Share

Temani Aku

Andi terjatuh dan tidak bisa menghentikan tuannya itu, ia menatap kepergian mobil sambil bersusah payah berdiri.

Setelah agak jauh Manan mengurangi laju mobil lalu ia berhenti di trotoar dan menelpon sahabatnya.

"Kau dimana? Temani aku minum aku sedang suntuk," pintanya disambungan diteleponnya.

"Apa, kau jangan gila, aku sedang bersama Hanie, dan anakku belum mau tidur dari tadi ia menangis terus. Aku tidak tahu bagaimana menenangkannya," keluh Brian

"Kau pekerjakan saja pengasuh lamanya, ia kan tahu kebiasaan anakmu dan yang paling penting dia sudah sangat dekat dengan anakmu pasti anakmu akan lebih nyaman bersama pengasuhnya yang telah lama mengasuh," saran Manan pada sahabatnya Brian.

"Kau benar juga, oke nanti akan kubicarakan pada Hanie," ucap pada Manan.

"Aku ke apartemenmu aku tunggu di basement," ucap Manan lalu memutus sambungan telponnya.

"Sh!t!" umpat Brian pelan setelah ia tahu sambungan teleponnya terputus.

"Siapa?" tanya Hanie menatap pria yang sedang menggendong putri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status