Aiden menyentuh bahu putih mulus Gwen.
“Tutup semua tirai.” Perintah Gwen itu membuat semua tirai di kamar itu tertutup otomatis.
Meski keadaan menjadi gelap, mata Aiden tak berkedip. Dalam gelapnya kamar, ia masih bisa melihat mata sayu Gwen itu menatap nya dengan sangat dalam seolah ada sebuah permohonan yang tak terkatakan di sana.
“Kau memang sangat nakal nyonya Gavin!” ucap Aiden, menahan desiran terus bergejolak di dalam diri Aiden.
“Diam dan cium aku.” Balas Gwen dengan suara parau setengah memohon pada Aiden.
Tanpa sadar Aiden tersenyum. Ia mencium Gwen sangat dalam. Bukan sebuah cium sederhana nan biasa, tapi sebuah ciuman liar yang membuat panas di tubuh keduanya tersalurkan dalam sebuah hasrat bercinta yang luar biasa.
Aiden tidak menyangka bahwa pagi yang panas ini benar-benar akan terealisasi, ia merasakan gejolak bercinta yang sangat hebat.
Lihat sang istri yang di tindihnya, dan diciu
Aiden dan Gwen pulang sangat sore dari Vila hari ini. Apa yang terjadi di Vila membuat mereka melupakan segala kesibukan untuk sementara. Yang ada saat ini hanya perasaan bahagia dan perasaan penuh cinta."Tuan Muda Aiden, anda di tunggu di ruang rapat keluarga." Salah seorang pelayan di kediaman Aiden dan Gwen menyampaikan kepada Skyleden Gavin Junior kalau saat ini seluruh tetua di kediaman Gavin sedang menunggu dirinya.Skyleden Gavin Junior menoleh pada Gwen sejenak. Seingat dirinya hari ini tidak ada pertemuaan keluarga. Kalau seandainya memang ada, tidak mungkin Aiden lupa."Sudah, pergi saja. Mungkin ada yang ingin nenek Janet katakan padamu." Kata Gwen seolah paham dengan maksud yang tersirat dari sorot mata Aiden."Kalau begitu, kau di rumah saja. Hari sudah sore. Keluarga Gavin rapat tidak pernah sebentar." ucap Aiden pada Gwen, mengelus pipi Gwen."Maaf, tuan. Tapi nyonya juga diminta datang." Sela pelayan dengan sopan."Aku?" Tanya Gwen, heran."Pesan nyonya Jenet tadi sep
"Menghamili Lisa?" seruGwen tanpa sadar karena saking shocknya."Ya! Menghamili Lisa! itulah mengapa semalam Lisa datang ke Vila tempat kalian menginap. Dia datang untuk meminta pertanggung jawaban Aiden!" jawab Jenny dengan penuh kebencian."Tapi semalam Lisa tidak mengatakan apapun pada kami." UjarGwen cepat."Dia hanya meminta Aiden untuk membatalkan pernikahan yang telah diatur untuknya. Tidak ada sama sekali pembahasan tentang dia hamil atau apapun itu."tambahGwen dengan suara yang bergetar.Gwen tidak terima suaminya di tuduh yang tidak-tidak."Jangan berbohong kakak ipar! Aku sangat jelas mengatakan padamu semalam kalau aku dan kak Aiden saling mencintai. Tapi kau malah mengusirku pulang."Lisa yang sedari tadi diperintahkan untuk menunggu di ruangan sebelah, karena merasa tidak tahan untuk tidak ikut bicara akhrinya menerobos masuk ke dalam ruang rapat."Kau jangan katakan aku berbohong kakak ipaar! Aku bisa be
"Aku tidak seperti yang kau tuduhkan kak!!" Sebuah protes pun meluncur dari mulut Lisa. Mata bulat bak bola itu, seolah tidak terima dengan semua penyangkalan yang Aiden berikan."Sebenarnya sangat mudah untuk membuktikan hal ini benar atau tidak. Kau tinggal menyentuh tangan kak Aiden dan mari kita lihat reaksinya." sela Maya."Aku tidak keberatan. Aku akan menyentuh kak Aiden sekarang dan membuktikan kalau aku bisa menyentuh kak Aiden. Karena kalau aku tidak bisa menyentuhnya bagaimana cara kami berhubungan?" Tantang Lisa tanpa ada rasa malu sedikit pun.Lisa sangat yakit dengan ramuan yang diberikan oleh dokter EM padanya. Kalau tidak, mana berani dia menerima tantangan tersebut."Aku tidak setuju. Sebagai istri Aiden, aku sangat tahu kalau Aiden sangat risih akan hal itu. Dan hanya untuk membuktikan kebohongan Aiden harus melalui hal itu, aku sungguh keberatan." Potong Gwen cepat."Lagi pula bisa saja Lisa telah mempersiapkan sesuatu untuk opsi
