Suasana di kamar sebelah sangat sepi, sama sekali tidak terdengar suara.Diam-diam, Cole menyelinap keluar lagi. Suzy hanya tersenyum sambil beranjak ke dalam kamarnya sendiri. Setelah menutup pintu kamar, dia meletakkan barang-barangnya, lalu mengeluarkan ponsel dan menelepon Robert.Begitu telepon tersambung, Suzy langsung berkata, "Cole tidak berada di dalam kamar. Apakah kamu mengetahui keberadaannya?""Em, dia pergi menemui Hugo," jawab Robert.Sesaat mendengar jawaban Robert, Suzy bergumam, "Ternyata ...."Hari ini Gilbert terus mengawasi Cole sehingga dia tidak mempunyai kesempatan untuk kabur. Cole pasti penasaran untuk apa Suzy pergi menemui Hugo.Baguslah. Semakin Cole cemas, semakin mudah bagi Suzy untuk mengetahui hubungan di antara Cole dan Hugo. Robert mengerutkan alis dan bertanya, "Sudah malam, kenapa kamu belum tidur?"Tanpa sadar, Suzy menjawab, "Sudah malam? Bukannya baru jam ...."Suzy melihat jam yang tertera di ponsel, lalu tertegun sejenak. Ternyata sudah subuh.
Diam-diam, Barbie melirik Joris dan mengetesnya. "Apakah ... Kak Christina sudah ditemukan?"Joris menggelengkan kepala.Barbie agak kecewa setelah mengetahui jawaban Joris. Barbie sangat berharap Christina yang asal bisa segera kembali. Saat itu tiba, Suzy tidak akan bisa mengelak lagi!Melihat Joris yang tampak kecewa, Barbie berencana untuk menghiburnya, tapi di saat bersamaan kepala pelayan datang dan berbicara kepada Joris, "Tuan Joris, Jenderal meminta Anda untuk menemuinya di aula utama. Tuan Wallace baru saja mengirimkan pesan."Barbie menjawab dengan kebingungan, "Bukankah Ayah mengutus Kak Wallace untuk pergi menyelidiki keberadaan Jose? Memangnya ada informasi apa sampai Kak Joris harus ke sana ....""Aku juga tidak tahu," jawab kepala pelayan.Barbie mengikuti Joris ke aula utama.Setibanya di depan aula, kepala pelayan mengadang Barbie dan berkata, "Nona Barbie, maaf, Jenderal hanya mengizinkan Tuan Joris masuk. Mohon Anda menunggu di luar.""Baik." Meskipun terlihat tenan
"Em, baik." Daniel bangkit berdiri, lalu pergi meninggalkan aula.Setelah Daniel pergi, Barbie menatap Joris dan berkata, "Kak Joris, terima kasih."Joris melambaikan tangan. Sebaliknya, dia malah menghibur Barbie, "Jangan menyalahkan Ayah. Akhir-akhir ini situasi di ibu kota tidak stabil. Demi melindungimu, Ayah terpaksa harus segera mengutusmu ke sisi kota."Barbie terlihat terkejut, dia berpikir, 'Sepertinya bukan demi melindungiku. Ayahnya tergesa-gesa menyingkirkanku karena mulai mencurigaiku."Melindungi Barbie? Barbie tidak mungkin memercayai omong kosong itu. Namun, dia berpura-pura tidak tahu dan menghela napas. "Oh, ternyata begitu."Saat beranjak meninggalkan Aula, Barbie bertanya kepada Joris, "Kak Joris, kenapa Ayah memanggilmu? Apakah ada sesuatu yang penting?"Joris tertegun sejenak, lalu menggelengkan kepala. "Tidak ada."Barbie menatap Joris sambil menghela napas. "Ayah mengutus Kak Wallace untuk melacak keberadaan Jose. Sebenarnya, aku sangat mengkhawatirkan keselamat
Pertanyaan Barbie tidak memiliki maksud lain, tapi Joris justru merasa curiga.Sembari memperhatikan raut wajah Joris, Barbie melanjutkan, "Pasti ada sesuatu yang membebani Suzy. Kalau bukan Kak Joris, dia pasti mengkhawatirkan aku. Semua salahku, tempo hari aku memang sudah kelewatan. Dia pasti sudah tidak memercayaiku lagi."Barbie menunjukkan ekspresi menyesal. "Kak Joris, maaf, semua karena kesalahanku. Aku telah merusak persahabatan kalian."Joris menggelengkan kepalanya. "Suzy bukan orang seperti itu. Dia tahu betapa pentingnya informasi mengenai Christina. Dia tidak akan sengaja menutupinya dariku."Sembari bicara, Joris menepuk pundak Barbie dan menghiburnya. "Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu. Jangan khawatir."Barbie memaksakan diri untuk tersenyum dan bertanya balik, "Bagaimana kalau Kak Joris menelepon Suzy dan memastikannya lagi?"Joris terdiam selama beberapa saat, lalu menjawab, "Em, aku akan memastikan hal ini.""Baiklah." Barbie tidak melanjutkan pertanyaannya
