Yueyin agak khawatir dengan keberadaan Peri Kegelapan yang masih menguasai Desa Ming Huan, walaupun Dark Beast yang menjadi pemimpin mereka telah tiada."Kita bisa melawannya, Yueyin! Kalau kita tidak menyingkirkan mereka, maka kita tidak akan pernah bisa keluar dari pegunungan Ming Huan ini.""Aku khawatir kalau kita melaawan semua peri kegelapan ini tanpa persiapan, maka kita yang akan terjerumus ke dalam kegelapan, Wu Tian!" ujar Yueyin."Aku tahu, Yueyin ... tapi menunda terlalu lama akan berpengaruh buruk terhadap Zhou Chen!" seru Wu Tian."Jadi, baiknya bagaimana ya Wu Tian?" tanya Yueyin."Saranku, kita tetap menerobos Desa Ming Huan, apapun resikonya!" sahut Wu Tian.Yueyin berpikir keras, tapi sepertinya memang tidak ada jalan keluar bagi mereka berdua selain menerobos kawanan peri kegelapan yang menghuni Desa Ming Huan, tempat yang harus mereka lewati untuk kembali ke Kota Hu Nan."Kamu siap untuk melawan mereka dengan kondisi tubuhmu yang masih belum sempurna ini?" tanya Yu
"Tahan kemarahanmu, Wu Tian ... kita bisa kembali nanti membereskan peri kegelapan ini," bisik Yueyin yang melihat pandangan penuh dendam Wu Tian terhadap peri kegelapan.Wu Tian tidak menjawab.Matanya kosong menatap beberapa peri kegelapan yang berwujud manusia sedang berada di depan gerbang Desa Ming Huan."Jangan mengacaukan rencana ini. Keselamatan bocah Zhou itu juga sangat penting untuk kelangsungan hidup keluarga besar cultivator di kota Hu Nan," jelas Yueyin."Aku tahu, Yueyin ... aku tidak akan bertindak gegabah," ujar Wu Tian.Sepertinya rencana mereka akan berjalan mulus.WuTian dan Yueyin cukup berlari kencang ke arah gerbang desa, karena kekuatan peri kegelapan dalam bentuk manusia tidak begitu kuat dan mudah untuk dilewati."Kamu siap, Wu Tian?" tanya Yueyin.Wu Tian hanya mengangukan kepalanya."Sekarang!" seru Yueyin.Saat Wu Tian dan Yueyin bergerak, saat itu juga nasib sial menimpa mereka.Langit yang cerah tiba-tiba tertutup awan hitam yang sangat gelap gulita diir
"Bagaimana Trexis? kamu mau melakukan tugasmu?' tanya Wu Tian.Naga Trexis langsung mengetahui tugas apa yang henbdak diberikan oleh Wu Tian.Hanya dalam sekejab saja, semburan api naga Trexis membakar habis Desa Ming Huan hingga tidak tersisa lagi."Kalau desa ini sudah terbakar habis, Mao Xiang akan kesulitan membangun pasukan peri kegelapannya lagi!" seru Wu Tian."Kerja yang bagus, Wu Tian!" seru Yueyin."Tugasku sudah selesai?" tanya Naga Trexis."Hahaha ... untuk saat ini tugasmu sudah selesai, Trexis! Kamu juga tidak boleh sering-sering menampakan dirimu sekarang!" sahut Wu tian."Kenapa?" tanya Trexis."Dunia persilatan dan manusia belum bisa menerima kehadiran naga dalam kehidupan mereka. Aku tidak mau kamu nanti diburu oleh pendekar atau kultivator untuk dilenyapkan karena dianggap bernahaya untuk dunia ini. Kamu mengerti kan maksudku, Trexis?" tegas Wu Tian."Aku mengerti ... tapi, sampai kapan, Wu Tian?" tanya naga Trexis."Tidak akan lama! aku sedang berusaha membuat manu
"Kamu tahu tidak, kira-kira kemana Zhou Chen pergi?" tanya Wu Tian kepada Yueyin."Apa dia ke pegunungan Yin Nan lagi, seperti sebelumnya?" duga Yueyin."Mungkin saja, Yueyin! Kita cari dahulu ke sana kalau begitu!" ujar Wu Tian.Tapi ... Wu Tian, apa kita minta Paman Cao periksa rumah keluarga Zhou terlebih dahulu? Bisa saja kan bocah setan ini bersembunyi di rumahnya dan dilindungi keluarganya sekarang!" saran Yueyin."Tidak bisa, Yueyin! pasti terjadi pertikaian apabila Paman Cao memaksa untuk memeriksa rumah keluarga Zhou, apalagi Zhou Chen belum terbukti bersalah sebagai pelaku pembakaran ini," jelasWu Tian."Jadi, bagaimana sekarang?" tanya Yueyin."Menurutku, Zhou Chen tidak akan kembali ke rumahnya. Melihat tingkah laku Zhou Chen, aku juga mulai yakin kalau bukan Zhou Chen yang melakukan pembakaran di markas sekte Awan Angin," ujar Wu Tian."Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu?" tanya Yueyin."Sekte Awan Angin memiliki penjagaan yang ketat sekali. Pihak yang tidak berkepen
