Share

bab 44

pak Bima termenung duduk di teras rumahnya, ia memandangi perubahan besar yang terjadi pada keluarganya. Perubahan yang sangat baik, namun ada suatu kekhawatiran di dadanya.

"Bapak, apa yang kau pikirkan?" tanya Rama ketika mendapati pak Bima sedang termenung duduk di teras rumah sembari menatap langit.

"Nduk, bapak sangat berterima kasih sama kamu..." pak Bima menatap Rama penuh kasih sayang."apa yang kau lakukan sangat baik, lihatlah perubahan di desa kita, setiap rumah warga mengepulkan asap di dapurnya, kita bahkan bisa makan nasi 3 kali sehari,menikmati daging dan ikan..."

Rama tertegun mendengar perkataan pak Bima, ia merasakan kehangatan di hatinya.

"Tapi jangan terlalu keras nduk pada dirimu sendiri, bapak liat kau begitu sibuk akhir-akhir ini, bapak ingin kau menikmati hidup..."

Rama tersenyum,"bagaimana caranya pak?"

"Nduk, tidurlah saat kau ingin tidur, makanlah saat kau lapar, beristirahatlah saat kau lelah, jika sudah saatnya kita mati, maka kita takkan bisa menghindar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status