"Ayah, tadi ...," gumam Nolan.Tanpa menunggu Nolan menyelesaikan kalimatnya, Charles langsung menyela dengan dingin, "Bukankah seharusnya kamu sedang pergi menyambut Putri Negara Prihanda? Kenapa belum pergi?"Raut wajah Charles terlihat dingin. Tanpa sungkan-sungkan, dia memperingatkan, "Meskipun negara kecil, Prihanda terletak di persimpangan Benua Timur dan Barat yang selalu menjadi sengketa. Kita membutuhkan negara mereka untuk mengatasi monster yang datang dari barat. Pernikahanmu dan Putri Negara Prihandra akan memengaruhi stabilitas hubungan kedua negara."Nolan mengerutkan alisnya. "Tapi Ayah .... Putri Negara Prihanda sangat gendut."Putri Negara Prihanda bernama Shaleta Manesh. Berdasarkan rumor yang beredar, dia memiliki tubuh yang gemuk dan wajah yang jelek."Aku tidak peduli! Kamu tetap harus menikahinya!" Charles memelototi Nolan, nada bicaranya terdengar sangat marah. "Pernikahan ini bukanlah permainan. Kamu harus memperlakukannya dengan baik. Mengerti?"Nolan menundukk
Sesaat mendengar ucapan Suzy, Robert agak terkejut dan tidak menyangka.Robert menatap Suzy dengan penuh kekaguman, lalu memujinya tanpa ragu, "Istriku memang hebat!"Tiba-tiba, senyuman Suzy menjadi kaku. Dia menatap Robert dengan keheranan dan bertanya, "Robert, kamu memanggilku apa?""Istriku!" Robert menjawab dengan santai, lalu menjelaskan, "Cepat atau lambat, kamu akan menjadi istriku. Jadi, tidak ada salahnya aku memanggilmu seperti itu. Oh iya, bagaimana kalau kamu juga memanggilku dengan sebutan suami?""Jangan mimpi!" Suzy memelototi Robert dengan kesal. Seketika, wajahnya langsung memerah dan malu.Robert tidak berkata apa-apa, dia hanya memalingkan wajah sambil tersenyum.Untuk mencairkan suasana, Suzy pun mengganti topik pembicaraan. Dia menunjukkan ekspresi yang serius untuk menutupi rasa malunya. "Ada satu hal yang harus aku beri tahu.""Katakan!" jawab Robert sambil berpose serius."Ivan bilang, kondisi Nenek sudah membaik setelah operasi. Setiap organ tubuh juga berfun
Sikap Angela yang berlebihan menyiratkan dengan jelas isi pikirannya.Robert melirik Suzy, tapi raut wajah Suzy terlihat sangat datar, seolah-olah semua ini tidak ada hubungannya dengan dia.Robert menarik kembali tatapannya. Dia menatap Angela selama beberapa detik sambil berpikir.Setelah merenungkannya sejenak, Robert mengacuhkan ajakan Angela untuk berjabat tangan, lalu melangkah maju dan berbicara dengan santai, "Kapan kita pernah bertemu?" Angela tertegun sambil membelalak. Dia marah dan panik karena mengira kalau Robert benar-benar sudah lupa. Namun, dia sadar, dia tidak boleh bertindak gegabah.Angela memaksakan diri untuk tetap tersenyum dan mengingatkan, "Kita pernah bertemu saat bermain ski. Waktu itu kamu sedang berendam di ruangan VIP. Pak Robert, aku bernama Angela Zhang."Tiba-tiba, Robert mengangkat wajahnya dan berkata, "Oh, ternyata putrinya Pak Hugo. Maaf, aku tidak memperhatikan wajahmu."Angela tersentak, dia tidak bisa berkata-kata ....Tidak memperhatikan? Maksu
Robert menatap Hugo dengan serius. "Bagaimana kalau aku menginginkan lebih daripada posisi direktur?"Hugo tercengang, lalu disusul dengan suara tawa. "Hahaha. Hanya posisiku dan Canelius yang berada di atas ketiga direktur. Canelius adalah wakil ketua kamar dagang. Jangan-jangan ... kamu menginginkan posisi Canelius?"Robert hanya tersenyum kecil sambil mendengarkan Hugo yang menambahkan, "Hal itu bukanlah perkara yang mudah. Bagaimanapun, dia adalah wakil ketua dan telah mengabdi selama bertahun-tahun. Kalau begitu datang aku langsung memberikan posisi Canelius kepadamu, anggota yang lain pasti tidak akan menerimanya. Apalagi, kamu juga tahu bahwa aku dan Canelius bersahabat ....""Pak Hugo tidak perlu cemas." Robert menyela Hugo yang tampak kebingungan, lalu tersenyum dan berkata, "Aku hanya bercanda."Kemudian, Robert melanjutkan, "Aku akan bergabung.""Wah, baguslah!" Hugo langsung menjabat tangan Robert dengan bersemangat. "Dengan bergabungnya Pak Robert, aku yakin, kamar dagang
