Share

Bab 89. Malam Panjang

Haidar mengerjapkan mata, tidurnya terusik karena suara dering ponsel yang terus berdering tanpa henti.

“Siapa sih yang nelpon, ganggu aja,” gerutunya sambil mengucek mata yang terasa perih. Tangan kanannya meraba-raba nakas untuk mengambil ponsel. Sementara tangan kirinya digunakan sebagai bantalan kepala sang istri.

“Siapa yang nelpon? Angkat aja, mungkin penting,” sahut Andin dengan suaranya yang parau. Matanya masih terpejam, tangannya memeluk erat tubuh sang suami.

“Halo,” sapa Haidar dengan suara khas bangun tidur.

“Ar!” bentak Papi Mannaf pada Haidar. “Kamu lagi di mana? Kenapa nggak ke kantor? Hari ini ada meeting penting, tapi kamu nggak ngantor tanpa bilang dulu sama Papi,” cerocos Papi Mannaf, memarahi putranya.

“Aku lagi bikin cucu buat Papi,” jawab Haidar dengan santainya.

Pa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Elvy Tan
ngakak🤣🤣🤣💕💕💕
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status