PLAAAK!BLAAAST!Sebuah pukulan keras disertai serangan sinar jarak jauh mengenai tangan penyerang Zhou Chen ini, membuatnya menrik serangannya terhadap Zhou Chen.Bocah Zhou ini sendiri masih tampak pucat dan tidak percaya dengan yang dilakukan oleh penyerangnya ini.Wu Tian dan Yueyin tiba tepat waktu di pegunungan Yin Nan untuk menyelamatkan nyawa Zhou Chen."Kenapa kamu menyerangku? Apa salahku padamu?" tanya Zhou Chen."Hentikan seranganmu, Xiuyin!" seru Wu Tian.Gadis ini tampak terkejut sejenak, tapi wajahnya kembali normal lagi bahkan tampak agak menyeramkan dibandingkan Xiuyin yang manis."Hihihi ... kalian hebat juga berhasil mematahkan siasatku! seharusnya kamu biarkan aku membunuh bocah tidak berguna ini, Wu Tian!" seru Xiuyin yang tertawanya agak mengerikan."Aku tidak menyangka kalau kamu yang menjadi biang keladi dari semua kejadian ini, Xiuyin!" sahut Wu Tian.Wajah pemuda ini juga tidak percaya kalau Xiuying pelakunya, walaupun dia sudah menduganya dari tadi."Mao Xia
TRAAANG!TRAAANG!TRAAANG!Wu Tian yang terdesak, langsung mengeluarkan Pedang Pusaka Peri menangkis serangan pedang Xiuyin yang bertubi-tubi."Hebat juga kau! Pedang apa yang kamu miliki ini?" tanya Xiuyin dengan nada yang sedikit mengejek."Kamu tidak perlu tahu pedang apa! Menyerahlah, Xiuying!" ujar Wu Tian."Tidak! Aku tidak akan menyerah!" sahut Xiuyin.Slaaash!Wuussh!Tebasan pedang Xiuyin yang mengandung energi qi es membuat apa yang dilaluinya menjadi beku, ternmasuk Wu Tia yang mulai kedinginan, tapi pemuda ini masih bisa berkelit menghindari dampak beku ini."Kenapa jadi begini, Xiuyin? Apa yang kamu cari sebenarnya?" tanya Wu Tian."Aku tidak perlu belas kasihanmu dan nasehatmu, Wu Tian! Menyingkirlah agar aku bisa menghabisi Zhou Chen!" seru Xiuyin yang masih ingin mengejar Zhou Chen."Kamu tidak berhak, Xiuyin! Zhou Chen memang brengsek, tapi kamu tidak berhak untuk mengambil nyawanya begitu saja!" sahut Wu Tian."Ucapan gembel yang tidak bisa berkultivasi!" hina Xiuyin
Xiuyin masih tampak sombong memandang tubuh Wu Tian yang diselimuti api phoenix.Tubuh Wu Tian tampak sangat berkilau dari semua api yang menyelimuti tubuhnya, tapi tidak ada reaksi apapun dari kondisi Wu Tian yang berada di udara ini."Hanya mainan anak-anak saja kalian sebut Phoenix Penghancur!" ejek Xiuyin.Yueyin yang geram sekali dengan kesombongan Xiuyin mulai tidak sabar untuk melumpuhkan gadis ini."Jangan sombong kau, Xiuyin! Tubuhmu akan hancur jadi debu begitu terkena jurus Phoenix Penghancur ini!" seru Yueyin."Tidak ada istimewanya!" sahut Xiuyin dengan nada mengejek.Grrr!Suara geraman kemarahan Yueyin terdengar kencang.Wu Tian masih diam saja memandang ke arah Xiuyin.Sayap api Phoenix tampak membentang luas yang bisa membuatnya menyerang di udara."Wu Tian ... jangan sampai kamu memberi ampun kepada gadis sesat ini!" seru Yueyin."Jangan ikut campur, peri jelek! Aku dan Wu Tian adalah pasangan serasi! Kami tidak terpisahkan satu sama lain!" sahut Xiuyin."Hihihi ..."
Wu Tian masih saja melayang di udara dengan tubuh berselimutkan api yang berkilau."Percuma saja kamu menolongnya, Yueyin! Wu Tian akan tewas karena tidak bisa menahan energi besar yang muncul di dalam tubuhnya!' seru Xiuyin."Kenapa kamu begitu jahat, Xiuyin! Wu Tian selalu baik padamu, tapi apa balasannya darimu? Kamu memang gadis yang tidak berperasaan!" seru Yueyin."Terserah apa katamu, Yueyin! Aku tidak peduli! Aku hanya ingin menjadi Jenius Bela Diri yang diakui seluruh Negeri Han ini!" sahut Xiuyin."Jenius Bela Diri? Kamu tidak pantas menyandang gelar itu, Xiuyin! Kemampuanmu masih kalah dengan Wu Tian!" seru Yueyin yang mulai menghasut Xiuyin."Jangan menghinaku, Yueyin! Aku merupakan lulusan terbaik dari seleksi sekte Awan Angin, jadi sudah sepantasnya aku menyandang gelar Jenius Bela Diri!' sahut Xiuyin dengan perasaan kesal karena dihina oleh Yueyin."Hanya Wu Tian yang berhak menyandang gelar Jenius Bela Diri karena kemampuannyaa yang luar biasa! kalau kamu, tidak ada ap