Share

Flashback

'Hai. Ini Keysa."

Begitulah isi pesan Dewa terima barusan. Sejak pertemuan hari itu, dia sama sekali tak menghubungi Keysa. Lupa karena setiap hari harus melakukan terapi dan pemeriksaan lainnya. 

Seingatnya, ucapan terakhir saat bertukar nomor ponsel adalah dia akan menghubungi jika ada keperluan. Sejauh ini memang belum ada, karena itulah dia cuek. Dewa bukanlah tipe laki-laki iseng yang akan menggoda wanita hanya untuk bersenang-senang.

'Ya. Ada apa?'

'Cuma nyapa. Aku cerita di grup kalau ketemu kamu disini.'

'Grup apa?'

"Grup kampus.'

'Oh.' 

Hanya itu balasan yang Dewa ketikkan. Dia baru saja pulang dan merasa cukup lelah. Mama bahkan sudah tertidur di sofa depan karena hari juga sudah mulai gelap. 

Kamar di flat ini hanya satu. Jadi mama mengalah dengan memilih tidur di depan televisi yang sekaligus berfungsi sebagai ruang tamu. Alasannya agar bisa sekalian menonton. Dewa merasa tak tega. Untunglah papa membel

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status