Share

Bab 96.

Happy Reading.

Serly dan Ansel duduk berhadapan yang hanya terhalang meja di tempat yang sudah dijanjikan. Jika wajah Serly nampak murung, maka Ansel kebalikannya. Dia begitu sumringah, senyuman manisnya tak memudar sedikitpun sehingga membuat Serly merasa jengah karenanya.

"Berhentilah tersenyum, aku geli melihatnya," ucap Serly membuka obrolan diantara keduanya.

"Tidak akan! Sekarang adalah hari paling bahagia untukku, jadi enggak ada yang boleh melarang ku agar berhenti tersenyum," balas Ansel seraya menarik tangan Serly di atas meja lalu mengecupnya sangat dalam.

Hati Serly menghangat begitu mendapatkan perlakuan manis dari pria yang dicintainya. "Apa yang harus kita lakukan, Bi?" kata Serly bertanya sangat lirih. Di satu sisi, ia sangat bahagia atas kehamilannya itu. Di sisi lain, Serly takut Papanya kecewa kepadanya dan tak mau lagi menganggapnya sebagai putrinya.

"Tentu saja menikah," jawab Ansel cepat. "Pokoknya besok aku dan keluargaku akan melamar mu ke sana. Enggak ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status