2 hari kemudian. Sinar matahari mulai perlahan naik di langit yang luas, menerangi kota Bulan yang indah dan membuatnya semakin terlihat jelas. Dari atas kota Bulan, terlihat keramaian orang yang mulai berjalan-jalan keluar dari rumah mereka. Setelah Xue Feng meminta Ling Qi untuk membawa keluarga murid Sekta Bulan yang siap pindah ke Sekta Bulan, ternyata semua keluarga murid Sekta Bulan sudah siap lebih awal. Mereka mengetahui bahwa kota Bulan tempat mereka akan pindah merupakan kota yang baru dibangun dan berada di bawah perlindungan Sekta Bulan. Awalnya Xue Feng terkejut dengan kecepatan persiapan keluarga mereka untuk pindah. Namun, setelah mengetahui bahwa banyak warga yang tinggal jauh dari kota Kekaisaran atau kota besar sangat ingin tinggal di wilayah yang dilindungi oleh sebuah sekta. Kota yang berada di bawah perlindungan sekta dianggap lebih aman tanpa gangguan bandit dan serangan monster yang mengancam mereka. Karena seluruh warga kota Bulan mengetahui bahwa kel
Saat itu, tiba-tiba guntur yang kuat bergemuruh di langit. Monster-monster mulai terbang menjauh dan berputar di langit, mengeluarkan suara yang mengguncang langit sambil mengaum penuh semangat seolah menyambut seseorang yang penting bagi mereka. Kemudian, muncul monster setinggi lebih dari 300 meter, menciptakan retakan di ruang sekitarnya. Monster tersebut memiliki warna merah cerah seperti darah yang mengalir, sama dengan monster-monster terbang di langit. Tetapi, dia mempunyai tiga tanduk tajam di kepalanya seperti mahkota dan juga biji mata berwarna emas yang dapat membuat orang melihat matanya mengalami tekanan mental yang berat. "GRAAWWW!" Monster yang dianggap pemimpin kelompok mengaum dengan suara yang menggetarkan, membuat monster lain di hutan kejauhan bersembunyi ketakutan. "M-monster apa itu? Terlihat seperti kadal, tetapi memiliki sayap.. Mereka juga mempunyai banyak kekuatan tahap 9.." ucap salah seorang tetua dengan ekspresi ngeri. Tetua Sekta Matahari lainnya
Pemimpin monster itu menatap dengan seksama api hitam itu seolah sangat penasaran dengan api tersebut. Saat itu, dia juga menjentikkan jarinya yang memperlihatkan api merah menyala seperti darah. Kedua api yang mendekat saling bertabrakan. Tetapi tidak terdengar ledakan saat mereka bertabrakan karena api merah darah seolah hidup dan menyelimuti api hitam seolah ingin menelannya. "Heh!" terdengar dengusan pemimpin monster yang seolah meremehkan api hitam, membuat bebola mata yang melihat itu terlihat terkejut melihat api merah darah menelan apinya. Setelah itu, pemimpin monster itu menjentikkan jarinya mengeluarkan api merah menuju arah bebola mata yang terlihat penuh kemarahan. Seketika itu, dia menembakkan banyak api hitam mencoba melawan api merah darah. Tetapi, saat itu api merah darah itu menjadi beberapa bagian yang menyelimuti api hitam menelannya, membuat bebola mata yang melihat itu dengan ce
"Aku tidak akan menjadi mangsa siapa pun. Kamu akan menjadi mangsa pertamaku," bisik Xue Feng, saat dia mulai berlari kencang dan melompat ke langit menuju monster yang akhirnya terlihat menyerupai gurita yang dipenuhi tentakel, namun yang anehnya dia terbang di langit. "GRAAWWW!" terdengar monster gurita yang terbang tersebut mengaum marah melihat Xue Feng mendekatinya. Dia mulai menyemburkan tinta hitam yang terlihat berbahaya pada Xue Feng yang saat itu menatap dengan tenang mendekati monster itu. Dia terlihat menginjak udara sambil menghindari tinta hitam itu dengan lincah, hingga dia melompat lebih tinggi dari monster gurita. Seketika itu Xue Feng dengan semangat berpose meninju. 'Gerakan gergasi', dan di belakangnya muncul gergasi setinggi 500 meter menjulang tinggi di langit berpose sama dengannya. Xue Feng mulai menggerakkan tinjunya dengan langkah membawa beban berat, dan tinju gergasi di belakangnya mulai bergerak hingga mu
