Share

Bab 123

Yuna menatap sepasang mata itu yang membuatnya keringat dingin. Kedua bola mata itu seperti milik seekor ular yang tajam. Dia buru-buru menghindari tatapan itu dan menyesap kopinya untuk menutupi perasaan gusar.

Martin meletakkan tangannya di sandaran kursi dan menatap perempuan itu sambil tersenyum tipis dan berkata,”Besok ….“

Winda dan Julia baru saja selesai mempelajari konferensi pers untuk besok hari. Mereka kembali ke Lotus Residence dengan mengendarai mobil. Saat mobilnya baru saja masuk parkiran, ponsel di dalam tasnya berbunyi. Dia terdiam sejenak ketika melihat nama yang tertera di layar dan akhirnya memutuskan mengangkat telepon itu.

“Kak Winda, kamu nggak apa-apa?” Suara khawatir Martin terdengar dari seberang sana sebelum Winda sempat bersuara.

Winda memijat keningnya dengan lelah dan berkata, “Aku nggak apa-apa.”

Martin terdengar menghela napas lega ketika mendengar jawaban Winda. “Maaf, aku juga baru dapat telepon dari manajer dan baru tahu kalau perusahaan melakukan hal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status