Share

Bab 46 : Bunda?

Kembali aku merasakan bibirnya mempermainkan bibirku. Aku memejamkan mata dengan kencang ketika bibir itu menyusuri rahang dan turun ke leherku. Allah ... apakah ini saatnya aku menyerahkan semua kepada pria yang berstatus suamiku?

Pikiranku terasa penuh. Bercampur antara sedih karena mendengar kenyataan yang di luar harapanku dengan berbagai praduga lain. Sungguh aku tak menyangka Bang Dion begitu bejat dan tega. Atau ... itu hanya akal-akalan Bang Aldin?

Air mata ini terus saja berderai tak tertahankan. Tubuhku direbahkan oleh pria di hadapan yang terus saja mencumbu. Deru napasnya tersengal-sengal. Akan tetapi, aku? Jangankan menikmati, justru semakin terisak. Ya Allah ... hatiku gamang ....

Mungkin karena melihat aku yang menangis semakin menjadi-jadi, Bang Aldin menghentikan cumbuannya. "Mil ... jangan nangis ...." Kembali jemarinya menghapus air mata yang terus mengalir di pipiku.

Alih-alih diam, tubuh ini malah semakin berguncang menangis sesegukan.

"Sh*t!" Bang Aldin menjau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status