Share

BAB 22 : LET'S TALK BAG.2 (CEMBURU?!)

“Ternyata lo tuh nggak berubah ya?”

Perkataan Bima sontak membuat Safira merubah posisinya menjadi duduk. Ia menatap ke arah Bima, meskipun tak bisa melihat jelas bagaimana ekspresi pria itu sekarang karena kurangnya cahaya. Ia berpikir, apa maksud dari kalimat ‘ternyata lo tuh nggak berubah ya?’ dari mulut pria itu tadi.

“Maksudnya? Emang kamu tahu maksud dari ucapan adik kamu itu?”

“Selain sahabat Lusi, jangan lupa kita juga pernah pacaran, Safira.” Bima tergelak pelan. Ia melirik ke arah Safira yang ternyata sudah duduk menghadap ke arahnya. Karena tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu, Bima turut duduk. Bima duduk bersandar di kepala ranjang. Sedangkan Safira duduk bersandar di kepala sofa. Sehingga kini keduanya duduk saling berhadapan karena letak sofa memang ada di bawah ranjang.

“Apa sih kok jadi ke situ? Nggak jelas.” Safira jadi sewot sendiri karena tiba-tiba Bima mengatakan itu. Bima menahan tawa.

“Ah pokoknya gitu. Lo sama Lusi emang harus bicara—”

“Ya aku tau, cum—”

“Tung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status