Share

BAB 15 - TEKAD ZAHRA

Keduanya duduk di meja makan dalam keheningan. Baik Alfan atau Bulan tidak ada yang bicara sebelum sarapan usai. 

Sebelum turun ke meja makan tadi, Bulan sempat menyiapkan beberapa pakaian untuk suaminya selama menginap di rumah Zahra, istri pertamanya. Menyebut istri pertama dan kedua selalu membuat sudut hatinya terluka tapi selalu disembunyikan.

“Nanti pulang aku langsung ke rumah Zahra,” ucap Alfan memulai obrolan.

“Aku tahu. Pakaian dan keperluan Mas Alfan sudah aku siapkan. Jika kekurangan apa pun, langsung hubungi saja,” balas Bulan dengan senyum manis.

“Terima kasih. Maaf harus meninggalkanmu sendiri,” ucap Alfan penuh sesal. 

Bulan mengangguk mengerti. Inilah resiko yang harus diambil saat ia memilih bertahan.

“Kita sudah sepakat. Aku mengerti,” sahut Bulan menghentikan. Sebelum pembahasan ini melukai hatinya lebih baik dihentik

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status