Share

Bab 29. Sebuah Ancaman

Seketika sikap canggung terjadi di dalam ruangan. Audi yang tidak tahu kalau suaminya sedang ada meeting dengan klien -yang tahunya adalah Sofi, sontak kesal demi menatap lelaki di depannya yang malah tersenyum seolah tidak memiliki dosa.

"Kemari, Honey!" perintah Darren sembari melambaikan tangan.

Audi melotot tak percaya. Bisa-bisanya lelaki itu bersikap cuek dan santai. Sedangkan di depannya saat ini berdiri, tampak wajah Sofi yang mendadak merah padam.

Tak bergeming, Darren kembali memanggil dengan nada penuh penekanan yang Audi tahu kalau perintah pengusaha itu tak mau diabaikan.

"Kemari! Duduk di sini."

Darren masih waras sepertinya sebab ia meminta Audi untuk duduk di sebelahnya, bukan di pangkuan.

"Apakah kamu sudah menunggu lama? Maaf kalo aku tidak tahu sehingga kamu harus menunggu."

"Eh, enggak kok. Aku juga baru datang. Cintya minta aku naik, aku langsung naik," ucap Audi memberi penjelasan.

Tapi, sepertinya Darren tak butuh itu. Karena baginya saat ini adalah momen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status