Share

#17.

Malam mulai datang, hujan semakin deras, seorang pria duduk di depan perapian sederhana yang terbuat dari batu bata, sebenarnya ini bukan perapian ini lebih mirip kompor tradisional yang terbuat tumpukan batu.

"Bagaimana airnya?" tanya seorang wanita.

"Sepertinya sudah." balas Malvin memberikan ruang untuk wanita itu mengambil air yang sedari tadi dimasak. Air masak itu untuk memandikan Vinka, mungkin demamnya belum membaik, bahkan Malvin bisa mendengar Vinka mengigau memanggil seseorang untuk tidak meninggalkan dirinya.

"Terima kasih Nyonya, anda mau menampung kami yang asing ini." ucap Malvin.

"Panggil saja aku bibi, Nyonya itu hanya untuk orang kalangan berada." balas bibi.

"Sudah berapa lama kalian tinggal di sini?" tanya Malvin penasaran.

"Setelah menikah kami memutuskan untuk tinggal di sini, tanah ini harus ditempati, kalau tidak mereka akan mengambil dan mengaku-ngaku ini milik mereka."

"Siapa?" tanya Malvin.

"Kamu tidak tau, itu loh, Tuan James dan saudaranya Hans, mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status