Share

Bab 58

Kalau apa yang dicurigari Lina itu benar sih kebangetan. Demi uang rela ibunya dianggap sakit. Tapi kalau mengingat perilaku ipar kembar sebelum ini hal itu sangat mungkin terjadi.

“Teteh sepertinya akan menghentikan transfer ke mereka, Lin. Kecuali mereka ngebolehin Teteh bicara sama Mama dan beliau memang masih sakit.” Dengan berat hati aku harus mengambil keputusan ini.

“Gitu dong, dari dulu Lina mikir kayak gitu. Tapi kan Teteh terlalu khawatir sama mertuanya.” Aku tertawa mendengar ucapan adikku.

Ternyata tidak semua orang ikut senang dengan kemajuan bisnis kurma kami. Mamang Dasep misalnya, Lina bilang beliau berkali-kali datang memprovokasi ibu agar mau membujukku untuk kembali menabung bahan bangunan. Rasanya ada yang janggal, buat apa dia melakukan itu coba?

Jika niatnya memang ikut bertanggung jawab pada kehidupan kami sebagai adik Bapak, harusnya ikut bahagia melihat bisnis kurma kami laris. Lalu jika tujuannya ingin menambah moda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status