[Selamat Rama, token belanjamu sudah memasuki tahap Platinum][Keuntungan tahap platinum][Voucher cashback 1 juta rupih untuk pembelian diatas 10 juta rupih senjata][Voucher onshop food][Bunga 0% jika melakukan pembelian menggunakan paylatter][Poin untuk pembelian diatas 20 juta rupih][berlaku kelipatan][Keuntungan penggunaan poin][Kumpulkan poin dan dapatkan beberapa elixir untuk pengguna][Poin terbatas untuk produk elixir tertentu]"Produk elixir? Apa gunanya elixir?" Gumam Rama, namun ia penasaran dengan elixir yang dimaksud onshop. Untuk saat ini poinnya masih nol karena baru memasuki tahap Platinum. Jadi ia belum bisa mengetahui seperti apa elixir tersebut. Rama kemudian kembali ke layar belanja, ia memilih beberapa senjata yang ia perlukan. Rama membeli beberapa senjata, karena kini tokennya bahkan terisi penuh dengan 100 emas batangan yang diberikan paman Zao.Tiba-tiba Rama menemukan satu senjata yang menurutnya sangat ideal dan sesuai dengan keinginannya saat ini. Ra
2 Hari sebelum hari H penyerangan yang direncanakan Kapten Bernald secara dadakan. "Jenderal ada laporan dari Kapten Bernald, mereka meminta izin melakukan penyerangan terlebih dahulu 2 hari lagi!!"lapor penasehat Jordan. "Rupanya mereka mempercepat laju kapal sehingga sudah sampai, beritahu Kapten Bernald, mereka boleh menyerang!! Lagipula hal itu akan menyebabkan kepanikan sehingga kita akan lebih mudah menyerang dari perbatasan Mekaragung!!" Jenderal Kris tersenyum mendengar rencana liciknya itu. Begitu pula penasehat Jordan, ia sangat senang mengetahui rencana licik Jenderalnya itu."Jenderal, aku akan mengirimkan pesan darimu!!" Sahutnya kemudian, penasehat Jordan lalu pergi dari ruangan Jenderal Kris untuk segera mengirimkan jawaban Jenderal Kris kepada Kapten Bernald. Ia meniup peluit untuk memanggil burung Marph. "Wuing...!!"Burung Marph datang, kemudian mendekati penasehat Jordan. Penasehat Jordan memasukkan surat ketempat yang berada di kaki burung Marph,"sampaikan sura
"Laksamana, aku ingin menjadikan diriku sebagai tamengmu!! Jika menang, maka namamu akan terangkat!! Namun jika kalah, kau bisa menyalahkanku atas kejadian ini!!"Laksamana Madya mengingat kembali perkataan Rama soal membawa kapal bangsa Bar-Bar yang saat ini sedang mereka tahan."Laksamana, aku sangat mendukung permintaan Tuan Muda Rama, ijinkan kami membantunya!!"Bahkan Kapten Baron dan beberapa pasukan dibelakangnya sangat mendukung permintaan tersebut. Rama membuat semua orang untuk memihaknya, bagi Laksamana Madya, Rama sebuah ancaman bagi karir politiknya. Namun permintaan ini sangat menguntungkannya. Jika Rama menang, maka ia yang akan menjadi sorotan karena kapal Bar-Bar berada di dalam pengaruhnya. Sedangkan jika Rama kalah, ia bisa menyingkirkan Rama dalam politik kerajaan. Sekali dayung dua pulau terlewati!! Jadi Laksamana Madya memenuhi permintaan Rama, ia bahkan meminta Rama mengecap surat perjanjian soal peminjaman kapal Bar-Bar tersebut. Kapten Baron dan 100 orang p
Sersan Harjuna langsung berlutut untuk menenangkan amarah pamannya itu."Jenderal, aku tidak akan berani berbohong!!ini adalah laporan langsung dari Kapten Baron, saat aku mengkonfirmasi perkataannya kepada Laksamana Madya, ia juga mengiyakan hal tersebut!!"sahut Sersan Harjuna dengan kepala menunduk. "Jika itu benar, mengapa kalian tidak menyita senjatanya?!" tanya Jenderal Roni lagi, kini ia sudah bersikap agak tenang. "Jenderal, Laksamana Madya sudah menyita senjata dari Rama, dan senjata itu sudah dikirim kemari!!" ucapnya lagi. Jenderal Roni menarik napas, tangan yang tadinya berada di belakang kini memegang bahu Sersan Harjuna."berdirilah!!"kata Jenderal Roni lagi, setelah Sersan Harjuna berdiri Jenderal Roni menatapnya dengan serius."bawa senjata itu dan kalahkan pasukan senapan api bangsa Bar-Bar!!"Perintahnya kemudian. Sersan Harjuna terlihat kembali serba salah, "Jenderal, senjata itu hanya berjumlah 6 ketapel peluru besi dan 10 pedang tajam!! Tidak cukup untuk melawan mer
