"Bagaimana kamu bisa sampai ke rumah cucu ku? Bukankah kamu tidak memiliki identitas dan uang?"Tuan besar merasa bersalah karena mengabaikan wanita yang sudah memberinya cucu laki-laki. tuan besar menyayangkan sikap orang kepercayaan yang tidak memberitahu kabar tentang Aera yang datang ke kota Seoul. Jika ia tahu sejak awal maka akan berbeda dengan jalan kehidupan yang kini di jalani oleh Aera, dan sandiwara tuan besar tidak akan ada."Saya memiliki teman di kota ini, teman saya tinggal tidak jauh dari kantor tuan Myung. Dan pekerjaan ini saya dapatkan tanpa kesengajaan saat bertemu dengan tuan muda Seung,"Aera menjelaskan saat betemu dengan Seung untuk berapa kali di kota yang berbeda, dan ia kembali bertemu di taman pusat kita Seoul dan membawanya menjadi pengasuh Seung."Aku bahagia mengetahui jika kamu tidak apa-apa. Sekarang beristirahatlah ini sudah malam, aku hanya menunggu Myung, kita akan melanjutkan perbincangan ini lain waktu, tetaplah disini apapun yang akan terjadi na
"Katakan pada wanita yang mengaku menjadi tunanganmu, untuk bersikap sepantasnya. Tidak perlu mencari tahu yang bukan menjadi urusannya, jika tidak maka,""Kakek, Aku tidak mengerti maksud dari ucapan kakek?" tanya Myung yang benar-benar tidak tahu apa yang dikatakan oleh sang kakek padanya mengenai A Young."Kau tidak akan pernah mengerti karena matamu telah tertutup oleh sebuah kepalsuan dan kebohongan yang,"Tuan mengurungkan niatnya untuk melanjutkan ucapannya, ia melangkah Di luar A Young yang ingin mencuri dengar apa yang di katakan oleh tuan besar Hyun dengan cucunya namun sayangnya tuan besar keluar lebih cepat membuat A Young terkejut melihatnya walau ia mendengar apa yang mereka bicarakan karena untuk ruang kerja Myung tidak tertutup dengan rapat. A Young tersenyum selembut mungkin namun tuan besar tidak memperdulikannya. Tuan besar Hyun yang dengan santainya melewati A Young."Tuan besar Hyun, apakah anda akan meninggalkan mansion?" Pelayan senior menghampiri tuan besar H
"Tuan duduklah anda sedang kelaparan, silahkan tuan Myung," Aera menarik kursi untuk Myung, setelah mengambil Ramyeon yang tersisa dalam wadah yang masih ada di atas kompor. Area berniat menghabiskan semua namun mangkuknya yang tidak cukup mengurungkan niatnya. Aera memilih menghabiskan satu mangkuknya dan kembali mengambil sisanya namun rencana tersebut harus gagal saat satu mangkuk Ramyeon kini ia bagi untuk Myung. Namun laki-laki di depannya tidak berkembang dari tempatnya ia tetap berdiri tanpa berniat untuk duduk di kursi yang sudah disiapkan oleh Aera, walau berapa kali Myung menelan ludahnya saat matanya tertuju satu mangkuk Ramyeon yang lezat."Maaf tuan Myung, aku benar-benar lapar." Aera tidak memperdulikan jika tuan Myung menatapnya tanpa berkedip, saat melihat Aera tengah menikmati setengah mangkuk Ramyeon."Tuan Myung sekali lagi aku minta maaf, karena perutku yang masih lapar jadi Ramyeon akan aku habiskan," kata Aera, mengambil satu mangkuk yang masih penuh milik Myu
"Ada apa sayang? Apakah kamu takut jika Myung menikah dengan orang lain? Atau kamu takut jika Myung tidak membalas cintamu?" tanya tuan Duck Young, bibirnya tertarik ke atas mendapati putrinya yang terlihat kesal mendengar pertanyaannya."Tidak ayah, bukan itu. Tapi ayah, bukankah ayah tahu jika Myung memiliki anak dari wanita lain? Dan wanita itu sekarang ada di sampingnya, wanita yang ternyata ibu Seung sekarang sudah ada di mansion Myung, ayah. Bisakah ayah melakukannya secepat mungkin? Aku tidak ingin Myung melupakan janjinya pada ayah dengan begitu aku tidak takut lagi kehilangan Myung,"A Young berharap jika ayahnya bersedia membantunya untuk mendapatkan Myung, dengan cepat tanpa adanya halangan apa pun."Ayah akan melakukan apapun untuk kamu. Ayah akan mencoba menghubungi tuan besar Hyun, kamu jangan khawatir Myung akan tetap menjadi suamimu," Tuan Duck Young berjanji pada putri tunggalnya akan mempersatukan hubungan mereka sebelum Myung berubah, seiring dengan kehadiran wani