Kedua sosok manusia tersebut adalah pemuda berusia sekitar 30 tahun, setinggi sekitar 175 cm, dan mempunyai rambut merah dan biru. Mereka hanya mengenakan kain menutupi bagian kemaluannya dan baju tipis yang menonjolkan kaki kuat dan lengan tebal mereka. "Dari mana saja mereka datang. Apakah tempat mereka kain untuk menghasilkan pakaian begitu langka.." pikir Xue Feng, karena mereka berpakaian seolah tidak mempunyai cukup kain untuk menutupi banyak bagian tubuh mereka. Lagipula mereka sekarang berada di tempat yang dipenuhi pasir merah yang beterbangan, yang terlihat tidak nyaman dengan pakaian yang dikenakan mereka. "Di mana? Bukankah kamu mengatakan disini kamu merasakan kedua sosok yang bertempur dan terluka parah sebelumnya? Apakah kamu salah merasakannya?" tanya salah seorang dari mereka yang berambut merah dengan penuh keraguan. "Itu benar-benar disini. Aku sangat yakin. Meskipun kadang kemampuanku kadang-kadang terganggu karena debu mer
Dia terus dibawa arus yang kuat terombang-ambing. Saat itu ekspresi Xue Feng hanya kebingungan sejenak, kemudian dia mulai perlahan terbiasa dengan arus air deras. "Ini sangat aneh. Tubuhku seperti dibawa arus air yang kuat. Namun, pikiranku mengatakan aku masih berada di dalam gua tersebut.. Apakah itu ilusi? Atau aku benar-benar dibawa arus air yang deras.. Ini membingungkan.." pikir Xue Feng, melihat dengan matanya bahwa dia benar-benar berada di dalam air. Namun, dia juga percaya bahwa dia masih berada di dalam gua seperti yang dikatakan kesadarannya. Dia mulai menutup matanya perlahan, dan hanya fokus pada pikirannya. Menggunakan pikirannya, dia melihat bahwa dia benar-benar masih berada di dalam gua. Di sekitar tubuhnya ada air yang berputar-putar. "Itu adalah air yang tadinya berputar di sekitar fragmen air itu. Apakah dia menghalangi aku dari mendapatkan fragmen air? Ini mungkin adalah ujian.." pikir Xue Feng, yang kemudian menggerakka
Seperempat jam pertempuran akhirnya dua orang manusia serigala terluka parah dan jatuh. Saat itu semakin banyak orang yang datang melihat pertempuran. Ketika itu Xue Feng melihat kedua sosok manusia serigala yang jatuh terluka parah mulai diserang lagi oleh orang-orang yang bersembunyi di sekitarnya yang sebelumnya melihat pertempurannya. Dalam sekejap mata, sosok tersebut mati terkena banyak serangan, setelah itu terlihat sosok-sosok yang menyerangnya mulai mendekati tubuhnya dengan kecepatan tercepat. Salah seorang yang awalnya sampai dahulu ke tubuh tersebut mengambil cincin penyimpanan dan barang berharga dari tubuh itu, dan dia mulai melarikan diri dengan cepat menggunakan kemampuan pelariannya. Terdengar suara ledakan lain dari arah sosok tersebut melarikan diri. Mereka saling mengejar seolah anjing yang memperebutkan tulang. Xue Feng menghela napasnya, melihat kebrutalan kelompok tersebut, dan sepertinya mereka sudah terbiasa
Saat itu Xue Feng membayangkan teknik tinju 'Amarah Naga' digabungkan dengan teknik 'Ombak Penghancur Langit' yang sudah lama tidak dia gunakan. "Sepertinya sangat cocok keduanya digabungkan. Keduanya adalah teknik yang mendominasi dan spektakuler saat digunakan. Aku tidak tahu seberapa besar naga yang mengamuk itu.." bisik Xue Feng, penuh semangat untuk berlatih teknik tersebut. "Buku Langit, gabungkan teknik ini dengan 'Ombak Penghancur Langit.. Sepertinya ombak ini akan dibawa oleh naga yang mengamuk untuk menghancurkan langit setelah ini.." ucap Xue Feng, dengan antusiasme menatap buku teknik di tangannya. "Itu benar-benar akan menghancurkan langit. Teknik ini sangat mendominasi.. Duduklah dengan tenang.." balas Buku Langit, dan buku teknik di tangan Xue Feng tiba-tiba menghilang. Xue Feng duduk dengan tenang di atas loteng bangunan pagoda. Cahaya keemasan dari buku teknik mulai perlahan terserap ke lengan kanannya. Tiba-tiba, Xu