Saat ini gerbang pertahanan pusat kota Mekar sudah hampir hancur, jika gerbang ini hancur, maka pertahanan selanjutnya di provinsi lain akan mudah ditaklukkan. Jenderal Roni menatap muram keadaan di depannya, pertempuran masih sengit. Mereka mencoba bertahan sekuat tenaga, sedangkan musuh mereka bersikap seakan-akan mereka telah memberikan cukup waktu untuk melawan balik. "Syuuuuttt... Dar!! Dar!!""Syuuuuttt... Dar!! Dar!!"Beberapa tembakan kembali dilayangkan, prajurit kerajaan Bamaraya hanya membalas menggunakan busur dan melindungi diri mereka menggunakan prajurit pemegang tameng. Jika ada prajurit yang maju membawa tombak dan pedang, maka akan ditembak dengan senapan api. Ketika senapan api kehabisan mesiu, saat itu musuh akan mengganti timnya dengan penembak busur. Mereka seakan tidak memberikan waktu untuk prajurit kerajaan Bamaraya beristirahat. Ketika prajurit kerajaan Bamaraya mengganti tim, saat itu mereka telah selesai menyiapkan kembali senapan api. "Formasi tameng k
Sesaat sebelum penyerangan yang dilakukan tim Rama kepada kapal bangsa Bar-Bar~~~Saat ini Kapten Baron mengemudikan kapal bangsa Bar-Bar ke arah yang sudah Rama tentukan, "melihat dari peta yang dibawa Kapten Baron, seharusnya mereka akan menyenderkan kapal mereka di sini!!" Rama menunjuk bagian dari peta, Jaya, Fatta dan Kapten Baron memperhatikan peta yang Rama tunjuk, namun hanya Kapten Baron dan Rama yang paham membaca peta tersebut. "Tuan, jika kita sampai di waktu siang seperti ini maka mereka akan tau kalau kapal ini sudah dibajak!!" sahut Kapten Baron memberitahukan pendapatnya. "Mereka akan mudah kembali menembaki kita dengan senapan api itu!!" katanya lagi. Rama mengangguk paham, karena itu ia sudah menyiapkan rompi anti peluru yang berguna seperti baju jirah, baju ini termasuk ringan dan bisa melindungi tubuh yang rentan bila terkena tembakan."Masing-masing prajurit pakai ini!!" Rama menyerahkan rompi anti peluru itu kepada Kapten Baron, kemudian meminta Fatta, Jaya dan
Pertempuran sengit terjadi, Bani dan Rijal langsung menghujani kapal Kapten Bernald dan kapal Kapten Steven dengan tembakan M50~kaliber."Ehem!! Ehem!! Tolong jangan tembak badan kapal!!" teriak Rama lagi, Bani dan Rijal tersenyum paham, mereka tetap fokus dengan senjata mereka dan hanya memberikan kode melalui tangan seperti yang Rama lakukan. "Oke!!"Rama tersenyum dan duduk santai di bagian tiang pantau atas, ia bahkan sempat-sempatnya membeli minuman dan brondong jagung di onshop, untuk dinikmati sembari menonton kejadian di depannya. "Hei, usahakan jangan bunuh mereka!! Kalian kan bisa hanya menakuti dengan tembakan itu!!" teriak Rama lagi dari atas. "Kak Rama, kau terlalu murah hati!!"kata Rijal sembari menembaki musuh yang ingin muncul, membuat musuh kembali menunduk. "Benar, kak Rama ini terlalu murah hati, mereka bahkan sudah membunuh banyak prajurit kita, kenapa tidak sekalian kita habisi saja!!"seru Bani geram, tapi ia tetap menurut dan hanya menakuti pasukan bangsa Bar-
Dan disinilah penasehat Olav sekarang, ia melihat seorang lelaki tampan berjalan dari jembatan kapal, lelaki itu tampak seperti pesolek, namun penasehat Olav bukan orang yang menilai seseorang dari penampilannya, nyatanya penasehat Olav tau, kalau lelaki pesolek itulah yang membuat kapal mereka kini berhasil dibajak. "Bersiap!!" perintah Olav kepada 100 orang pasukannya. "PASUKAN BAYANGAN!! BERSIAP!!KITA KEDATANGAN TAMU!!" suara Rama menggema.Penasehat Olav terkesiap, sudah jelas jarak mereka sangat jauh saat ini, bagaimana bisa dia mengetahui kedatangan Olav dan pasukannya. "BERSIAP!!" perintah penasehat Olav. Pasukan senapan api langsung bersiap, mereka mengarahkan senapan api ke arah pasukan bayangan dan prajurit kerajaan Bamaraya. Rama mundur perlahan, kemudian Fatta dan Jaya melindunginya. Pasukan sniper juga bersiap dengan senjata mereka, pasukan yang tidak memiliki senjata mundur bersama Rama agak kebelakang. "KITA TIDAK PERLU MELAKUKAN INI!! JIKA KALIAN MENYERAH, MAKA K