Tanpa ragu-ragu, Suzy berkata, "Aku juga mau ikut."Di saat Robert sedang mempertimbangkan, Suzy kembali menambahkan, "Obat yang aku racik untuk Wolter juga sudah hampir siap, kemungkinan besok bisa diberikan kepadanya.""Baiklah, sampai jumpa besok," jawab Robert."Em." Suzy sangat antusias untuk bertemu dengan Christina yang asli. Suzy menyimpan ponselnya, lalu pergi ke laboratorium untuk berganti pakaian dan mulai fokus meracik obat-obatan. Metode peracikan yang baru dikembangkan ini masih belum stabil sehingga Suzy menghabiskan seharian untuk menyempurnakannya.Setelah berjuang selama sehari penuh, akhirnya 400cc darah Suzy berhasil menghasilkan tujuh butir pil obat yang berukuran sebesar ujung jari.Dengan hati-hati, Suzy memasukkan tujuh pil obat ke dalam kotak, lalu menutupnya rapat-rapat.Ketika beranjak keluar dari laboratorium, langit sudah gelap. Saat berjalan kembali ke kamar, Suzy melewati halaman Gilbert. Dia melihat Cole yang terpaksa berlatih jurus Pedang Taichi dibawa
Sebelum Hannes berbicara, sejak tadi Suzy, Robert, dan Vermont yang duduk di samping meja telah memperhatikan wanita yang mengenakan cadar berwarna hitam itu.Wanita yang mengenakan cadar hitam ini juga mengamati beberapa orang yang sibuk memperhatikannya."Di sini tidak ada orang luar. Kamu boleh melepaskan cadarmu," kata Hannes yang berdiri di samping wanita tersebut.Kemudian, wanita itu mengangguk sambil melepaskan cadarnya. Wajah aslinya pun terlihat.Wajah yang cantik, lembut, dan memesona. Dia adalah Christina yang sebenarnya!Suzy langsung berdiri dan beranjak ke hadapan Christina. Suzy tersenyum ramah, lalu berkata, "Christina, kami selalu menunggumu. Akhirnya kamu kembali dengan selamat!"Selanjutnya, Suzy mengulurkan tangan sambil memperkenalkan diri, "Hai, aku adalah Suzy.""Kamu adalah Suzy?" Christina menjabat tangan Suzy. Nada bicaranya terdengar agak terkejut.Saat berada di kapal, Hannes sempat menjelaskan beberapa hal kepadanya. Selama ini, Suzy adalah orang yang berp
Hannes menggelengkan kepala, dia menjawab dengan jujur, "Aku tidak melihat Tori.""Apa?" tanya Suzy.Robert dan Vermont menatap Hannes dengan keheranan. Sebelumnya, Hannes hanya berkata bahwa dia berhasil menemukan Christina dan mereka sedang berada di dalam perjalanan pulang. Semua orang mengira kalau Tori juga pulang bersama mereka. Tidak disangka, ternyata Tori hilang?!"Apa yang terjadi?" tanya Robert.Tanpa menunggu Hannes menjawab, Christina langsung menjelaskan, "Saat kami meninggalkan pulau, Kak Wallace dikepung oleh armada Willis. Tori kembali untuk membantu Kak Wallace, sedangkan aku pergi bersama dengan kedua teman Kak Wallace. Awalnya, kami ingin mencari bantuan di pelabuhan, tapi malah bertemu dengan Tuan Hannes."Hannes melanjutkan, "Aku berpikir sudah ada Angkatan Laut yang turun tangan. Ditambah dengan kemampuan Tuan Muda Wallace dan Tori, mereka akan baik-baik saja. Oleh sebab itu, aku membawa Nona Christina kembali duluan. Setelah tiba di pelabuhan, aku langsung mengu
Christina mengangguk dan menjawab, "Baik."Informasi yang diberikan Hannes kepadanya sangatlah terbatas. Sebenarnya Christina ingin mengetahui lebih jauh kondisi saat ini. Jadi, dia dan Suzy pun mengobrol cukup lama.Suzy dan Christina mengobrol selama hampir dua jam. Selain membicarakan pekerjaan, mereka juga mendiskusikan topik lain. Mereka terlihat sangat cocok karena sama-sama mempelajari ilmu medis dan pernah dicelakai oleh Jose."Tinggallah di sini selama beberapa hari. Setelah pulang, aku akan membicarakan kondisimu kepada Pak Gilbert dan mempertemukan kalian," Suzy berpesan kepada Christina, lalu menatap Vermont.Tanpa perlu membuka mulut, Vermont sudah memahami maksud Suzy. "Tenang saja, aku akan mengutus orang untuk menjaganya.""Em." Meskipun Suzy percaya bahwa tempat ini sangat aman dan tersembunyi, dia tetap memberikan topeng wajah tiruan yang dibuatnya secara khusus."Topeng ini bisa membantumu," ujar Suzy sambil memberikan topeng itu kepada Christina.Christina mengambil