpali untuk melindungi dirinya.Mana boleh dia disalahkan ketika bertugas? Memangnya seberapa tinggi kedudukan Li Yaren dan Yao Chen di Sekte Dalam? Tentu dia yang lebih tinggi dari mereka!“Apa yang akan saya ucapkan mengenai kejadian di arena bisa disaksikan langit dan dewata kebenarannya. Oleh karena itu, saya berani bersumpah atas nama langit dan semua dewata.” Li Yaren memberikan balasan yang menohok Beigong Yu.Tak hanya itu saja, Li Yaren juga menggigit jarinya sehingga darah keluar di sana dan dia acungkan jari itu ke atas, melakukan Sumpah Surgawi. Segera, dari jari Li Yaren, keluar cahaya putih begitu cepat dan darah yang keluar di sana melejit naik dan hilang di udara, pertanda sudah diterima oleh dewata.Semua orang di Aula Pengadilan Sekte menahan napas, tidak menyangka Li Yaren berani melakukan sesuatu yang sangat sakral. Apalagi, setelah itu tidak ada s
“Wah! Mereka diangkat jadi murid langsung Master Sima!”“Betapa beruntungnya! Bukankah mereka baru saja menjadi Murid Dalam? Dan sekarang sudah menjadi Murid Langsung?”Ada banyak tanggapan dari murid-murid senior perihal Yao Chen dan Zhuge Ling yang diangkat Sima Honglian menjadi Murid Langsungnya.Banyak dari mereka semakin dengki pada Yao Chen.Ini karena mereka yang sudah berada di Sekte Dalam dengan perjuangan berdarah-darah susah-payah selama bertahun-tahun, tidak juga berhasil menjadi Murid Langsung.Bahkan ada yang sudah belasan tahun menjadi Murid Dalam dan masih belum juga menjadi Murid Langsung guru mana pun di sekte.“Kak Li, aku pamit dulu.” Yao Chen melakukan soja penghormatan pada Li Yaren.Bagaimanapun juga, pemuda itu sudah banyak membantunya meski tabiatnya aneh dan mesum.“Pergilah, Adik Yao. Kakakmu ini akan baik-baik saja di sini. Sering-seringlah mampir ke rumahku kalau kau mampir ke Sekte Dalam.” Li Yaren melebarkan kipasnya, bersikap santai.Dia ikut senang akh
“Xiao Chen, kau di dalam?” Suara Sima Honglian terdengar dari luar pintu paviliun kecil.Mau tak mau, Yao Chen membuka matanya dan pergi ke depan. Dia sudah berkultivasi tertutup semalaman.“Guru.” Yao Chen menyahut sambil membuka pintunya.Pagi ini begitu cerah dan udara gunung memenuhi paru-paru Yao Chen, membawa banyak sekali energi Qi alam yang bisa dia hirup banyak-banyak.“Ayo berlatih!” Wajah Sima Honglian sudah lebih berseri ketimbang kemarin.Mereka berdua pergi ke padang rumput luas di puncak tersebut.“Xiao Chen, aku ingin melatih kekuatan sekaligus kecepatanmu. Aku tau kau memiliki teknik unik untuk mempercepat pergerakanmu, ditambah kau juga menguasai energi petir, tapi aku masih ingin kau melampaui semua yang pernah kau lakukan sebelum ini.” Sima Honglian tersenyum.Kemudian, Sima Honglian melemparkan sepasang gelang logam ke Yao Chen.Sigap, Yao Chen menangkapnya. ‘Astaga! Beratnya!’ Dia kaget.“Itu adalah salah satu alat yang aku buat, Gelang Beban.” Sima Honglian berk
“Xiao Chen? Kau sungguh ingin kucium, yah?” Suara lembut Sima Honglian mengalun sambil wanita itu mendekatkan bibirnya ke wajah Yao Chen.Segera saja Yao Chen membuka matanya.“Ah! Guru!” Pipi Yao Chen memerah malu seketika.Sebenarnya dia sudah menyadari kedatangan gurunya, tapi masih ingin berbaring sejenak setelah malam yang sangat melelahkan.Tidak disangka, Sima Honglian justru memberinya ucapan selamat pagi yang tak biasa.“Ah! Kau sudah bangun! Sepertinya caraku membangunkanmu sangat efektif, bukan? Hi hi!” Sima Honglian terkikik senang.Yao Chen hanya bisa merutuk di hatinya.‘Kalau Guru menciumku, kau tak hanya membangunkanku yang tertidur, tapi kau juga bisa membangunkan adik pusakaku!’ batin Yao Chen, tak berdaya.“Aku buatkan kau sarapan pagi.” Sima Honglian menyodorkan rantang kayu susun 2 yang dia keluarkan dari cincin ruangnya. “Meski aku tak begitu pandai memasak, tapi hargai niat baikku, yah!”Sima Honglian menaruh rantang kayu 2 susun itu ke tanah dan membukanya.Mat
