Keputusanku sudah bulat. Aku akan membatalkan pernikahanku! Mom akan menemuiku beberapa hari lagi dan aku sudah menyiapkan alasannya. Lagipula, ketika kau tinggal di Hollywood dan berhubungan dengan seorang selebriti, tidak ada hal yang benar-benar bisa kau harapkan. Aku akan membesarkan anakku sendiri dan memperkenalkannya kepada orang tuaku saat waktunya sudah tepat. Mom dan Dad bisa terkena serangan jantung jika tau aku hamil duluan. Rencanaku sudah matang. Aku tinggal mengatur semua waktunya. Perasaanku jauh lebih baik. Meskipun ada malam-malam dimana mataku menangis karena Hugo.Semakin hari Hugo semakin posesif kepadaku sejak dia tau aku hamil. Aku diizinkan untuk bepergian menggunakan jasa supir dan ditemani bodyguards. Matilda juga berencana untuk tinggal di apartemen kami. Aku mengiyakan semuanya dan tidak membantah. Apartemen Hugo terasa asing dan dingin bagiku. Aku tahu semua gerak gerik ku diawasi. Hugo memperlakukanku seperti seorang sandera. Itu semua membuatku mudah
Aku tidak berani melihat wajah Mom. Hugo sangat keterlaluan. Tanpa ragu dia berani berkata kepada Mom bahwa aku sedang mengandung anaknya. Dia sudah tidak peduli untuk menjaga perasaan ibuku, calon mertuanya. Ibu dari mendiang sahabatnya! Suasana seketika hening. Hugo duduk tepat di sebelahku. Raut wajahnya jelas tidak menunjukkan penyesalan sedikitpun. “Emily, bagaimana kandunganmu?” tanya Mom memecah kecanggungan diantara kami. Aku menghela nafas sebelum menjawabnya. “Mom, kumohon maafkan aku. Sungguh-”“Apa kau berencana menggugurkannya?” Pertanyaan Mom barusan membuat kepalaku bagai tersambar petir. Tidak! Tidak ada yang boleh melukai anakku! Mom melihat wajah pucatku yang penuh ketakutan. “Tidak, Mom. Aku tidak akan menggugurkannya. Sekalipun kau dan Dad membenciku, aku akan melahirkan bayi!” jawabku dengan emosional. “Jesus Christ! Honey, Emily sayang, aku tidak mungkin menyuruhmu membunuh janin dalam perutmu,” balas Mom sambil menenangkanku yang sedang menahan isak tang
Ini adalah pernikahan impian semua wanita. Aku dan Hugo menggelar acara pernikahan di San Ysidro Ranch yang dianggap sebagai tempat tersembunyi legendaris di Montecito, California. Aktris sekelas Audrey Hepburn juga menikah disana.Ya, akhirnya aku menikah. Aku sudah tidak bisa membayangkan lagi seperti apa masa depanku. “Emily, sudah waktunya,” kata Mom. Aku hanya menganggukkan kepala. Seminggu yang lalu aku menandatangani surat perjanjian pra-nikah dan juga kesepakatan terkait pernikahan kontrak-ku dan Hugo. Aku harus menjadi istri Hugo selama tiga tahun.Seharusnya perasaanku sama seperti yang dialami calon pengantin lainnya. Terbang melayang saking bahagianya karena menikah dengan orang yang mereka cintai. Apakah aku tidak mencintai Hugo? Tentu saja aku cinta. Tapi, apakah aku bahagia? Tidak, aku tidak bahagia. Aku melakukan semua ini untuk mendapatkan hak asuh anakku dan juga demi kebahagian orang tuaku. Kurang dari satu jam aku akan menjadi Mrs. Hart. Sebelum aku menggandeng
“Hugo, ada apa denganmu?”Aku berusaha mengalihkan perhatian Hugo untuk meredakan ketegangan pada raut wajahnya. Matanya menatapku sesaat dan beralih ke arah dokter Oscar. “Apa bayi kembar kami baik-baik saja dok?” tanya Hugo. Aku sempat berpikir bahwa dia tidak menyukai kehadiran anak kembar. Toh apa masalahnya bagi dia. Aku yang akan memiliki hak asuh penuh atas bayi-bayiku setelah perceraian kami nanti. Namun melihat kepeduliannya terhadap bayi kembar yang ada dalam perutku, sepertinya bukan itu alasan Hugo berubah seperti mayat hidup beberapa saat yang lalu. “Jangan khawatir, mereka baik-baik saja. Detak jantungnya akan semakin menguat seiring dengan tumbuh kembang memasuki di trimester kedua ini. Tapi Emily, kau perlu menambah asupan gizimu. Untuk saat ini jangan sampai kau kehilangan berat badan, okay. Astaga, suamimu adalah seorang chef besar,” kata dokter Oscar. Gurauannya berhasil membuat Hugo hidup kembali.“Apakah mereka kembar identik?” tanya Hugo lagi.“Kedua janin me
