Share

Bab 41

Tetapi, orang yang dibentak Amber tidak mendengarkannya, dia terus mengambil pecahan kaca dengan tangan kosong.

Menanggapi hal itu, Amber segera mendekat dan meraih pergelangan orang tersebut.

"Zabrina, cukup. Sudah, biarkan aku saja!"

Dalam mengumpulkan pecahan kaca, Zabrina tidak melihat tampang Amber dan mengabaikan perkataannya.

Ketika mendengar namanya disebut, serta tangannya dipegang oleh Amber, barulah Zabrina bergegas menghentikan pekerjaannya.

Dia juga menatap Amber seraya berkata, "Anu ... bisa kah kau pakai baju dulu! Aku ... aku ..."

Zabrina tergagap. Tampak jelas wajahnya memerah, tersipu malu.

"Oh ... tentu!" jawab Amber, tersenyum.

Sejurusnya, Amber berjalan menuju lemari pakaian dengan ekspresi malu.

Zabrina menyaksikan adegan ini, tidak tahu mimik apa yang harus dia tunjukan.

Dia tidak pernah mengira, kedua matanya akan bisa melihat tubuh Amber yang penuh bekas luka.

Zabrina ter

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status