“Me—mereka kembali ke pangkal patahannya?” Yao Chen menatap takjub ke 100 pohon besar yang mulai kembali ke pangkal batang sebelumnya dan menyatu kembali di sana seakan tak pernah tumbang, apalagi tergores.“Nah, karena kau sudah makan banyak, lakukan yang kuperintahkan tadi, Xiao Chen. Waktumu juga hanya sampai besok pagi.” Sima Honglian menepuk bahu Yao Chen.Astaga! Besok pagi? Apakah nantinya dia akan makan makanan beracun ala Sima Honglian lagi?“Gu—Guru! Izinkan aku besok yang memasak!” Yao Chen lekas mengatakannya sebelum Sima Honglian pergi.Mata besar Sima Honglian menatap serius ke Yao Chen.“Kau yakin?” Sima Honglian ingin memastikan.Setelah Yao Chen mengangguk, maka Sima Honglian mengangguk dan benar-benar pergi dari sana.Usai kepergian sang guru, Yao Chen memulai tugasnya.“Hukh! Ukh! Hugh!” Yao Chen meninju kuat-kuat pohon besar di depannya.Tak berapa lama, setelah ditinju sebanyak 3 kali, pohon itu pun tumbang.“Wah, sepertinya aku sudah semakin kuat saja!” Yao Chen
‘Bagaimana aku tidak berpikir seperti itu kalau dia saja tidak memperbolehkan aku memperlihatkan wajahku ke siapa pun. Dan sekarang dia tak ingin orang tau aku pandai memasak.’ Yao Chen membatin.Anehnya, dia tidak keberatan mengenai itu. Jika memang Sima Honglian ingin berlaku posesif padanya, dia tak menolak.“Huh! Dasar bocah ingusan!” ledek Gao Long dari dalam tubuhnya.Yao Chen mengabaikan si Embrio Naga.“Xiao Chen, katakan padaku, kenapa kau bisa pandai memasak begini?” Sima Honglian bertanya dengan mulut penuh.Benar-benar tidak mencerminkan tingkah laku seorang wanita anggun. Tapi Yao Chen menyukainya. Baginya, Sima Honglian apa adanya justru terlihat memikat.“Aku dulu pernah tinggal dengan seorang pria di kaki gunung. Dia mengajariku alkimia dan menempa senjata. Di gubuknya, aku yang biasa memasak untuk kami berdua.” Yao Chen menceritakan mengenai Ouyang Hetian.Tapi tidak mengungkap sama sekali mengenai dia yang dilukai sangat parah oleh Di Yuxian.Meski dia memercayai Sim
‘Gu—Guru tidak memakai baju di dalam kolam air hangat!’ Yao Chen berseru di batinnya saat melihat ke Sima Honglian yang melambaikan tangannya ke dia.Dia ragu-ragu, apakah memang perlu mendatangi kolam tersebut?“Xiao Chen! Ayo! Tunggu apa lagi? Kau butuh berendam di sini!” Sima Honglian masih melambai padanya. “Air di sini akan mempercepat kesembuhan luka dan memulihkan energi.”Oh, ternyata maksud Sima Honglian seperti itu. Meminta Yao Chen bergabung dengannya di kolam agar pemuda itu bisa memulihkan energinya.Tapi kenapa harus telanjang? Ini yang membuat Yao Chen tenggelam dalam dilema.“Gu—Guru, me—memangnya tak apa?” Ya ampun, Yao Chen yakin wajahnya sudah mulai merona.Meski Sima Honglian hanya terlihat dari bahu ke atas karena uap tebal dari kolam, tapi tetap saja bahu ke bawah pasti tanpa busana!“Cepat ke sini!” Sima Honglian terdengar tak sabar.Melangkah ragu, Yao Chen mendekat ke kolam.“Lepas semua bajumu, lekas masuk ke kolam!” Sima Honglian memberikan nada memerintah.
“Gu—Guru? Apa … apa yang bisa kutolong?” Yao Chen segera menelan saliva ketika tangan Sima Honglian semakin meluncur pelan ke bawah.Betapa kagetnya Yao Chen saat belalai girangnya disentuh tangan lembut nan lentik Sima Honglian. Kalau bisa, rambutnya akan berdiri semua gara-gara sentuhan itu.“Chen … tolong beri kasih sayangmu ke aku. Kau mau, kan?” tanya Sima Honglian dengan suara mendayu di telinga Yao Chen.Tubuh wanita itu semakin merapat ke Yao Chen, menempelkan dada indahnya di punggung Yao Chen, menyebabkan belalai girang Yao Chen menggeliat bangun secara mendadak.‘Entah ini adik nakalku terbangun begini gara-gara sentuhan tangannya atau dikarenakan dadanya yang menempel di belakangku,’ batin Yao Chen dengan penuh putus asa karena dia tidak bisa menolaknya.“Chen ….” Sima Honglian meraih pipi Yao Chen agar wajah pemuda itu menoleh ke arahnya.Tak sampai menit