"Jadi kamu tidak percaya tentang wanita itu? Myung, pengasuh putramu adalah ibu kandung Seung, tidakkah kamu mencurigainya?" A Young berusaha menjelaskan kembali, namun tatapan tidak suka Myung membuat A Young memilih meninggalkan ruang kerja Myung.Berapa saat setelah kepergian A Young, Myung menutup laptopnya ditatapnya sebuah figuran yang ada di atas meja kerja. Foto bayi mungil berada dalam pangkuan seorang wanita, tentunya dengan wajah yang tidak terlihat di depan kamera."Apa benar kamu adalah ibu dari putraku? Benarkah yang di katakan A Young, Kakek kebohongan apa lagi yang ingin kamu sembunyikan dariku?" Myung tidak mampu lagi untuk bekerja, langkah panjangnya meninggalkan ruang kerja. Asisten Yong Jin membukakan pintu mobil untuknya."Tuan kemana tujuan kita," tanya asisten Yong Jin."Kakek." Asisten Yong Jin, melajukan kuda mesinnya menuju Mansion tuan besar Hyun, yang tidak lain adalah kakek dari Myung.Setibanya di mansion tuan besar, Myung keluar dari mobil tanpa menun
"Aera!!!"Suara Myung menggema di seluruh mansion, sehingga menimbulkan kerumunan para melayang dan penjaga keamanan Myung. Aera yang berada di kamar Seung mendengar suara teriakan Myung, meninggalkan kamar langkah kakinya dengan cepat menuruni tangga untuk menemui Myung yang terlihat dengan jelas sorot mata penuh kemarahan.Myung yang melihat Aera menuruni tangga, dengan cepat menjemputnya bukan dengan uluran tangan yang lembut melainkan dengan tarikan yang kasar, sehingga Aera terjatuh dan terseret hingga ke bawah. Kemarahan Myung tidak terbendung lagi, tanpa ia tahu dan mendengar penjelasan Aera. Tetapi Myung yang telah di kuasai oleh kebencian tanpa mengikuti logika menyeretnya keluar Mansion."Tuan sakit," lirih Aera, Myung tidak memperdulikan suara kesakitan Aera hingga sampai di depan pintu gerbang Myung mengangkat tubuh Aera dan mendorongnya dengan kasar."Pembohong! Kau pikir siapa dirimu hah? Kau bermimpi untuk membawa Seung dariku? Itu tidak akan terjadi. Seung adalah putra
"Seung?" Lee Suho mengerutkan keningnya mendengar nama yang keluar dari bibir Aera, nama yang sangat ia kenali."Aera, bangun," Lee Suho tidak ingin sesuatu terjadi pada sahabatnya, ia berusaha untuk membangunkannya. Walau sulit mengingat tubuh Aera yang demam dan terus mengigau memanggil nama seseorang. Berlahan Aera membuka matanya menatap sekeliling ruang yang bercat putih, bukan kamar Seung. Itu artinya yang ia alami adalah nyata Myung mengusirnya dan fakta tentang Seung adalah putranya membuat hidupnya kembali dalam dilema, di sisi lain ia ingin bertemu dengan Myung untuk menanyakan kebenaran yang ia dengar. Di sisi yang berbeda, Myung telah membencinya, melarangnya untuk berkunjung ke mansion apapun alasannya."Apa yang kamu pikirkan Aera?" Suara yang tidak asing kembali terdengar, memaksanya menoleh ke arah memilik suara."Lee Suho? Aku tidak bermimpi bertemu dengan mu?" tanya Aera lirih."Tentu tidak, kamu tunggu di sini aku siapkan makanan untukmu," Lee Suho meninggalkan
Hei, disini Rafli123 jangan lupa ikuti terus kisah cinta Myung dan Aera, tinggalkan komen dan ulasannya dan tentunya Gems untuk penyemangat untukku, jika kalian ingin melihat visual dari Myung dan Aera kalian bisa kunjungi Facebook dengan nama akun Bilqis.**********Tuan besar mengeram mendengar ucapan sang cucu dengan suara tinggi, tidak biasanya sang cucu bersikap tidak sopan padanya."Sudah cukup!! Kakek tidak mau mendengar apapun alasannya. Cari Aera apapun keadaannya dan antarkan ke mansion kakek." Kata sang Kakek penuh penekanan.Tuan besar menyadari kesalahannya menutupi identitas Aera dari Myung, tidak lain tidak mungkin jika tuan besar menginginkan jika Myung yang lebih dulu jatuh cinta pada Aera sehingga tuan besar dengan mudah menyatukan mereka dengan ikatan pernikahan. Tetapi kini berubah, Myung telah mengusir Aera dari mansion hingga kini tidak di ketahui keberadaannya."Kakek, aku mau ibuku pulang!" Tuan besar menarik kerah baju Myung, dengan kasar mendorong tubuhnya.