Share

44. Perfect Wound

Dalam satu menit mata Sean sudah melirik sebanyak lebih dari sepuluh kali kearah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Sean duduk gusar di atas sofa ruang tengah, lelaki itu masih berpakaian kantor lengkap, hanya saja dasinya sudah sedikit lebih longgar sekarang.

Biasanya setelah tibanya Sean di apartement, lelaki itu langsung membersihkan diri dan istirahat, atau kadang melanjutkan pekerjaan nya yang belum tuntas yang ia bawa dari kantor. Tapi hari ini, setelah kakinya menginjak lantai marmer apartement nya, Sean langsung berjalan menuju kamar Anjani, mengecek apakah istrinya itu sudah pulang atau belum, meskipun rasanya mustahil jika Anjani pulang lebih cepat darinya.

Sean mengigit kukunya risau, seharian ini dirinya di buat tidak tenang. Bahkan satu pun pekerjaan nya tak ada yang tersentuh di kantor, Sean hanya melamun dan memikirkan jalan keluar dari masalah ia dan Anjani. Sean harus mencari cara agar Anjani memaafkan dirinya dan m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Puji Mulyani
panas ni dada gue mau meledak
goodnovel comment avatar
Puji Mulyani
jangan sampe lengah anjani sean itu kacung nya yuna dia budak sek nya yuna ingat anjani jangan terlena
goodnovel comment avatar
Hilman Damarah
kasihan Anjani tak kira Sean berubah terus gak respon ke Yuna sadar akan kesalahannya dan balik ke istrikecil nya ternyata salah besar Anjani tetap terluka dan terabaikan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status