Share

16

Khansa mengangkat kepala dan jadi salah tingkah saat mendengar suara Rayden.

"Kak, pinjam mobil. Mobilku mogok!" kata Rayden.

"Tuh ambil!" tunjuk Arfan ke arah meja di mana kunci mobilnya tergeletak.

Rayden mengambil kunci mobil itu lalu pergi.

"Jadi, keputusan apa yang akan kamu ambil?" tanya Arfan.

"Dari pada pusing-pusing, udah kayak makan buah simalakama, mending kita nikah aja yuk. Kalau masih ada yang berani bergosip tentang kita, kita semprot aja tu orang pake kata-kata mutiara." Cicit Khansa.

Arfan memandang wajah Khansa, dia tidak percaya jika gadis itu baru saja mengajaknya menikah.

"Menikah?" tanya Arfan untuk memastikan.

"Iya, menikah. Kamu dan aku, kita berdua duduk di depan penghulu, trus kita nikah. Masak gitu aja nggak tahu." Celoteh Khansa.

"Kamu serius?" tanya Arfan.

"Daripada saya pusing, kerja salah nggak kerja salah. Mendingan kita nikah dan aku berhenti bekerja, aku diam di rumah, urusin rumah, urus kamu suami aku. Beres kan!" Tutur Khansa. Sepertinya gadis itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status