Share

Bab 471

Bi Citra dam-diam mendengarkan lalu berkata dengan hati-hati, “Pak, gimana kalau Bapak menelepon Ibu dan berusaha membujuknya. Ibu pasti mau dengar Bapak ....”

“Biar saja kalau dia memang benar-benar mau mati. Dia nggak perlu ngasih tahu aku,” balas Hengky sambil mencibir lalu memutus panggilan teleponnya.

Kemudian dia membanting ponselnya ke atas meja kerja dengan ekspresi wajah mengerikan. Hengky benar-benar tidak habis pikir bagaimana mungkin hal pertama yang dipikirkan perempuan itu ketika dia bangun adalah laki-laki lain. Sia-sia saja selama ini Hengky sudah mengkhawatirkan keadaannya.

Hengky menarik dasinya dan berusaha untuk menenangkan diri selama beberapa saat. Namun, tetap saja dia tidak bisa merasa tenang. Kemudian dia mengambil ponselnya yang ada di atas meja dan bergegas menghubungi ponsel Winda sambil menggertakkan giginya.

Di sisi lain, ponsel Winda tiba-tiba berdering di saat dia belum sempat menelan bubur yang baru saja dimakannya.

Winda langsung tampak ragu ketika m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status