Setelah mendapatkan kartu nama Robert, Angela pun pergi, sedangkan Suzy masuk kembali ke dalam hotel. Saat ini, Robert masih menunggunya di dalam ruangan."Bagaimana? Apakah Hugo berasal dari Klan Youlan?" tanya Robert.Suzy menggelengkan kepala sambil menghela napas."Dia bukan berasal dari Klan Youlan?" Robert tampak terkejut.Suzy berkata sambil berpikir, "Sejak tadi, aku terus memperhatikan reaksinya. Dia sama sekali tidak memedulikan kalung yang aku pakai. Anehnya, sikapnya itu tidak terlihat seperti sandiwara.""Tidak hanya itu, selama memapahnya, aku juga tidak merasakan reaksi yang muncul dari dalam tubuh Hugo. Saat Cole berada di dekatku, reaksi yang muncul tidak seperti ini," ujar Suzy.Robert mengangguk, dia setuju dengan kesimpulan Suzy. Namun, di sisi lain, masalah baru juga muncul. "Kalau Hugo bukan berasal dari Klan Youlan, untuk apa Cole selalu menemuinya secara diam-diam?""Aku juga penasaran." Suzy mengerutkan alisnya. "Meskipun masih muda dan tampak seperti anak yang
"Itu ...."Saat Suzy hendak menjawab, tiba-tiba terdengar suara pelayan yang membuka pintu ruangan, "Pangeran Nolan, ruangan ini masih ada tamu. Maaf, Anda tidak boleh masuk ....""Mereka sudah makan selama dua jam lebih. Masa belum selesai juga?" ujar Nolan.Begitu mendengar pergerakan di luar, Suzy dan Robert langsung melepaskan genggaman satu sama lain.Di saat bersamaan, Nolan membuka pintu dengan angkuh. Dia tercengang saat melihat kedua orang yang berada di dalam ruangan. "Ternyata kalian?!"Tiba-tiba, Nolan memutar bola matanya dan teringat akan sesuatu. Kemudian, dia tersenyum dan berkata kepada pelayan. "Aku dan Pak Robert berteman. Sudah, kalian pergi saja!"Pelayan menoleh ke arah Robert sambil menatapnya dengan ragu-ragu."Oh, Pangeran Nolan ingin menggunakan ruangan ini? Silakan! Aku juga sudah mau pergi," ujar Robert.Namun, Nolan tidak membiarkan mereka pergi begitu saja. Nolan menghalangi Robert dan Suzy, lalu menatap wanita yang berdiri di belakangnya. "Shaleta, pria i
Suzy menganggukkan kepalanya. "Benar, seperti yang dikatakan Pangeran Nolan, banyak wanita yang menyukai Pak Robert. Tentu Pak Robert tidak tega mengecewakan para wanita yang mengejarnya."Sesaat mendengar jawaban Suzy, Shaleta langsung mengerutkan alis.Nolan tidak tinggal diam. Begitu melihat raut wajah Shaleta, Nolan langsung menyela dan memarahi Suzy, "Kamu hanyalah seorang asisten biasa. Berani-beraninya berbicara seperti itu di hadapanku? Apakah kamu pikir aku tidak mengenal Pak Robert? Dia menyukai ...."Nolan hampir keceplosan. "Pak Robert adalah pria yang berprinsip. Dia tidak akan menjalin hubungan dengan wanita sembarangan. Jangan membohongiku, Pak Robert tidak mungkin berkencan!"Setelah selesai bicara, Nolan menoleh dan melihat reaksi Shaleta. Shaleta memandang Nolan dengan wajah yang sangat memelas.Saat ini, Robert mengangkat sudut bibirnya dan berkata perlahan-lahan, "Pangeran Nolan, asistenku tidak berbohong. Orang-orang mengatakan bahwa aku sangat mencintai Suzy. Sebe
"Kedua masalah ini tidak sama," Suzy menjawab dengan kesal.Suzy menatap Robert sambil menghela napas. Kemudian, Suzy membelai wajah Robert dan berkata dengan lembut, "Bagaimanapun, Shaleta adalah seorang putri. Bagaimana kalau dia benar-benar menyukaimu, lalu meminta untuk dinikahkan denganmu?"Suzy sangat khawatir. "Robert, aku tidak ingin hal itu terjadi. Aku belum cukup kuat untuk melawan kedua negara ...."Robert terharu mendengar jawaban Suzy. Seketika, Robert merasa hangat dan tenang.Kemudian, Robert menjawab dengan tegas, "Aku berjanji. Hal seperti itu tidak akan terjadi."Setelah bicara, Robert mengusap kepala Suzy, lalu mengecup bibirnya.Awalnya Suzy tertegun, tapi setelah beberapa detik, dia pun bereaksi dan membalas ciuman Robert.Robert dan Suzy sama sekali tidak memedulikan pandangan orang lain. Seiring dengan ciuman yang semakin mesra, suhu terasa semakin panas.Robert sudah lupa kapan terakhir kali melakukan ini.Namun, Suzy takut situasi menjadi tak terkendali. Dia s