Bagaimana bisa selama ini aku tidak tau bahwa Hugo memiliki saudara kembar? Benjamin Enthan Hart. Itu adalah nama saudara kembar laki-laki Hugo. Dan dia juga memiliki aset di perusahaan. Kenapa Hugo tidak memberitahuku?Aku menemukan sebuah data perusahaan yang mencatat bahwa The Glam merupakan bisnis perhiasan berlian milik Benjamin dan Theo. Jadi Theo juga dekat dengan Benjamin. Luar biasa! Hugo benar-benar pintar menyimpan rahasia. Dugaanku senentara ini mereka pasti memiliki masalah. Saat aku bertemu dengan Hugo pertama kalinya, cukup jelas bahwa dia tampak kerepotan mengurus perusahaan. Itulah kenapa dia sampai merekrut personal asisten. Pasti telah terjadi sesuatu. Kematian Theo bisa menjadi penyebab atau akibat dari permasalahan diantara mereka. Yang jelas mereka tidak baik-baik saja. “Matilda, berapa lama kau bekerja untuk Hugo?” tanyaku kepada Matilda melanjutkan penyelidikanku yang tertunda.“Mungkin lima tahun. Kenapa, Mam?” balas Matilda. “Tidak ada, aku hanya gugup k
Theodore adalah cucu kesayangan kakek Oliver karena mewarisi wajah yang mirip dengan Mom. Sedangkan aku lebih mirip Dad. Menurut kakek Oliver, Theodore lebih berdarah Italia daripada aku, cucu perempuannya.Ruang kerja Theo tidak salah lagi pasti terinspirasi dari rumah kakek Oliver. Penuh dengan misteri dengan desain interior seperti film The Godfather. Dan aku yakin, pasti Theo menyembunyikan banyak rahasia disini.Aku duduk di kursi bos dan menghentakkan kaki di atas karpet. Tidak ada apa-apa. Aku mulai meraba meja kayu besar dan meneliti setiap incinya sambil mengingat memori saat aku dan Theo liburan ke rumah kakek Oliver. Ketemu! Tepat di balik meja ada sebuah tuas terbuat dari logam yang kokoh. Aku menariknya ke depan tapi tidak bergerak. Kuulangi lagi untuk menarik tuasnya ke belakang dan samping kanan kiri tapi juga tidak ada yang terjadi. Kemudian tanganku reflek menekan tuas itu kedalam dan terdengar sebuah bunyi. Aku melongok ke dalam kolong meja dan melihat sebuah lapis
“Kau yakin kau tidak ingin aku mengantarmu ke atas sayang?” Hugo bertanya kepadaku setibanya kami di kantor pagi ini. Es diantara kami mulai mencair. Aku mencoba memperbaiki kesalahpahaman yang terjadi. “Tidak perlu, Angela bisa membantuku. Sampai jumpa nanti, okay?” jawabku. Hugo mengedipkan satu matanya dan dia menuju ke ruang studio untuk bertemu dengan Max. Jadwal Hugo hari ini padat karena ada beberapa pengambilan gambar, jadi aku bisa membongkar ruangan Theo dan menemukan kunci dari semua teka-teki ini. Seharusnya aku memikirkan ini jauh-jauh sebelumnya. Theo lah orang yang membawaku ke tempat ini. Semua penyelidikanku bersumber darinya. Dan aku akan mencari tau semua itu dengan cara yang benar kali ini. Angela sudah berada di depan lift khusus direksi untuk menjemputku. “Selamat pagi Mrs. Hart, aku tidak sabar untuk bekerja untukmu,” sapanya. “Percayalah Angela, aku juga sangat bersemangat hari ini.” Kami menuju ruang kerja di dalam Restaurant ‘Are You Hungry Baby?’ di l
Sebuah drama besar pasti telah terjadi diantara Hugo, Theo dan Benjamin. Sampai saat ini, aku masih belum bisa menebak siapa yang lebih dekat dengan siapa dan sebaliknya. Pikiranku teralihkan ketika terdengar suara telepon berbunyi. Pasti Angela menelepon dari ruangannya. “Ya?” “Emily, Tuan Hugo bertanya apa kau ingin makan siang dengannya?” tanya Angela.“Astaga. Dia bisa meneleponku langsung,” jawabku.“Dia memang meneleponmu, Mam. Tapi kau tidak menjawabnya.” Aku buru-buru mengecek handphone. Ada tiga panggilan tak terjawab. Aku melewatkan dua panggilan telepon. Dua dari Hugo dan satu dari nomor tak dikenal. “Oh, tolong katakan ya, aku mau makan siang dengannya. Dan handphoneku dalam mode getar, thank you,” kataku. Waktuku tidak banyak sebelum tiba jam makan siang. Hugo pasti akan ke ruanganku untuk menjemputku dan juga memastikan bahwa aku tidak melakukan hal-hal yang dia tidak sukai. Aku segera melanjutkan investigasiku. Ternyata tidak ada banyak data di akun milik Theo. I