Share

79. Sehidup dan Sesurga

 ***

Meski musim semi telah usai, kau adalah bunga yang akan selamanya mekar di jantung hatiku. Meski nanti rambut kita gugur berjatuhan karena angka-angka bertambah pada usia, namun cintaku tidak akan pernah berguguran.

***

Hari kedua setelah akad...

Menjelang adzan subuh berkumandang, Yamazaki terbangun lebih awal. Ia tersenyum melihat Gadis yang ada di sisinya saat pertama kali membuka kedua matanya. Yamazaki terus saja menatap wajah teduh istrinya, wajah yang bebas ia nikmati dan ia puja saat ini.

Yamazaki tersenyum mengingat hal indah semalam saat ia dan Gadis menyatu dalam cinta.

"Sudah bangun, Humaira..." Yamazaki memanggil Gadis begitu karena pipi Gadis selalu bersemu merah jika sedang malu.

Gadis terkejut karena Yamazaki saat ini menatapnya dengan hangat. "Kenapa sudah bangun, Sensei?" tanyanya dengan suara resak.

Raut wajah Yamazaki berubah muram. "Aku ini suamimu, saya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status