Share

Cincin

Ngambek tuan putri sampai aku pulang. Udahlah, apes, padahal kangen. Pengen ajak dia nonton film siksa neraka, tapi nanti tambah ngamuk lagi. Minimal aku nggak kelaperan sama dia.

Eh, makan tadi belum aku bayar. Takutnya nggak halal, maksudnya, tuan putri nggak ridho gitu. Jadi aku kirim pesan sama dia.

[Tuan putri, makan malam tadi berapaan, ya?] Sekalian nanya dia udah pulang apa belum. Padahal aku nganterin dia diem-diem.

[Nggak usah, gratis.] Datar aja jawabannya kayak habis nonton film perang. PMS apa gimana, dia ini.

Besok-besok nggak lagi, deh, nyingung dia. Lebih parah daripada komandan kalau marah.

[Atau mau dibayar dengan cara kita nginap di hotel, seperti adegan yang kamu bayang-bayangin tapi bahkan bayangannya aja nggak ada?] Rencananya mau aku kirim gitu, tapi nggak jadi. Entar tambah tinggi lagi tensinya.

[Makasih, besok giliran aku yang ajak makan. Kalau kamu mau di pinggir jalan, gimana?] Semoga dia yang lagi jadi seleb ada waktu.

[Boleh, asal jangan di tengah ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status