Share

Tuan putri Luna

Kami bertiga menuju bandara dengan mobil yang sudah di siapkan oleh kakek. Selama perjalanan hingga di dalam pesawat aku merasa bersalah kepada Farhan, sepertinya Farhan menyadari bahwa sedari tadi aku murung.

"Sayang, apa yang sedang kau pikirkan? Aku liat dari tadi kau terus melamun," ucap Farhan.

"Aku ngga papa sayang," kataku.

"Katakan saja, raut wajahmu tidak bisa berbohong."

"Mengenai masalah ayah angkatmu, aku minta maaf karena sudah mengungkitnya kembali, kau pasti merasa terpukul," terangku.

"Kenapa kau berpikiran seperti itu sayang, itu adalah kesalahanku karena aku tidak memberitahu padamu sejak dulu. Sudah sudah kau jangan merasa bersalah seperti itu, aku tidak apa apa." 

"Maafkan aku karena sudah terlalu penasaran dengan masa lalumu, aku berjanji tidak akan mengulanginya dan akan menjaga sikapku lain kali."

"Untuk apa kau meminta maaf padaku? Bukankah kita sepasang suami istri? Memang sudah wajarnya jika kita saling

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status