Alena berangkat bekerja sendirian seperti biasa dan kali ini Alena juga akan bilang kepada atasannya bahwa dirinya juga akan mengundurkan diri. Alena masuk ke dalam sepermarket dan menyambut teman yang lainnya, Katty yang sudah di tempatnya tersenyum melihat Alena.
“Pagi,” ucap Katty dengan suaranya yang agak memekik.
“Pagi juga Katty,” ucapnya, lalu Alena meletakkan tasnya di laci.
Alenakembalipulangkeapartemendengandijemputoleh Nathan,kinimerekasedangberadadidalammobilyangberhentikarenalampumerah. Nathan yangsedaritadihanyadiammembuatAlenabingungmauberbicaraapa.“Nat,”ucapAlenadenganpelan, danmembuatNathanmenolehkepadaAlena,kinimerekasedangbertatapansejenakdanterbuyaradaklaksondarimobilbelakangkarenalampusudahhijau.
HariiniAlenaterakhirkalibekerjadi supermarketbersamadenganKatty dan yanglainnya,karenabesokAlenasudahberhentibekerjadarisini,ya, AlenasudahmemutuskanuntukkembalikeSeoul Korea padaharisabtubersamadenganKaendrayangsudahberusialimatahun.“Na,pastiakuakanmerindukanmu,”ucapKattysambilmembersihkanmejakerjanya.“Pastiakujuga Kat,tapikamumasih 
Pagi ini Alena di bantu Alice menyiapkan sarapan pagi dengan memasak makanan kesukaan Katty dan Kaendra, Alena merasa senang mempunyai pengasuh seperti Alice yang bisa mengerjakan apa saja dan selama ini Alice juga sangat pandai dalam mengasuh Kaendra walaupun umurnya jauh di bawah Alena beberapa tahun namun Alice sangat gesit dan rapi dalam membantu segala hal.“Alice, apa jika nanti aku pindah ke Seoul, kamu juga masih ikut dan bekerja denganku,” ucap Alena.Alice menoleh ke Alena sambil tersenyum,”tentu aku akan ikut nona, jika nona masih membutuhkan aku untuk bekerja dengan nona,” ucap Alice senang.“Aku senang mendengarnya Alice, apa kamu bisa bahasa Korea, jika tidak nanti aku akan mencarikan guru saat nanti kita tiba di rumahku,” ucapnya.“Nggak usah nona, aku sudah belajar selama ini dan tentunya aku sedikit bisa, tinggal lebih belajar lagi,” ucap Alice sambil menata semuanya di meja makan.&l
Alena mengambil keberangkatan pagi sekitar pukul 08.00, Alena, Kaendra dan Alice mereka sudah siap dan barang – barang mereka juga sudah siap semua. Kini mereka sedang sarapan bersama dengan Jenny, Nathan dan Lionel, ya, mereka akan mengantarkan ke bandara.“Aku pasti nanti bakal kangen sama kamu Ken,” ucap Jenny yang duduk di samping Kaendra.“Nanti aunti tinggal datang ke Korea bersama om Nathan dan om Lionel,” ucap Kaendra sambil memarkan senyum manisnya.“Itu pasti sayang, ingat kamu jangan nakal dan harus nurut sama mama,” ucap Nathan, mengelus rambut Kaendra dengan lembut.“Siap om,” ucapnya.Selesai makan mereka turun ke bawah untuk ke basemant, Nathan dan yang lainnya membantu membawa barang Alena, sedangkan Alena mengendong Kaendra sambil membawa satu koper.“Na, jika kamu ada masalah bisa m
Setelah menempuh perjalanan jauh, kini akhirnya mereka telah sampai di bandara Incheon Seoul Korea Selatan, mereka sampai di Korea sudah malam. Alena yang sedang mengendong Kaendra dengan satu tangannya membawa satu koper.Alice membawa semua barang – barang mereka dengan menggunakan troli khusus untuk mengangkut barang, mereka berjalan keluar dari bandara untuk memcari taksi. Mungkin Alena sangat beruntung, kebetulan di luar ada beberapa taksi yang masih kosong, Alena segera mendekati mereka dan menaiki salah satu dari mereka.Alice di bantu oleh supir taksi untuk memasukkan barang belanjaannya ke dalam bagasi mobil.“Terima kasih,” ucap Alice sambil menundukkan kepalanya dan tersenyum.Sopir itu mengangguk dan setelah itu Alice masuk ke dalam mobil, Alena menyuruh sopir taksi itu menuju ke perumahan elite yang berada di Seoul.Alena senantiasa memangku Kaendra
Alena terbangun dari tidurnya sudah menunjukkan pukul 11.00 kst, dan Kaendra masih tertidur di sampingnya dan tersenyum ternyata anaknya ini juga tukang tidur padahal kemarin di pesawat tidur sampai tiba di bandara, Alena mengelus pipi Kaendra sambil memanggil anaknya itu agar segera bangun.“Sayang, hei, Ken ayo bangun, sudah siang ini,” bisik Alena tepat samping kuping Kaendra.Kaendra yang terusik pun mengerjab – ngerjabkan matanya dan melihat sang mama yang tersenyum kepadanya.“Ma, Ken masih ngantuk tahu,” ucapnya.“Hei, nggak boleh kebanyakan tidur sayang, nggak baik juga, ayo bangun mandi lalu kita makan ke bawah,” ajak Alena.Mau tidak mau Kaendra harus bangun dan segera mandi, Alena membantu Kaendra mandi dan memakai bajunya. Setelah Ken sudah rapi kini giliran Alena membersihkan dirinya agar kembali fress.Alena dan Kaendra turun ke bawah untuk makan, karena semalam mereka juga tak makan ma
Malam hari sehabis makan malam mereka berkumpul di ruang keluarga sambil melihat acara di tv, Kaendra yang duduk di samping Lee dan bermain dengan senang dan terlihat asik, Alena sangat senang karena Kaendra sangat mudah anaknya dan nggak mudah menangis saat berada di tempat yang baru.“Na, apa kamu sudah memikirkanya?” sang appa bertanya kepada Alena. Alena tahu apa yang sedang di maksud appanya.“Baik appa, aku akan mengantikan appa, tapi Alena juga masih belajar dan Alena harap appa mau mengajari Alena,” ucapnya.“Itu pasti Na, kalau begitu besok kita ke kantor untuk memperkenalkan kamu kepada semuanya, kamu siapkan?”“Ya, appa aku sudah siap,” ucap Alena yang mau tak mau memang ini yang harus dirinya pilih.Lee dan Sahira mengangguk senang karena Alena mau menerima keputusan mereka, dan untuk soal masalah Devin dan Alena, keduan
Nathan yang juga belum tidur masih setia menunggu balasan dari Alena, namun kenapa Alena sangat lama sekali membalas pesannya, Nathan yang masih mengharapkan cinta dari Alena, dirinya masih setia menunggu Alena.Dengan berbaring sambil memainkan hpnya, Nathan menatap kembali paesan dari Alena namun juga belum di balas dan hanya di baca saja, itu membuat Nathan menghembuskan nafas kasarnya, Nathan terbangun dan meninggalkan hpnya begitu saja di ranjang. Nathan ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket karena keringat.“Alena, bagaimana dengan perasaanku yang masih sama sampai saat ini,” gumamnya di depan pantulan kaca Nathan berbicara sendiri.Nathan mengepalkan tangannya seakan ingin meninju seseorang, Nathan kembali memghebuskan nafasnya dan memejamkan matanya sebentar, berjalan ke arah showe dan menyalakannya, guyuran air dingin yang membuatnya kembali segar dan melupakan pikirinnya sejenak.