“Eve, bagaimana kabar Zue saat ini?” tanya Serena. Keduanya saat ini berada di sebuah salon.Maevea yang sedang menutup matanya mengerutkan keningnya. Kenapa ibunya tiba-tiba menanyakan Azuela? “Apa yang sebenarnya ingin Ibu tanyakan?” Dia yakin bahwa ibunya memiliki pertanyaan lain, dan itu bukan tentang kabar Azuela.Serena tersenyum kecil, putrinya sangat mengenal dirinya dan langsung bertanya pada inti. “Ibu menyukai Azuela, apakah kau pikir dia cocok dengan kakakmu?”Maevea akhirnya membuka matanya, memiringkan kepalanya sejenak. “Apakah Ibu berencana menjadikan Azuela sebagai iparku?”“Ya. Ibu merasa Zue cocok dengan Lucas,” balas Serena.Maevea tidak pernah menyangka jika ternyata ibunya memiliki gagasan ini. Dia sangat menyukai Azuela, tapi dia pikir untuk menyeret Azuela masuk ke dalam keluarga Collins, Maevea tidak berpikir itu adalah sesuatu yang baik.Dengan cara berpikir dan sifat orangtuanya, Maevea takut jika Azuela akan menderita.“Azuela adalah wanita yang menyukai ke
Perayaan ulang tahun Lize telah tiba. Rael dan Maevea saat ini sudah berada di kediaman keluarga Gilloti. Selain mereka berdua di sana juga ada Lara, Liam dan Jhon sebagai keluarga inti di keluarga Gilloti.Keluarga Chester, keluarga Collins dan keluarga Cedric dan Lize yang lain juga hadir di sana. Jumlah orang yang ada di sana kurang dari lima puluh, dan itu sudah cukup ramai bagi Lize.Semua tamu yang ada di sana memberikan hadiah secara bergantian. Lize menerimanya dengan senang hati. Dia tidak kekurangan apapun, tapi dia tidak akan menolak apa yang dihadiahkan oleh keluarga dan kerabatnya padanya.“Nenek, selamat ulang tahun. Semoga panjang umur dan sehat selalu.” Liam mengucapkannya dengan tulus. Pria itu juga memberikan hadiah pada Lize. Hubungannya dengan sang nenek tidak terlalu dekat karena Lize bukan nenek kandungnya, tapi Lize tidak pernah berbuat jahat padanya oleh karena itu dia masih memiliki harapan yang baik untuk wanita itu.“Terima kasih, Liam.” Lize menerima hadiah
Ketika Maevea masih belum bisa mencerna apa yang terjadi, Liam juga tersadar. Pria itu linglung selama beberapa detik sampai akhirnya dia menyadari bahwa ada orang di sebelahnya.“Maevea?” Liam bersuara heran. Dia hanya menghadap punggung Maevea saat ini, tapi dia tidak perlu melihat wajah wanita di depannya untuk memastikan karena dia sangat hafal dengan penampilan Maevea.Maevea terkesiap ketika dia mendengar suara Liam. Hanya dengan suara itu saja dia sudah sangat jijik, sekarang dia semakin membenci Liam.Namun, tidak ada yang bisa Maevea katakan karena dia terlalu marah, terlalu hancur dan terlalu sedih. Wanita itu memegang selimutnya erat-erat. Dia hendak turun dari ranjang, tapi pada saat yang sama pintu terbuka.“Suami,” suara Maevea tercekat. Tubuhnya membeku saat ini.Rael tidak bergerak ke arah Maevea, tapi langsung ke arah Liam. Pria itu menyeret Liam turun dari ranjang lalu menghajar Liam seperti Liam adalah musuh bebuyutannya.“Rael! Apa yang kau lakukan pada Liam?! Ber
Di ruang kerjanya, Rael saat ini mendengarkan laporan dari Dustin yang telah memeriksa kamera pengintai di sekitar kediaman orangtuanya.“Tuan, kamera pengintai di kediaman tidak berfungsi di beberapa titik. Klain Nyonya Maevea yang menyatakan bahwa dia dibawa oleh pelayan ke sana tidak bisa dibuktikan.Selain itu saya juga menemukan di ponsel Nyonya Maevea bahwa Nyonya Maevea melakukan panggilan terhadap Tuan Liam. Saya mencocokan waktu panggilan itu dengan waktu kepergian Tuan Liam dari ruang perjamuan melalui kemera pengintai, dan terdapat perbedaan sekitar lima menit.Hal ini terasa janggal karena saya telah memeriksa panggilan di ponsel Tuan Liam, dan di sana tidak ada yang menelpon Tuan Liam lima menit sebelum Nona Maevea menghubungi Tuan Liam.Ada dua perkiraan, Tuan Liam berpura-pura seperti menerima telepon seperti yang terlihat di rekaman kamera pengintai, atau panggilan masuk di ponsel Tuan Liam telah dihapus entah itu oleh Tuan Liam sendiri atau oleh orang lain,” jelas Dus
Wajah Rael menggelap ketika dia membaca hasil pencocokan DNA, ternyata sperma yang ditemukan di kewanitaan Maevea bukanlah milik Liam. Dari sini saja Rael sudah bisa meyakini bahwa Maevea memang benar-benar dijebak.Otak Rael berputar, dia menyimpulkan bahwa pelakunya pasti bukan Liam. Jika memang benar yang menjebak Maevea, maka pria itu tidak akan repot-repot menggunakan sperma orang lain.Semakin banyak Rael berpikir, semakin banyak pula dia menemukan sesuatu.Liam juga korban di sana. Seseorang yang menelpon Liam sebelum panggilan dari ponsel Maevea pada Liam pasti yang telah menjebak Liam.Dan orang itu sengaja membuat seolah Maevea dan Liam membuat janji dengan melakukan panggilan dari ponsel Maevea ke ponsel Rael.Rael segera menyalakan laptopnya. Pria itu ingin memeriksa sesuatu. Dia melihat rekaman di ruang perjamuan, fokus matanya mencari keberadaan Olyne.Sekarang setelah melihat Olyne keluar beberapa menit sebelum Liam dan kembali setelah beberapa saat setelah Liam keluar.