Gwen melihat ke semua orang dengan wajah bak detektif dan berkata, "kebohongan Lisa yang pertama adalah dia tidak begitu pintar dalam mengedit."Gwen tertawa kecil ke arah Lisa. Sangat jelas maksud tawa kecil itu apa. Sudah pasti bukanlah tawa seorang sahabat. Sebab itu adalah tawa penuh kemenangan dariGwen untuk Lisa."Lihat ini."Gwen menghubungan handphone ke proyektor itu via bluetooth dan tidak lama kemudian, foto yang Lisa kirimkan ke handphoenGwen sebelumnya pun terlihat di layar putih di depan mereka semua.Setelah yakin semua pandangan mata setiap orang kini tengah mengarah ke layar,Gwen kemudian melanjutkan apa yang ingin dia jelaskan pada semua orang yang hadir di ruangan itu."Ini adalah foto yang Lisa kirimkan padaku barusan. Sebentar, akan aku zoomkan apa yang akan menjadi fokus kita."Gwen pun mengusap layar handphone nya dengan kedua jarinya perlahan. Bersamaan dengan itu, tampak di layar fokus telah
Lisa terdiam. Sebuah kesalahan kecil membuat semua rencananya berantakan. Lisa benar-benar tidak menyangka kalau ada hal yang seperti itu. Memangnya ini jaman apa sehingga masih ada saja orang yang memakai benda couple seperti itu??!!"Dari wajahmu, aku bisa simpulkan kalau kau terkejut. Tapi tolong simpan rasa terkejutmu itu, adik ipar ku. Sebab selain hal kecil yang menghancurkan semua rencanamu itu, masih ada bukti lain yang aku miliki yang akan membuktikan perkataanku kalau foto itu di ambil hari kemarin saat Lisa ke VIla menemui ku dan Aiden. Itu adalah ini."Gwen pun menscroll gambar ke tiga."Sebentar akan aku zoom." UjarGwen."Ini adalah kalender. Dan kita semua bisa melihat kalau bulan di kalender ini adalah bulan ini. Kalau seandainya foto ini di ambil 6 minggu yang lalu maka jika sekarang adalah minggu pertamabulan ini seharusnya di kalender ini haruslah memperlihatkan bulan kemarin. Tapi di sini, bulan ini. Kau sungguh ceroboh Lisa!"
GWEN POV "Astaga! Adiknya Aiden ini benar- benar telah gila! Setelah semua kebohongannya terbongkar, bisa -bisanya dia mengarang satu kebohongan yang lainnya. Dia menuduh Aiden memperkosanya. Dia ini ngingau atau memang diperkosa gerunduwo yang menyerupai Aiden?! Kekeuh sekali dia dengan kata-katanya. Aku sampai pusing dibuat oleh si Lisa ini. Ku alihkan pandangan ku pada Aiden. Aku tahu dia memang terlihat diam. Tapi dalam diamnya itu, banyak hal yang selesai olehnya. Baiklah. Untuk hal yang satu ini, akan aku biarkan tuan muda Skyleden Gavin Junior untuk menyelesaikan nya. "Aku yakin kau pasti bisa menyelesaikan dengan cepat Aiden karena perutku sudah sangat lapar ini." Seru ku dalam hati, menanti Aiden bicara. **** "Memperkosa? Dasar bajingan! Berani sekali kau memperkosa adik mu sendiri Aiden??!!" Sentak Jenny penuh amarah setelah mendengar kata-kata Lisa. Tidak hanya Jenny, beberapa tetua keluarga Gavin juga ada yang m
Hari sudah sangat malam saatGwen diantar oleh Maya dan beberapa pelayan wanita ke kediaman Aiden.Gwen mengira suaminya pasti sudah tidur karena ini sudah lewat pukul dua belas malam."Kakak ipar, aku rasa keputusan yang kau berikan pada Lisa itu sangat ringan. Dia telah menuduh kak Aiden dua kali. Dan kedua tuduhannya itu tidak main-main. Dia benar-benar bermaksud ingin menghancurkan pernikahanmu dan kak Aiden." Ujar Maya sambil berjalan."Tentu saja aku juga merasa kalau niatannya pada ku dan Aiden sangat jahat. Tapi bagaimana pun saat ini Lisa itu sedang hamil. Lantas apa hukuman bisa kita berikan padanya yang sedang hamil itu selain pengasingan? Sebab yang akan menjalani hukuman itu bukan hanya Lisa seorang. Anak yang berada di dalam perutnya pun akan ikut menjalani hukuman itu. Tapi pada hakekatnya, anak itu tidak bersalahkan? Makanya tidak adil jika kita memberikan hukuman yang berat pada si anak. Itu saja yang menjadi pertimbanganku tadi." jelas
"Kyaaaaaaaaaaaa.........."Teriak Gwen tertahan karena seseorang membekap mulutnya dari belakang."Hmmmmmmph! Hmmph!"Gwen meronta karena tidak tahu siapa orang yang membekapnya."Gwen! Ini aku! Aiden!" Ujar Aiden pelan.Perlahan Aiden menyingkirkan tangannya dariGwen setelah yakinGwen tidak akan teriak."Kau ini kenapa sih, tuan muda Skyleden Gavin Junior!! Apa kau tahu aku hampir saja menggigit tanganmu andaikan kau tidak segera memberitahuku tadi." SungutGwen marah dan kesal."Memangnya kau vampire?" Seru Aiden lalu langsung melemparkan dirinya ke atas kasur setelah berhasil mempermainkanGwen."Ya! Aku vampire! Vampire China!" KetusGwen yang masih kesal."Kalau begitu aku tinggal tempelkan saja kertas jimat di dahimu. Maka kau tidak akan bisa berbuat apa-apa." Balas Aiden sambil bercanda."Di kejar vampire China benaran baru tahu rasa!" TukasGwen.Gwen pun berniat turun dari tempa