Share

Kiamat Lebih Awal

Majandra tersenyum kelu. Dia tak ingin menyaksikan pemandangan menyakitkan itu. Pergi adalah satu-satunya jalan terbaik bagi wanita cantik tersebut. “Kalau begitu, aku permisi dulu. Sekali lagi, senang bisa bertemu denganmu, Nona Hudson.” Majandra kembali mengajak Jeanice bersalaman, sebelum membalikkan badan.

Lemah, Majandra merasakan tubuhnya tak bertenaga lagi. Seluruh tulang yang menjadi penopang agar dirinya bisa berdiri tegak, seperti hancur berkeping-keping. Majandra memaksakan diri melangkah di trotoar.

Layu, bunga-bunga dalam hati Majandra tak jadi berkembang. Musim semi telah terhapus dari hidup wanita cantik itu. Dia merasakan musim dingin berkepanjangan. Beku dan muram. Tak ada gairah sama sekali.

Damien berdiri terpaku menatap kepergian wanita yang sebenarnya sangat dia rindukan. Hingga sosok Majandra menghilang dari pandangan, pria tampan berambut gelap tersebut masih belum beranjak dari tempatnya.

“Siapa wanita tadi? Apakah dia merupakan salah satu dari sekian banya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status