“Bu.” Rael memanggil ibunya dengan perlahan. Pria itu duduk di tepi ranjang sedangkan Maevea berdiri di sebelahnya. Di sana juga ada Cedric yang terus menemani istrinya.“Putraku.” Lize bersuara pelan. “Kenapa kau bisa ada di sini?”“Ayah memberitahuku bahwa Ibu sakit jadi aku datang ke sini untuk menjenguk Ibu.”“Ibu akan baik-baik saja sebentar lagi. Kau sibuk, tidak perlu datang untuk menjenguk Ibu.” Lize tidak ingin putranya terbebani karena dia sakit.Tatapan Lize beralih pada Maevea. Kata-kata Lara kemarin membanjiri pikirannya sekarang. Maevea adalah orang yang mendatangi kamar Liam, yang artinya Maevea yang merayu Liam terlebih dahulu.Lize tidak tahu harus bagaimana bersikap pada Maevea sekarang. Dia merasa bahwa Maevea mempermainkan putranya.“Bu, maafkan aku. Apa yang terjadi kemarin telah membuat Ibu pasti sangat kecewa padaku.” Maevea berkata dengan pelan. Meski dia tidak salah, dia masih meminta maaf. Lize sangat menyayanginya, jadi tidak heran jika Lize akan sangat terp
Liam terbangun lebih dahulu dari Eleonora, pria itu saat ini sedang memandangi wajah Eleonora yang terlihat tenang.Dia tidak mengerti kenapa dari sekian ribu wanita reaksi traumanya hanya tidak berlaku pada Eleonora. Dia mungkin harus menahan Eleonora di sisinya seumur hidupnya.Eleonora terjaga dari tidurnya, dia langsung menyadari bahwa saat ini dia sedang diperhatikan oleh Liam. Wanita itu hendak turun dari ranjang, tapi tangan Liam segera memeluk perutnya.“Lepaskan aku.” Eleonora bersuara dingin.“Tidak mau.” Liam menarik Eleonora semakin erat ke sisinya.“Bukankah kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan, Tuan Liam? Sekarang tinggalkan tempat ini.”“Aku tidak mau pergi. Aku akan tinggal di tempat ini mulai dari sekarang.”“Jika kau tidak ingin pergi maka aku yang akan pergi dari sini.” Eleonora mencoba melepaskan tangan Liam dari perutnya, tapi sayangnya Liam enggan melepaskannya.“Nora, tetap bersamaku.”“Tidak, terima kasih. Aku tidak berminat menjadi pengganti dan aku tid
“Siapa yang ingin menjelaskan?” Maevea menatap kakak dan sahabatnya bergantian. Setelah dia selesai dengan pekerjaannya dia segera mendatangi meja tempat kakanya dan Azuela duduk. “Bagaimana, kapan dan mengapa.”“Eve, ini adalah permintaanku untuk merahasiakannya darimu sementara waktu.” Azuela segera menjawab. “Aku baru putus dari Antheo tidak lama, tapi aku sudah menjalin hubungan dengan Lucas. Aku takut kau akan berpikir bahwa aku menjadikan Lucas sebagai pelampiasan.”Di sebelah Azuela, Lucas akhirnya mengerti kenapa kekasihnya tidak ingin memberitahu Maevea tentang hubungan mereka, rupanya itu yang dia khawatirkan.Lalu kemudian Azuela menceritakan bagaimana dia bisa menjadi kekasih Lucas dan kapan mereka menjadi pasangan.Mata Maevea terarah pada kakaknya, jadi pria ini bersikap sebagai pahlawan untuk mendekati Azuela. Dan rupanya kakaknya juga telah menyukai Azuela sejak lama. Jadi itu alasan mengapa kakaknya tidak pernah memiliki pasangan sampai detik ini? Itu karena di hati