Share

Bab 2722

"Em." Aluna berbaring ke atas tempat tidur.

Lance menyelimutinya sambil berpesan, "Kamarku menghadap taman. Kalau butuh sesuatu, cari aku di sana. Atau kamu juga boleh memanggil pelayan. Nanti malam aku baru datang lagi untuk memberikanmu obat."

Lance kasihan melihat mata Aluna yang memerah.

"Kamu juga istirahat."

"Oke." Sebelum pergi, Lance tak lupa berpesan, "Jangan berpikir terlalu banyak, istirahat yang tenang."

Aluna memahami kekhawatiran Lance. "Tenang saja, aku tidak akan kabur."

Lance meninggalkan kamar dan menutup pintu secara perlahan.

Sekarang hanya tersisa Aluna seorang di dalam kamar. Cahaya matahari bersinar menembus jendela, Aluna berbaring dengan ditemani aroma bunga lili yang menyegarkan.

Aluna membuka matanya, lalu mengulurkan tangannya ke udara. Dia menatap gelang giok yang dikenakan, giok tersebut adalah giok berkualitas tinggi.

Berbagai macam pikiran terbesit di kepalanya. Sebagian besar didominasi rasa haru dan kehangatan.

Aluna mengira kalau hidupnya telah berakh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status